KARAKTERISTIK HUNIAN PERMUKIMAN KUMUH KAMPUNG SAPIRIA KELURAHAN LEMBO KOTA MAKASSAR
Abstrak_ Pemenuhan kebutuhan tempat tinggal bagi kaum migran yang seringkali menyewa rumah di bagian pusat kota karena dekat dengan lokasi mata pencaharian berdampak pada terjadinya proses perkembangan bangunan yang tidak terkendali dan menciptakan permukiman kumuh. Kampung Sapiria merupakan salah...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
2018-06-01
|
Series: | Nature: National Academic Journal of Architecture |
Subjects: | |
Online Access: | http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/nucturenature/article/view/4989 |
id |
doaj-fbe2a99fca194124b8083f38b91eef8f |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-fbe2a99fca194124b8083f38b91eef8f2020-11-25T01:30:16ZengUniversitas Islam Negeri Alauddin MakassarNature: National Academic Journal of Architecture2302-60732579-48092018-06-0151132210.24252/nature.v5i1a24378KARAKTERISTIK HUNIAN PERMUKIMAN KUMUH KAMPUNG SAPIRIA KELURAHAN LEMBO KOTA MAKASSARAndi Annisa Amalia0Universitas Muhammadiyah MakassarAbstrak_ Pemenuhan kebutuhan tempat tinggal bagi kaum migran yang seringkali menyewa rumah di bagian pusat kota karena dekat dengan lokasi mata pencaharian berdampak pada terjadinya proses perkembangan bangunan yang tidak terkendali dan menciptakan permukiman kumuh. Kampung Sapiria merupakan salah satu permukiman di Kota Makassar yang didominasi oleh kaum migran. Hal ini karena nilai strategis lokasinya pada tepian air Bantaran Kanal Pannampu ,dekat dengan simpul-simpul jasa distribusi kota, terdapat fasilitas pendidikan, dan kemudahan akses menuju Pelabuhan Paotere serta Tol Reformasi. Kampung Sapiria yang terletak di Kelurahan Lembo merupakan salah satu dari 103 titik kumuh di Kota Makassar dengan luas kumuh 4,53 ha. Lokasi kumuh Kampung Sapiria Kelurahan Lembo berada di RW 002 dan RW 005 berkategori kumuh sedang. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik kumuh Kampung Sapiria dari aspek bangunan hunian meliputi ketidakteraturan bangunan, kepadatan bangunan hunian, ketidaksesuaian dengan persyaratan teknis bangunan, dan legalitas bangunan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Hasil identifikasi karakteristik hunian permukiman kumuh Kampung Sapiria diketahui bahwa 28 % bangunan yang memiliki ketidakteraturan, 85 % bangunan hunian yang memiliki luas lantai tidak sesuai standar, 22 % bangunan hunian tidak sesuai persyaratan teknis, 10 % bangunan hunian memiliki IMB dan 5 % dengan status lahan milik. Kata kunci : Migran ; Kekumuhan ; Ketidakteraturan ; Kepadatan ; Legalitas. Abstract_ Fulfilling residential needs for migrants who often rent houses in the downtown area as close to livelihood locations has an impact on uncontrolled development of buildings and creating slums. Kampung Sapiria is one of the settlements in Makassar City which is dominated by migrants. This is because of the strategic value of its location on the waterfront of Pannampu Canal, close to the nodes of the city's distribution services, educational facilities, and easy access to Paotere Port and Reform Toll. Kampung Sapiria located in Lembo Village is one of 103 slum point in Makassar City with slum area of 4.53 ha. The slum location of Kampung Sapiria Kelurahan Lembo is located at RW 002 and RW 005 is categorized as slum. This study aims to identify the slum characteristics of Kampung Sapiria from the aspects of residential buildings including building irregularity, density of residential buildings, nonconformities with the technical requirements of the building, and the legality of the building. The research method used is quantitative descriptive. The result of identification of residential characteristics of Kampung Sapiria slums is known that 28% of buildings have irregularities, 85% of residential buildings with non-standard floor area, 22% of residential buildings are not in accordance with technical requirements, 10% of residential buildings have IMB and 5% property. Keywords : Migrants; The slums; Irregularities; Density; Legality.http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/nucturenature/article/view/4989MigranKekumuhanKetidakteraturanKepadatanLegalitas. |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Andi Annisa Amalia |
spellingShingle |
Andi Annisa Amalia KARAKTERISTIK HUNIAN PERMUKIMAN KUMUH KAMPUNG SAPIRIA KELURAHAN LEMBO KOTA MAKASSAR Nature: National Academic Journal of Architecture Migran Kekumuhan Ketidakteraturan Kepadatan Legalitas. |
author_facet |
Andi Annisa Amalia |
author_sort |
Andi Annisa Amalia |
title |
KARAKTERISTIK HUNIAN PERMUKIMAN KUMUH KAMPUNG SAPIRIA KELURAHAN LEMBO KOTA MAKASSAR |
title_short |
KARAKTERISTIK HUNIAN PERMUKIMAN KUMUH KAMPUNG SAPIRIA KELURAHAN LEMBO KOTA MAKASSAR |
title_full |
KARAKTERISTIK HUNIAN PERMUKIMAN KUMUH KAMPUNG SAPIRIA KELURAHAN LEMBO KOTA MAKASSAR |
title_fullStr |
KARAKTERISTIK HUNIAN PERMUKIMAN KUMUH KAMPUNG SAPIRIA KELURAHAN LEMBO KOTA MAKASSAR |
title_full_unstemmed |
KARAKTERISTIK HUNIAN PERMUKIMAN KUMUH KAMPUNG SAPIRIA KELURAHAN LEMBO KOTA MAKASSAR |
title_sort |
karakteristik hunian permukiman kumuh kampung sapiria kelurahan lembo kota makassar |
publisher |
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar |
series |
Nature: National Academic Journal of Architecture |
issn |
2302-6073 2579-4809 |
publishDate |
2018-06-01 |
description |
Abstrak_ Pemenuhan kebutuhan tempat tinggal bagi kaum migran yang seringkali menyewa rumah di bagian pusat kota karena dekat dengan lokasi mata pencaharian berdampak pada terjadinya proses perkembangan bangunan yang tidak terkendali dan menciptakan permukiman kumuh. Kampung Sapiria merupakan salah satu permukiman di Kota Makassar yang didominasi oleh kaum migran. Hal ini karena nilai strategis lokasinya pada tepian air Bantaran Kanal Pannampu ,dekat dengan simpul-simpul jasa distribusi kota, terdapat fasilitas pendidikan, dan kemudahan akses menuju Pelabuhan Paotere serta Tol Reformasi. Kampung Sapiria yang terletak di Kelurahan Lembo merupakan salah satu dari 103 titik kumuh di Kota Makassar dengan luas kumuh 4,53 ha. Lokasi kumuh Kampung Sapiria Kelurahan Lembo berada di RW 002 dan RW 005 berkategori kumuh sedang. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik kumuh Kampung Sapiria dari aspek bangunan hunian meliputi ketidakteraturan bangunan, kepadatan bangunan hunian, ketidaksesuaian dengan persyaratan teknis bangunan, dan legalitas bangunan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Hasil identifikasi karakteristik hunian permukiman kumuh Kampung Sapiria diketahui bahwa 28 % bangunan yang memiliki ketidakteraturan, 85 % bangunan hunian yang memiliki luas lantai tidak sesuai standar, 22 % bangunan hunian tidak sesuai persyaratan teknis, 10 % bangunan hunian memiliki IMB dan 5 % dengan status lahan milik.
Kata kunci : Migran ; Kekumuhan ; Ketidakteraturan ; Kepadatan ; Legalitas.
Abstract_ Fulfilling residential needs for migrants who often rent houses in the downtown area as close to livelihood locations has an impact on uncontrolled development of buildings and creating slums. Kampung Sapiria is one of the settlements in Makassar City which is dominated by migrants. This is because of the strategic value of its location on the waterfront of Pannampu Canal, close to the nodes of the city's distribution services, educational facilities, and easy access to Paotere Port and Reform Toll. Kampung Sapiria located in Lembo Village is one of 103 slum point in Makassar City with slum area of 4.53 ha. The slum location of Kampung Sapiria Kelurahan Lembo is located at RW 002 and RW 005 is categorized as slum. This study aims to identify the slum characteristics of Kampung Sapiria from the aspects of residential buildings including building irregularity, density of residential buildings, nonconformities with the technical requirements of the building, and the legality of the building. The research method used is quantitative descriptive. The result of identification of residential characteristics of Kampung Sapiria slums is known that 28% of buildings have irregularities, 85% of residential buildings with non-standard floor area, 22% of residential buildings are not in accordance with technical requirements, 10% of residential buildings have IMB and 5% property.
Keywords : Migrants; The slums; Irregularities; Density; Legality. |
topic |
Migran Kekumuhan Ketidakteraturan Kepadatan Legalitas. |
url |
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/nucturenature/article/view/4989 |
work_keys_str_mv |
AT andiannisaamalia karakteristikhunianpermukimankumuhkampungsapiriakelurahanlembokotamakassar |
_version_ |
1725092393038905344 |