Uji Proximat Daging Ikan Lele yang Dibudidayakan dengan Perbedaan Manajemen Kualitas Air dan Pakan <br><i>[Test Proximat Meat Catfish Cultivated with Differences Water and Feed Quality Management]<i>

Abstrak Ikan lele merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya yang popular di Indonesia. Permintaan pasar akan jenis ikan ini yang semakin bertambah menyebabkan pembudidaya lele menggunakan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk meg...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Arif Bimantara
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga 2018-06-01
Series:Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan
Subjects:
Online Access:https://e-journal.unair.ac.id/JIPK/article/view/8541
Description
Summary:Abstrak Ikan lele merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya yang popular di Indonesia. Permintaan pasar akan jenis ikan ini yang semakin bertambah menyebabkan pembudidaya lele menggunakan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui hasil uji proksimat daging ikan lele yang dibudidayakan dengan manajemen kualitas air dan pakan yang berbeda meliputi kandungan protein, lemak, air dan abu. Sampel didapatkan dari lima pembudidaya ikan lele yang menggunakan metode pemeliharaan yang berbeda yaitu (1) L1 : pemberian pakan daging ayam dengan pergantian air 3 -5 hari sekali; (2) L2 : pemberian pakan pelet dicampur dengan bahan herbal, penambahan probiotik pada air budidaya dan dilakukan pergantian air setiap hari; (3) L3 : pakan kombinasi pelet dan daging ayam dengan pergantian air 3-5 hari sekali; (4) L4 : pakan pelet tanpa pergantian air; (5) L5 : pakan pelet dicampur multivatimin komersial, penambahan probiotik pada air budidaya dan dilakukan pergantian air 3-5 hari sekali. Daging ikan lele L1 memiliki kandungan air (67,1%) dan protein (14,6%) paling rendah walaupun memiliki kandungan lemak (5,6%) tertinggi dibandingkan sampel perlakuan lain, sedangkan sampel L2 memiliki kandungan protein tertinggi sebesar 17,4% sekaligus memiliki kadar abu paling rendah diantara sampel lainnya sebesar 0,4%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa manajemen kualitas air dan pakan mempengaruhi hasil uji proksimat daging ikan lele yang dibudidayakan.                                                           Abstract Catfish is one of the most popular aquaculture commodities in Indonesia. The increasing market demand for this fish caused the catfish farmers to apply various methods to improve the quality and quantity of its product. This study aimed to assess the proximate test results of catfish meat cultured in different water quality and feeding management for the parameters protein, fat, water, and ash content. The samples were obtained from five catfish farmers using different culture methods, namely (1) L1: chicken meat feeding with water exchange every 3-5 days; (2) L2: pellets feeding mixed with herbs, probiotics addition to culture water and daily water exchange; (3) L3: combination of pellets and chicken meat feeding with water exchange every 3-5 days; (4) L4: pellets feeding with no water exchange; (5) L5: commercial multivatimin mixed with pellets feeding, probiotics addition to culture water and water exchange every 3-5 days. The L1 catfish meat has the lowest water (67,1%) and protein (14,6%) content, although it has the highest fat content (5,6%) compared to other treatments, while the L2 sample has the highest protein content of 17,4 % as well as the lowest as content among other samples of 0.4%. These results indicate that water quality and feeding management affect the proximate test results of cultured catfish meat.
ISSN:2085-5842
2528-0759