Pengaruh Konsentrasi Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) dan Jenis Tepung pada Pembuatan Mie Basah

ABSTRAK. Jenis rumput laut yang biasanya diolah menjadi makanan yang siap dimakan adalah Eucheuma sp dan Gellidium sp. Diversifikasi produk olahan rumput laut adalah salah satu upaya untuk meningkatkan daya guna dan nilai ekonomis rumput laut, yaitu dengan cara mengolah rumput laut jenis Eucheuma co...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Yanti Meldasari Lubis, Novia Mehra Erfiza, Ismaturrahmi Ismaturrahmi, Fahrizal Fahrizal
Format: Article
Language:English
Published: Syiah Kuala University 2013-04-01
Series:Rona Teknik Pertanian
Subjects:
Online Access:http://jurnal.unsyiah.ac.id/RTP/article/view/913
id doaj-eb127d066267432f95fa7010d724a3a6
record_format Article
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Yanti Meldasari Lubis
Novia Mehra Erfiza
Ismaturrahmi Ismaturrahmi
Fahrizal Fahrizal
spellingShingle Yanti Meldasari Lubis
Novia Mehra Erfiza
Ismaturrahmi Ismaturrahmi
Fahrizal Fahrizal
Pengaruh Konsentrasi Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) dan Jenis Tepung pada Pembuatan Mie Basah
Rona Teknik Pertanian
rumput laut
mie basah
terigu
seaweed
wet noodle
flour
author_facet Yanti Meldasari Lubis
Novia Mehra Erfiza
Ismaturrahmi Ismaturrahmi
Fahrizal Fahrizal
author_sort Yanti Meldasari Lubis
title Pengaruh Konsentrasi Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) dan Jenis Tepung pada Pembuatan Mie Basah
title_short Pengaruh Konsentrasi Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) dan Jenis Tepung pada Pembuatan Mie Basah
title_full Pengaruh Konsentrasi Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) dan Jenis Tepung pada Pembuatan Mie Basah
title_fullStr Pengaruh Konsentrasi Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) dan Jenis Tepung pada Pembuatan Mie Basah
title_full_unstemmed Pengaruh Konsentrasi Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) dan Jenis Tepung pada Pembuatan Mie Basah
title_sort pengaruh konsentrasi rumput laut (eucheuma cottonii) dan jenis tepung pada pembuatan mie basah
publisher Syiah Kuala University
series Rona Teknik Pertanian
issn 2085-2614
2528-2654
publishDate 2013-04-01
description ABSTRAK. Jenis rumput laut yang biasanya diolah menjadi makanan yang siap dimakan adalah Eucheuma sp dan Gellidium sp. Diversifikasi produk olahan rumput laut adalah salah satu upaya untuk meningkatkan daya guna dan nilai ekonomis rumput laut, yaitu dengan cara mengolah rumput laut jenis Eucheuma cottonii menjadi mie basah. Mie basah merupakan hasil pengolahan berbahan dasar tepung yang dicampur dengan bahan tambahan lainnya. Tepung yang sering digunakan dalam pembuatan mie adalah tepung terigu dan tepung beras. Penambahan rumput laut pada pembuatan mie basah diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi kepada masyarakat karena rumput laut mengandung yodium dan kadar serat yang tinggi. Penggunaan rumput laut juga mempengaruhi karakteristik mie basah yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor yang diteliti yaitu pengaruh konsentrasi rumput laut dan jenis tepung. Faktor konsentrasi rumput laut (R) terdiri atas 3 taraf yaitu R1 = 30%, R2 = 35%, dan R3 = 40%. Faktor jenis tepung (T) terdiri atas 2 taraf yaitu T1 = tepung terigu dan T2 = tepung beras. Kualitas mie basah terbaik yang dihasilkan berdasarkan metode rangking diperoleh pada konsentrasi 30% rumput laut dan tepung terigu dengan karakteristik sebagai berikut: rendemen 176,03%, kadar protein 18,53% , nilai organoleptik warna = 3,92 (suka), nilai organoleptik aroma = 3.73 (suka), nilai organoleptik rasa = 3.78 (suka), nilai organoleptik kekenyalan = 3,95 (suka), dan nilai organoleptik uji mutu hedonik kekenyalan = 3,87 (kenyal). Kandungan yodium dari mie basah dari 3,8 mg bahan iod/100g diperoleh dari rumput laut dengan perlakuan konsentrasi 30% dan penggunaan tepung terigu (R1T1). Effect of Seaweed (Eucheuma Cottonii) and Flour Type Concentrations on Wet Noodle Processing ABSTRACT. Type of seaweed that is usually processed into food and ready to eat is Gellidium sp. and Eucheuma sp. Diversification of processed seaweed is one of the efforts to improve the effectiveness and economic value of seaweed. It is by processing seaweed of Eucheuma cottonii into wet noodle. Wet noodle is made from flour mixed with other additives. Flour that often used in wet noodle processing is flour and rice. The addition of seaweed on a wet noodle making is expected to improve the nutritional value for society because seaweed contains iodine and high fiber. The use of seaweed also affected the characteristics of a wet noodle. The research was conducted using completely randomized design (CRD) factorial. Factors studied were the influence of the concentration and type of seaweed flour. Seaweed concentration factor (R) consisted of 3 levels, R1 = 30%, R2 = 35%, and R3 = 40%. Factors in the type of flour (T) consisted of two levels, T1 = T2 = flour and rice flour. The quality of best wet noodle generated based on ranking method, obtained at a concentration of 30% seaweed and wheat flour with the following characteristics: yield 176.03% , 18.53% protein content, color organoleptic value = 3.92 (like), aroma organoleptic value = 3.73 (like), a sense of the organoleptic value = 3.78 (like), organoleptic value of elasticity = 3.95 (like), and the value of organoleptic quality test hedonic elasticity = 3.87 (chewy). Iodine content of 3.8 mg of wet noodles iod/100g material derived from seaweed by treatment with 30% and the use of wheat flour (R1T1).
topic rumput laut
mie basah
terigu
seaweed
wet noodle
flour
url http://jurnal.unsyiah.ac.id/RTP/article/view/913
work_keys_str_mv AT yantimeldasarilubis pengaruhkonsentrasirumputlauteucheumacottoniidanjenistepungpadapembuatanmiebasah
AT noviamehraerfiza pengaruhkonsentrasirumputlauteucheumacottoniidanjenistepungpadapembuatanmiebasah
AT ismaturrahmiismaturrahmi pengaruhkonsentrasirumputlauteucheumacottoniidanjenistepungpadapembuatanmiebasah
AT fahrizalfahrizal pengaruhkonsentrasirumputlauteucheumacottoniidanjenistepungpadapembuatanmiebasah
_version_ 1725609461226143744
spelling doaj-eb127d066267432f95fa7010d724a3a62020-11-24T23:09:46ZengSyiah Kuala UniversityRona Teknik Pertanian2085-26142528-26542013-04-016141342010.17969/rtp.v6i1.913889Pengaruh Konsentrasi Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) dan Jenis Tepung pada Pembuatan Mie BasahYanti Meldasari Lubis0Novia Mehra Erfiza1Ismaturrahmi Ismaturrahmi2Fahrizal Fahrizal3Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah KualaJurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah KualaJurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah KualaJurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah KualaABSTRAK. Jenis rumput laut yang biasanya diolah menjadi makanan yang siap dimakan adalah Eucheuma sp dan Gellidium sp. Diversifikasi produk olahan rumput laut adalah salah satu upaya untuk meningkatkan daya guna dan nilai ekonomis rumput laut, yaitu dengan cara mengolah rumput laut jenis Eucheuma cottonii menjadi mie basah. Mie basah merupakan hasil pengolahan berbahan dasar tepung yang dicampur dengan bahan tambahan lainnya. Tepung yang sering digunakan dalam pembuatan mie adalah tepung terigu dan tepung beras. Penambahan rumput laut pada pembuatan mie basah diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi kepada masyarakat karena rumput laut mengandung yodium dan kadar serat yang tinggi. Penggunaan rumput laut juga mempengaruhi karakteristik mie basah yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor yang diteliti yaitu pengaruh konsentrasi rumput laut dan jenis tepung. Faktor konsentrasi rumput laut (R) terdiri atas 3 taraf yaitu R1 = 30%, R2 = 35%, dan R3 = 40%. Faktor jenis tepung (T) terdiri atas 2 taraf yaitu T1 = tepung terigu dan T2 = tepung beras. Kualitas mie basah terbaik yang dihasilkan berdasarkan metode rangking diperoleh pada konsentrasi 30% rumput laut dan tepung terigu dengan karakteristik sebagai berikut: rendemen 176,03%, kadar protein 18,53% , nilai organoleptik warna = 3,92 (suka), nilai organoleptik aroma = 3.73 (suka), nilai organoleptik rasa = 3.78 (suka), nilai organoleptik kekenyalan = 3,95 (suka), dan nilai organoleptik uji mutu hedonik kekenyalan = 3,87 (kenyal). Kandungan yodium dari mie basah dari 3,8 mg bahan iod/100g diperoleh dari rumput laut dengan perlakuan konsentrasi 30% dan penggunaan tepung terigu (R1T1). Effect of Seaweed (Eucheuma Cottonii) and Flour Type Concentrations on Wet Noodle Processing ABSTRACT. Type of seaweed that is usually processed into food and ready to eat is Gellidium sp. and Eucheuma sp. Diversification of processed seaweed is one of the efforts to improve the effectiveness and economic value of seaweed. It is by processing seaweed of Eucheuma cottonii into wet noodle. Wet noodle is made from flour mixed with other additives. Flour that often used in wet noodle processing is flour and rice. The addition of seaweed on a wet noodle making is expected to improve the nutritional value for society because seaweed contains iodine and high fiber. The use of seaweed also affected the characteristics of a wet noodle. The research was conducted using completely randomized design (CRD) factorial. Factors studied were the influence of the concentration and type of seaweed flour. Seaweed concentration factor (R) consisted of 3 levels, R1 = 30%, R2 = 35%, and R3 = 40%. Factors in the type of flour (T) consisted of two levels, T1 = T2 = flour and rice flour. The quality of best wet noodle generated based on ranking method, obtained at a concentration of 30% seaweed and wheat flour with the following characteristics: yield 176.03% , 18.53% protein content, color organoleptic value = 3.92 (like), aroma organoleptic value = 3.73 (like), a sense of the organoleptic value = 3.78 (like), organoleptic value of elasticity = 3.95 (like), and the value of organoleptic quality test hedonic elasticity = 3.87 (chewy). Iodine content of 3.8 mg of wet noodles iod/100g material derived from seaweed by treatment with 30% and the use of wheat flour (R1T1).http://jurnal.unsyiah.ac.id/RTP/article/view/913rumput lautmie basahteriguseaweedwet noodleflour