Hidrolisis Eceng Gondok dan Sekam Padi untuk Menghasilkan Gula Reduksi sebagai Tahap Awal Produksi Bioetanol

Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan gulma air dengan pertumbuhan cepat yang disebabkan oleh eutrofikasi di badan air. Eceng gondok yang mengandung struktur lignoselulosa ini memiliki ketersediaan yang sangat melimpah. Lignoselulosa yang terdiri dari lignin, selulosa, dan hemiselulosa ini j...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Wilda Azmia Naufala, Ellina S. Pandebesie
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) 2015-12-01
Series:Jurnal Teknik ITS
Subjects:
Online Access:http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/11308
id doaj-f7fe64566daa43f8a48088cd830d2b95
record_format Article
spelling doaj-f7fe64566daa43f8a48088cd830d2b952020-11-24T21:18:36ZindLembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)Jurnal Teknik ITS2301-92712337-35392015-12-01421856Hidrolisis Eceng Gondok dan Sekam Padi untuk Menghasilkan Gula Reduksi sebagai Tahap Awal Produksi BioetanolWilda Azmia Naufala0Ellina S. Pandebesie1Institut Teknologi Sepuluh NopemberInstitut Teknologi Sepuluh NopemberEceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan gulma air dengan pertumbuhan cepat yang disebabkan oleh eutrofikasi di badan air. Eceng gondok yang mengandung struktur lignoselulosa ini memiliki ketersediaan yang sangat melimpah. Lignoselulosa yang terdiri dari lignin, selulosa, dan hemiselulosa ini juga terkandung dalam sekam padi. Sekam padi merupakan limbah pertanian yang pemanfaatannya masih belum maksimum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui campuran terbaik eceng gondok dan sekam padi yang dapat menghasilkan gula reduksi terbanyak. Perbandingan campuran eceng gondok dan sekam padi yang digunakan adalah 100:0, 75:25, 50:50, 25:72, 0:100 dengan berat total 100 gram. Tahap awal penelitian ini yaitu pretreatment dengan H2SO4 1% sebanyak 1000 mL dan pemanasan suhu 100oC selama 60 menit. Tahap selanjutnya adalah hidrolisis enzimatik dengan memanfaatkan Aspergillus niger dan Trichoderma viride dengan perbandingn 2:1. Reaktor yang digunakan merupakan reaktor kaca dengan volume 2 L. Parameter yang diukur meliputi lignoselulosa dan gula reduksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sampel yang mengandung 100:0 eceng gondok dan sekam padi mampu menghasilkan kadar gula reduksi tertinggi, yaitu sebesar 23,33 mg/g.http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/11308eceng gondokgula reduksilignoselulosasekam padi
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Wilda Azmia Naufala
Ellina S. Pandebesie
spellingShingle Wilda Azmia Naufala
Ellina S. Pandebesie
Hidrolisis Eceng Gondok dan Sekam Padi untuk Menghasilkan Gula Reduksi sebagai Tahap Awal Produksi Bioetanol
Jurnal Teknik ITS
eceng gondok
gula reduksi
lignoselulosa
sekam padi
author_facet Wilda Azmia Naufala
Ellina S. Pandebesie
author_sort Wilda Azmia Naufala
title Hidrolisis Eceng Gondok dan Sekam Padi untuk Menghasilkan Gula Reduksi sebagai Tahap Awal Produksi Bioetanol
title_short Hidrolisis Eceng Gondok dan Sekam Padi untuk Menghasilkan Gula Reduksi sebagai Tahap Awal Produksi Bioetanol
title_full Hidrolisis Eceng Gondok dan Sekam Padi untuk Menghasilkan Gula Reduksi sebagai Tahap Awal Produksi Bioetanol
title_fullStr Hidrolisis Eceng Gondok dan Sekam Padi untuk Menghasilkan Gula Reduksi sebagai Tahap Awal Produksi Bioetanol
title_full_unstemmed Hidrolisis Eceng Gondok dan Sekam Padi untuk Menghasilkan Gula Reduksi sebagai Tahap Awal Produksi Bioetanol
title_sort hidrolisis eceng gondok dan sekam padi untuk menghasilkan gula reduksi sebagai tahap awal produksi bioetanol
publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)
series Jurnal Teknik ITS
issn 2301-9271
2337-3539
publishDate 2015-12-01
description Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan gulma air dengan pertumbuhan cepat yang disebabkan oleh eutrofikasi di badan air. Eceng gondok yang mengandung struktur lignoselulosa ini memiliki ketersediaan yang sangat melimpah. Lignoselulosa yang terdiri dari lignin, selulosa, dan hemiselulosa ini juga terkandung dalam sekam padi. Sekam padi merupakan limbah pertanian yang pemanfaatannya masih belum maksimum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui campuran terbaik eceng gondok dan sekam padi yang dapat menghasilkan gula reduksi terbanyak. Perbandingan campuran eceng gondok dan sekam padi yang digunakan adalah 100:0, 75:25, 50:50, 25:72, 0:100 dengan berat total 100 gram. Tahap awal penelitian ini yaitu pretreatment dengan H2SO4 1% sebanyak 1000 mL dan pemanasan suhu 100oC selama 60 menit. Tahap selanjutnya adalah hidrolisis enzimatik dengan memanfaatkan Aspergillus niger dan Trichoderma viride dengan perbandingn 2:1. Reaktor yang digunakan merupakan reaktor kaca dengan volume 2 L. Parameter yang diukur meliputi lignoselulosa dan gula reduksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sampel yang mengandung 100:0 eceng gondok dan sekam padi mampu menghasilkan kadar gula reduksi tertinggi, yaitu sebesar 23,33 mg/g.
topic eceng gondok
gula reduksi
lignoselulosa
sekam padi
url http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/11308
work_keys_str_mv AT wildaazmianaufala hidrolisisecenggondokdansekampadiuntukmenghasilkangulareduksisebagaitahapawalproduksibioetanol
AT ellinaspandebesie hidrolisisecenggondokdansekampadiuntukmenghasilkangulareduksisebagaitahapawalproduksibioetanol
_version_ 1726008336649814016