Keluarga Sebagai Agen Pembentuk Kader Muhammadiyah
Untuk menjaga keberlangsungan dan eksistensi suatu organisasi dibutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkarakter. Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi (persyarikatan) di Indonesia pun tidak terkecuali membutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas, yakni luas wawasannya dan dalam...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Muhammadiyah Magelang
2016-06-01
|
Series: | Jurnal Tarbiyatuna |
Online Access: | http://journal.ummgl.ac.id/index.php/tarbiyatuna/article/view/208 |
id |
doaj-fa031487a3ea4c80b485c1670b2691b6 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-fa031487a3ea4c80b485c1670b2691b62020-11-24T22:29:13ZindUniversitas Muhammadiyah MagelangJurnal Tarbiyatuna2086-08892579-49812016-06-01712537208Keluarga Sebagai Agen Pembentuk Kader MuhammadiyahYulia Kurniaty0Chrisna Bagus Edhita Praja1Universitas Muhammadiyah MagelangUniversitas Muhammadiyah MagelangUntuk menjaga keberlangsungan dan eksistensi suatu organisasi dibutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkarakter. Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi (persyarikatan) di Indonesia pun tidak terkecuali membutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas, yakni luas wawasannya dan dalam ilmu pengetahuannya. Sedangkan makna berkarakter yaitu mampu menjalankan dan mengimplementasikan visi misi persyarikatan dalam kehidupannya sehari-hari. Ketersediaan sumberdaya manusia tersebut perlu diciptakan melalui upaya pengkaderan. Menghasilkan kader yang berkualitas dan berkarakter tersebut bukan hal yang mudah karena bersifat long term education. Mencari orang yang cerdas di bidang keilmuannya tidaklah sulit, namun mencari orang yang cerdas dan mampu menjalankan visi misi persyarikatan Muhammadiyah inilah yang tidak mudah. Untuk itu, Muhammadiyah perlu melakukan terobosan jika upaya mencetak kader tidak hanya melalui lembaga pendidikan dalam amal usaha Muhammadiyah sebagaimana yang selama ini telah berjalan, namun dilakukan sedini mungkin melalui pola asuh dan pembinaan di lingkungan keluarga dengan harapan semakin dini anak-anak mengenal apa dan siapa Muhammadiyah maka rasa cinta dan memiliki terhadap Muhammadiyah akan lebih mendalam jika dibandingkan anak-anak tersebut mengenal persyarikatan ini setelah mereka dewasa.http://journal.ummgl.ac.id/index.php/tarbiyatuna/article/view/208 |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Yulia Kurniaty Chrisna Bagus Edhita Praja |
spellingShingle |
Yulia Kurniaty Chrisna Bagus Edhita Praja Keluarga Sebagai Agen Pembentuk Kader Muhammadiyah Jurnal Tarbiyatuna |
author_facet |
Yulia Kurniaty Chrisna Bagus Edhita Praja |
author_sort |
Yulia Kurniaty |
title |
Keluarga Sebagai Agen Pembentuk Kader Muhammadiyah |
title_short |
Keluarga Sebagai Agen Pembentuk Kader Muhammadiyah |
title_full |
Keluarga Sebagai Agen Pembentuk Kader Muhammadiyah |
title_fullStr |
Keluarga Sebagai Agen Pembentuk Kader Muhammadiyah |
title_full_unstemmed |
Keluarga Sebagai Agen Pembentuk Kader Muhammadiyah |
title_sort |
keluarga sebagai agen pembentuk kader muhammadiyah |
publisher |
Universitas Muhammadiyah Magelang |
series |
Jurnal Tarbiyatuna |
issn |
2086-0889 2579-4981 |
publishDate |
2016-06-01 |
description |
Untuk menjaga keberlangsungan dan eksistensi suatu organisasi dibutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkarakter. Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi (persyarikatan) di Indonesia pun tidak terkecuali membutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas, yakni luas wawasannya dan dalam ilmu pengetahuannya. Sedangkan makna berkarakter yaitu mampu menjalankan dan mengimplementasikan visi misi persyarikatan dalam kehidupannya sehari-hari. Ketersediaan sumberdaya manusia tersebut perlu diciptakan melalui upaya pengkaderan. Menghasilkan kader yang berkualitas dan berkarakter tersebut bukan hal yang mudah karena bersifat long term education. Mencari orang yang cerdas di bidang keilmuannya tidaklah sulit, namun mencari orang yang cerdas dan mampu menjalankan visi misi persyarikatan Muhammadiyah inilah yang tidak mudah. Untuk itu, Muhammadiyah perlu melakukan terobosan jika upaya mencetak kader tidak hanya melalui lembaga pendidikan dalam amal usaha Muhammadiyah sebagaimana yang selama ini telah berjalan, namun dilakukan sedini mungkin melalui pola asuh dan pembinaan di lingkungan keluarga dengan harapan semakin dini anak-anak mengenal apa dan siapa Muhammadiyah maka rasa cinta dan memiliki terhadap Muhammadiyah akan lebih mendalam jika dibandingkan anak-anak tersebut mengenal persyarikatan ini setelah mereka dewasa. |
url |
http://journal.ummgl.ac.id/index.php/tarbiyatuna/article/view/208 |
work_keys_str_mv |
AT yuliakurniaty keluargasebagaiagenpembentukkadermuhammadiyah AT chrisnabagusedhitapraja keluargasebagaiagenpembentukkadermuhammadiyah |
_version_ |
1725744445089906688 |