Formulasi Food Bar Tepung Bekatul dan Tepung Jagung sebagai Pangan Darurat
Abstrak Pangan darurat merupakan pangan yang dalam keadaan darurat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sebesar 233-250 kkal/50 gram bahan. Salah satu contoh produk pangan darurat adalah food bar. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan food bar ini berasal dari tepung bekatul dan tepung jagung. Be...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
University of Brawijaya
2015-12-01
|
Series: | Indonesian Journal of Human Nutrition |
Online Access: | https://ijhn.ub.ac.id/index.php/ijhn/article/view/120 |
id |
doaj-feddb9cee6734cda942a23f4d136cf5e |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-feddb9cee6734cda942a23f4d136cf5e2020-11-25T03:23:48ZengUniversity of BrawijayaIndonesian Journal of Human Nutrition2442-66362355-39872015-12-0122687510.21776/ub.ijhn.2015.002.02.1110Formulasi Food Bar Tepung Bekatul dan Tepung Jagung sebagai Pangan DaruratInggita Kusumastuty0Laily Fandianty1Arliek Rio Julia2Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas BrawijayaJurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas BrawijayaLaboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas BrawijayaAbstrak Pangan darurat merupakan pangan yang dalam keadaan darurat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sebesar 233-250 kkal/50 gram bahan. Salah satu contoh produk pangan darurat adalah food bar. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan food bar ini berasal dari tepung bekatul dan tepung jagung. Bekatul dan jagung dipilih karena selama ini pemanfaatan bekatul masih terbatas untuk pangan, padahal kandungan gizinya dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan suatu produk food bar. Sementara itu jagung dipilih karena jagung merupakan penyumbang terbesar kedua setelah padi dalam subsektor tanaman pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi food bar dari tepung bekatul dan tepung jagung yang sesuai syarat pangan darurat dan daya terima produk. Penelitian ini menggunakan desain true experiment dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perbandingan tepung bekatul dan tepung jagung yang diterapkan adalah 10:90, 20:80, 30:70, 40:60, 50:50. Uji yang dilakukan adalah uji Kruskall Wallis dan uji Man Whitney dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi food bar berbahan baku tepung bekatul dan tepung jagung tidak berbeda terhadap parameter mutu gizi protein (p=0,187), lemak (p=0,852), karbohidrat (p=0,114), akan tetapi memberikan perbedaan yang signifikan terhadap parameter mutu organoleptik rasa (p=0,004), aroma (p=0,016), tekstur (p=0,005), warna (p=0,004). Maka food bar yang tepat sesuai syarat pangan darurat dan baik daya terimanya adalah food bar dengan tepung bekatul : tepung jagung (10:90) yang mengandung energi 232,43 kkal, protein 6,35 gram, lemak 9,41 gram dan karbohidrat 30,58 gram dalam 50 gram bahan serta memiliki tingkat kesukaan “suka” pada rasa, aroma dan tekstur, dan tingkat kesukaan “sangat suka” pada warna. Kata kunci: pangan darurat, food bar, bekatul, jagung, mutu gizi. Abstract Emergency food products are food in emergency situation that are expected to meet requirements of 233-250 kcal/50 grams food. One of the forms of emergency food product is food bar. Materials used in this research were rice bran flour and corn flour. This study aims to determine the food bar formulation of rice bran flour and corn flour that is appropriate with emergency food product requirements and product acceptance. True experiment with a completely randomized design (CRD) were used in this study. The independent variables were amount of wheat flour (100%) and amount of rice bran flour: corn flour (10:90, 20:80, 30:70, 40:60, 50:50), while the dependent variable was the value of macronutrients (protein, fat, carbohydrate) and physical quality (texture, flavor, color, scent). Statistical test used kruskall Wallis and Mann-Whitney with level of credibility 95%. The results showed that the formulation of food bar from rice bran flour and corn flour did not have any difference with nutritional quality parameters of protein (p=0,187), fat (p=0,852), carbohydrate (p=0,114), but had a significant difference with organoleptic quality of taste (p=0,004), aroma (p=0,016), texture (p=0,005), color (p=0,004). In conclusion, the food bar that was suited with food product requirements and product acceptance was food bar with rice bran flour:corn flour (10:90) containing energy 232,43 kcal, 6,35 protein grams, 9,41 fat grams and carbohydrate 30,58 grams in 50 grams of food bar and had preference level "likes" on flavor, scent and texture, and "really like" on color. Keyword : Emergency food product, food bar, rice bran, corn, nutritional qualityhttps://ijhn.ub.ac.id/index.php/ijhn/article/view/120 |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Inggita Kusumastuty Laily Fandianty Arliek Rio Julia |
spellingShingle |
Inggita Kusumastuty Laily Fandianty Arliek Rio Julia Formulasi Food Bar Tepung Bekatul dan Tepung Jagung sebagai Pangan Darurat Indonesian Journal of Human Nutrition |
author_facet |
Inggita Kusumastuty Laily Fandianty Arliek Rio Julia |
author_sort |
Inggita Kusumastuty |
title |
Formulasi Food Bar Tepung Bekatul dan Tepung Jagung sebagai Pangan Darurat |
title_short |
Formulasi Food Bar Tepung Bekatul dan Tepung Jagung sebagai Pangan Darurat |
title_full |
Formulasi Food Bar Tepung Bekatul dan Tepung Jagung sebagai Pangan Darurat |
title_fullStr |
Formulasi Food Bar Tepung Bekatul dan Tepung Jagung sebagai Pangan Darurat |
title_full_unstemmed |
Formulasi Food Bar Tepung Bekatul dan Tepung Jagung sebagai Pangan Darurat |
title_sort |
formulasi food bar tepung bekatul dan tepung jagung sebagai pangan darurat |
publisher |
University of Brawijaya |
series |
Indonesian Journal of Human Nutrition |
issn |
2442-6636 2355-3987 |
publishDate |
2015-12-01 |
description |
Abstrak
Pangan darurat merupakan pangan yang dalam keadaan darurat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sebesar 233-250 kkal/50 gram bahan. Salah satu contoh produk pangan darurat adalah food bar. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan food bar ini berasal dari tepung bekatul dan tepung jagung. Bekatul dan jagung dipilih karena selama ini pemanfaatan bekatul masih terbatas untuk pangan, padahal kandungan gizinya dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan suatu produk food bar. Sementara itu jagung dipilih karena jagung merupakan penyumbang terbesar kedua setelah padi dalam subsektor tanaman pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi food bar dari tepung bekatul dan tepung jagung yang sesuai syarat pangan darurat dan daya terima produk. Penelitian ini menggunakan desain true experiment dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perbandingan tepung bekatul dan tepung jagung yang diterapkan adalah 10:90, 20:80, 30:70, 40:60, 50:50. Uji yang dilakukan adalah uji Kruskall Wallis dan uji Man Whitney dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi food bar berbahan baku tepung bekatul dan tepung jagung tidak berbeda terhadap parameter mutu gizi protein (p=0,187), lemak (p=0,852), karbohidrat (p=0,114), akan tetapi memberikan perbedaan yang signifikan terhadap parameter mutu organoleptik rasa (p=0,004), aroma (p=0,016), tekstur (p=0,005), warna (p=0,004). Maka food bar yang tepat sesuai syarat pangan darurat dan baik daya terimanya adalah food bar dengan tepung bekatul : tepung jagung (10:90) yang mengandung energi 232,43 kkal, protein 6,35 gram, lemak 9,41 gram dan karbohidrat 30,58 gram dalam 50 gram bahan serta memiliki tingkat kesukaan “suka” pada rasa, aroma dan tekstur, dan tingkat kesukaan “sangat suka” pada warna.
Kata kunci: pangan darurat, food bar, bekatul, jagung, mutu gizi.
Abstract
Emergency food products are food in emergency situation that are expected to meet requirements of 233-250 kcal/50 grams food. One of the forms of emergency food product is food bar. Materials used in this research were rice bran flour and corn flour. This study aims to determine the food bar formulation of rice bran flour and corn flour that is appropriate with emergency food product requirements and product acceptance. True experiment with a completely randomized design (CRD) were used in this study. The independent variables were amount of wheat flour (100%) and amount of rice bran flour: corn flour (10:90, 20:80, 30:70, 40:60, 50:50), while the dependent variable was the value of macronutrients (protein, fat, carbohydrate) and physical quality (texture, flavor, color, scent). Statistical test used kruskall Wallis and Mann-Whitney with level of credibility 95%. The results showed that the formulation of food bar from rice bran flour and corn flour did not have any difference with nutritional quality parameters of protein (p=0,187), fat (p=0,852), carbohydrate (p=0,114), but had a significant difference with organoleptic quality of taste (p=0,004), aroma (p=0,016), texture (p=0,005), color (p=0,004). In conclusion, the food bar that was suited with food product requirements and product acceptance was food bar with rice bran flour:corn flour (10:90) containing energy 232,43 kcal, 6,35 protein grams, 9,41 fat grams and carbohydrate 30,58 grams in 50 grams of food bar and had preference level "likes" on flavor, scent and texture, and "really like" on color.
Keyword : Emergency food product, food bar, rice bran, corn, nutritional quality |
url |
https://ijhn.ub.ac.id/index.php/ijhn/article/view/120 |
work_keys_str_mv |
AT inggitakusumastuty formulasifoodbartepungbekatuldantepungjagungsebagaipangandarurat AT lailyfandianty formulasifoodbartepungbekatuldantepungjagungsebagaipangandarurat AT arliekriojulia formulasifoodbartepungbekatuldantepungjagungsebagaipangandarurat |
_version_ |
1724604505497010176 |