ﻹﻣﺎﻡ ﳏﻤﺪ ﺃﺑﻮ ﺯﻫﺓﺮ ﻭﻣﻌﺎﱂ ﻓﻜﺮﻩ ﺍﻟﺘﺮﺑﻮﻯ

<p>Imam Muhammad Abu Zahrah (1898 – 1974) adalah salah seorang<br />tokoh yang cukup fenomenal di Mesir pada awal abad ke 20. Keberanian dan<br />ketegasannya dalam bersikap pada saat berhadapan dengan lawan bicara dan<br />lawan politiknya menjadikannya seorang tokoh sangat...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Muhammad Badrun Syahir
Format: Article
Language:Arabic
Published: Universitas Darussalam Gontor 2013-06-01
Series:At-Ta'dib
Subjects:
Online Access:https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tadib/article/view/520
Description
Summary:<p>Imam Muhammad Abu Zahrah (1898 – 1974) adalah salah seorang<br />tokoh yang cukup fenomenal di Mesir pada awal abad ke 20. Keberanian dan<br />ketegasannya dalam bersikap pada saat berhadapan dengan lawan bicara dan<br />lawan politiknya menjadikannya seorang tokoh sangat disegani baik oleh<br />kawan maupun lawan. Pada awalnya (tampak) ia tertarik untuk menjadi qadhi<br />(lawyer). Hal itu terbukti dari kelanjutan studinya setelah menyelesaikan<br />tingkat menengah, dimana dia kemudian melanjutkan ke Sekolah Kehakiman<br />Syariah (Madrasatu al Qadha al Syar’i). Namun karena kecenderungan dan<br />ketertarikannya kepada dunia pendidikan dan pengajaran akhirnya (setamat<br />dari sekolah tersebut) ia justru lebih memilih profesi guru dari pada pengacara<br />(lawyer). Dari pengalamannya menjadi tenaga pengajar (guru dan dosen)<br />selama kurang lebih 37 tahun (1927-1964) dan dari sejumlah buku yang telah<br />ditulisnya (tidak kurang dari 56 judul buku) dapat ditemukan betapa bahwa<br />Imam Abu Zahrah ternyata memiliki teori-teori dan konsep-konsep<br />pendidikan yang sangat menarik.<br />Dengan menganalisa data yang terkumpul dari sejumlah karya Imam<br />Abu Zahrah secara induktif dan komparatif penulis berupaya menemukan<br />gagasan, konsep dan pemikiran-pemikiran edukatifnya.<br />Dari upaya tersebut penulis mendapati bahwa Imam Abu Zahrah<br />benar-benar memiliki perhatian yang sangat tinggi terhadap dunia pendidikan.<br />Hal itu terbukti dari sejumlah pemikiran dan pandangan edukatifnya. Menurut<br />Abu Zahrah pendidikan adalah proses pembelajaran berkelanjutan dan<br />berkesinambungan dalam mengeksploarasi seluruh aspek kemanusiaan<br />manusia. Ada tiga unsur penting dalam proses tersebut, yaitu mu’allim (guru,<br />pendidik), muta’allim (murid, anak didik) dan silabi (materi) pendidikan dan<br />pembelajaran serta metode yang tepat. Terkait unsur silabi, Abu Zahrah<br />menekankan pentingnya pengetahuan tentang sejarah, pengetahuan bahasa<br />Arab, dan penguasaan terhadap al Qur’an; bacaan, pemahaman dan<br />penafsirannya. Adapun dalam hal metode pembelajaran Abu Zahrah secara<br />tegas menekankan pentingnya konsistensi dalam implementasi metode Targhib<br />wa Tarhib; Reward and Punishment.<br />Sebagai sosok pribadi yang unik dan menarik Imam Muhammad Abu<br />Zahrah memang layak untuk dikenali secara lebih serius dan mendalam.<br />Semoga penelitian ini dapat menjadi awal yang baik, sekalipun bukan yang<br />pertama, untuk penelitian lebih lanjut tentang tokoh-tokoh dalam dunia Islam.</p>
ISSN:0216-9142
2503-3514