Kearifan Lokal dan Pelestarian Lingkungan (Studi Kasus di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya, dan di Kampung Kuta, Kabupaten Ciamis)

<p>This study aims to find information from the local people about life that is unified with nature, living hormonious with nature, nature management and preservation that take place naturally. It used qualitative method by interviewing participans and snow ball approach. Data was reduced and...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Yus Darusman
Format: Article
Language:English
Published: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-04-01
Series:Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Subjects:
Online Access:http://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/view/128
id doaj-fe87ee8c000e4fa2991d3edc720ec064
record_format Article
spelling doaj-fe87ee8c000e4fa2991d3edc720ec0642020-11-25T00:26:20ZengBadan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan KebudayaanJurnal Pendidikan dan Kebudayaan2460-83002528-43392015-04-0120114015410.24832/jpnk.v20i1.128119Kearifan Lokal dan Pelestarian Lingkungan (Studi Kasus di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya, dan di Kampung Kuta, Kabupaten Ciamis)Yus Darusman0FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya<p>This study aims to find information from the local people about life that is unified with nature, living hormonious with nature, nature management and preservation that take place naturally. It used qualitative method by interviewing participans and snow ball approach. Data was reduced and analyzed from the begining of the study. The attitude of simple traditional society with its local wisdom has proven the existence of a harmonious relation between human importance and nature preservation. It is understandable that behind a simple life pattern possessed by traditional society, there are a lot of significance towards the continuance of human life. Without being aware that the relation between human and natural components (ecosystem) have been embodied. Ecofeminism has been existed in the traditional society, to organize the relation not only between human, but also between human and nature. The attitude of being friendly to environment (ecofeminism) is patterned in the form of suggestion and inhibition when humans are in touch with the nature, such as; someone has to be in a sacred state when enrolling a sacred forest (having ablution), it is not allowed to bring any sharp weapons inside, to pick or cut any kinds of tree, unallowed to hunt animals, etc.</p><p> </p><p><strong>ABSTRAK</strong></p><p>Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari masyarakat adat tentang kehidupan yang menyatu dengan alam, hidup bersama dengan alam, pengelolaan dan pelestarian alam dapat berlangsung secara tradisional. Penelitian kualitatif dengan menggunakan interviu participant dan pendekatan snow ball, data direduksi dan dianalisis dari awal penelitian. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa masyarakat tradisional yang bercorak sederhana dengan sejumlah kearifan lokal yang dimilikinya telah membuktikan adanya hubungan yang serasi dengan alam. Tanpa disadari oleh masyarakat adat, bahwa jalinan hidup antara manusia dengan alam menyatu dalam bentuk perilaku beretika lingkungan; menghargai dan menyadari akan kesatuan hidup antara komponen yang ada di alam, serta saling ketergantungan hidup, antara komponen di alam (ekosistem). Ekofeminisme ternyata sudah ada pada masyarakat adat, tidak hanya mengatur hubungan antara manusia saja, melainkan juga mengatur hubungan dengan alam sekitar. Perilaku ramah lingkungan terpolakan ke dalam anjuran dan larangan dalam berhubungan dengan alam.</p>http://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/view/128local wisdom, environment preservation, ecofeminism, ecosystem, exploitation of natural resources, kearifan lokal, pelestarian lingkungan, ekofeminisme, ekosistem, eksploitasi sumber daya alam.
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Yus Darusman
spellingShingle Yus Darusman
Kearifan Lokal dan Pelestarian Lingkungan (Studi Kasus di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya, dan di Kampung Kuta, Kabupaten Ciamis)
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
local wisdom, environment preservation, ecofeminism, ecosystem, exploitation of natural resources, kearifan lokal, pelestarian lingkungan, ekofeminisme, ekosistem, eksploitasi sumber daya alam.
author_facet Yus Darusman
author_sort Yus Darusman
title Kearifan Lokal dan Pelestarian Lingkungan (Studi Kasus di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya, dan di Kampung Kuta, Kabupaten Ciamis)
title_short Kearifan Lokal dan Pelestarian Lingkungan (Studi Kasus di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya, dan di Kampung Kuta, Kabupaten Ciamis)
title_full Kearifan Lokal dan Pelestarian Lingkungan (Studi Kasus di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya, dan di Kampung Kuta, Kabupaten Ciamis)
title_fullStr Kearifan Lokal dan Pelestarian Lingkungan (Studi Kasus di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya, dan di Kampung Kuta, Kabupaten Ciamis)
title_full_unstemmed Kearifan Lokal dan Pelestarian Lingkungan (Studi Kasus di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya, dan di Kampung Kuta, Kabupaten Ciamis)
title_sort kearifan lokal dan pelestarian lingkungan (studi kasus di kampung naga, kabupaten tasikmalaya, dan di kampung kuta, kabupaten ciamis)
publisher Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
series Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
issn 2460-8300
2528-4339
publishDate 2015-04-01
description <p>This study aims to find information from the local people about life that is unified with nature, living hormonious with nature, nature management and preservation that take place naturally. It used qualitative method by interviewing participans and snow ball approach. Data was reduced and analyzed from the begining of the study. The attitude of simple traditional society with its local wisdom has proven the existence of a harmonious relation between human importance and nature preservation. It is understandable that behind a simple life pattern possessed by traditional society, there are a lot of significance towards the continuance of human life. Without being aware that the relation between human and natural components (ecosystem) have been embodied. Ecofeminism has been existed in the traditional society, to organize the relation not only between human, but also between human and nature. The attitude of being friendly to environment (ecofeminism) is patterned in the form of suggestion and inhibition when humans are in touch with the nature, such as; someone has to be in a sacred state when enrolling a sacred forest (having ablution), it is not allowed to bring any sharp weapons inside, to pick or cut any kinds of tree, unallowed to hunt animals, etc.</p><p> </p><p><strong>ABSTRAK</strong></p><p>Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari masyarakat adat tentang kehidupan yang menyatu dengan alam, hidup bersama dengan alam, pengelolaan dan pelestarian alam dapat berlangsung secara tradisional. Penelitian kualitatif dengan menggunakan interviu participant dan pendekatan snow ball, data direduksi dan dianalisis dari awal penelitian. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa masyarakat tradisional yang bercorak sederhana dengan sejumlah kearifan lokal yang dimilikinya telah membuktikan adanya hubungan yang serasi dengan alam. Tanpa disadari oleh masyarakat adat, bahwa jalinan hidup antara manusia dengan alam menyatu dalam bentuk perilaku beretika lingkungan; menghargai dan menyadari akan kesatuan hidup antara komponen yang ada di alam, serta saling ketergantungan hidup, antara komponen di alam (ekosistem). Ekofeminisme ternyata sudah ada pada masyarakat adat, tidak hanya mengatur hubungan antara manusia saja, melainkan juga mengatur hubungan dengan alam sekitar. Perilaku ramah lingkungan terpolakan ke dalam anjuran dan larangan dalam berhubungan dengan alam.</p>
topic local wisdom, environment preservation, ecofeminism, ecosystem, exploitation of natural resources, kearifan lokal, pelestarian lingkungan, ekofeminisme, ekosistem, eksploitasi sumber daya alam.
url http://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/view/128
work_keys_str_mv AT yusdarusman kearifanlokaldanpelestarianlingkunganstudikasusdikampungnagakabupatentasikmalayadandikampungkutakabupatenciamis
_version_ 1725344612691738624