Produksi, Distribusi, dan Konsumsi dalam Industrialisasi Musik Pop Bali

Musik pop Bali mengalami industrialisasi sejak dasawarsa 1990-an ketika perkembangan  teknologi, sistem ekonomi,  dan budaya musik baru mendorong  secara masif kelahiran  studio-studio  rekam, musisi-musisi, dan produk-produknya. Di tangan pemilik modal, muncul kapitalisme  musik pop Bali. Di balik...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Ni Wayan Ardini
Format: Article
Language:English
Published: Institut Seni Indonesia Denpasar 2016-12-01
Series:Mudra: Jurnal Seni Budaya
Subjects:
Online Access:https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/248
Description
Summary:Musik pop Bali mengalami industrialisasi sejak dasawarsa 1990-an ketika perkembangan  teknologi, sistem ekonomi,  dan budaya musik baru mendorong  secara masif kelahiran  studio-studio  rekam, musisi-musisi, dan produk-produknya. Di tangan pemilik modal, muncul kapitalisme  musik pop Bali. Di balik disknrsus pelestarian  budaya Bali melalui musik pop Bali, ideologi dan kepentingan bekerja untuk tujuan kapitalisas­ inya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sepanjang dua setengah dasawarsa ini, industrialisasi musik pop Bali  berlangsung  dalam  bentuk  produksi,  distribusi,  dan  konsumsinya  di  wilayah  Provinsi  Bali  akibat adanya jalinan kekuasaan budaya, kekuasaan kapital,  dan kekuasaan media. lndustrialisasi tersebut dipen­ garuhi oleh sejumlah ideologi, yaitu kapitalisme,  popisme, politik budaya lokal, dan kulturalisme,  di mana kapitalisme  menjadi  ideologi  dominan.  Industrialisasi musik  pop Bali  menyebabkan  terjadinya  dampak tertentu.  Dampak  ekonomi  terkait  dengan  nilai  tukar;  dampak  sosial  (nilai  guna)  terkait  dengan  nilai gunalmanfaat;  dampak budaya terkait dengan nilai identitaslotentisitas; dan dampak politik terkait dengan nilai pembangunanismel developmentalisme.
ISSN:0854-3461
2541-0407