Summary: | 碩士 === 國立臺灣師範大學 === 華語文教學研究所 === 98 === Curriculum Design of Mandarin Conversation in Beginning Leval for Malay-Native Learners
Abstract
Keywords : Oral Curriculum Design for Malay Speakers, Novice Oral Curriculum Design, Malay Mandarin Learners
The dualism of education in Malaysia is exceptional. The development of Chinese education among Chinese population is a success, as it privileges the integrity of the education system. The Chinese education in Malaysia prospers, parallel with the mass acceptancy today, hence the government integrates Mandarin into syllabus. Chinese pedagogy is welcomed as foreign language teaching among higher educational stages since it gains more and more popularity nowadays.
This research is based on an overall survey of learners’ attitude and learning strategy, through analyzing the feedback of questionnaires from students and the interviews with teachers in several universities in Malaysia.
In accordance with the theories of Richards (2001), Brown (1995) and Tyler (1949), combined with the 4MAT system of McCarthy (1983), and Sequence of Instruction for TCSL of Domizio Lin (2005), I outlined a conversation teaching program, which fits in with pragmatical and methodical course purposes.
This research implementing situational and language-based tasks in order to provide learners as much opportunities as possible to practice language usage and expand language use from classroom to real-life conversation.
Desain Kurikulum Bagi Kursus Bahasa Mandarin Lisan Di Kalangan Pelajar Berbahasa Melayu
Abstrak
Kata-kata Kunci : Kurikulum Mandarin, Desain Kurikulum Bahasa Mandarin, Kursus Bahasa Mandarin,
Bahasa Mandarin merupakan salah satu bahasa yang kini sangat berkena di kalangan international. Hal ini disebabkan oleh perkembangan ekonomi China serta kooperasi-kooperasi di antara bangsa dan koncep Globalization. Sebahagian pelajar-pelajar universiti diwajibkan mengambil bahasa ketiga, salah satunya adalah Bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin yang diajarkan di universiti-universiti mengarah kepada masing-masing bidang yang diminati oleh pelajar tersebut.
Penelitian ini pertama-tama mengumpulkan data pustaka yang berkaitan dengan teori-teori pengajaran bahasa Cina sebagai bahasa kedua, dan penelitian lapangan dengan melakukan wawancara terhadap guru-guru di lima universiti, kemudian menyebar angket bagi pelajar-pelajar di universiti-universiti kebangsaan. Dari wawancaradan penyebaran angket tersebut diatas, diketahui bahawa pengajaran bahasa Mandarin hangya dilakukan di dalam kelas secara pasif. Sehingga membuat kemampuan berbahasa Mandarin pelajar-pelajar tersebut menjadi sangat pasif. Di samping itu, cara pengajaran guru pun kurang memuaskan para pelajar, misalnya: para guru kurang memperhatikan atau memperbaiki lafal para pelajar, guru juga kurang memberi latihan bicara. Hal ini menyebabkan kekecewaan para pelajar tersebut.
Untuk menanggulangi masalah tersebut diatas, penulis mendesain kurikulum yang pantas untuk minat dan kebutuhan para pelajar. Kurikulum tersebut dirancang berdasarkan teori-teori pengajaran bahasa sebagai bahasa kedua yang menekankan pada pengajaran ketrampilan berbicara. Selain itu pula, kurikulum ini menitikberatkan pada latihan pelafalan yang tepat.
|