PENENTUAN BATAS ATAS NORMAL DAN BAWAH NORMAL CURAH HUJAN BULANAN SETARA TERCILE DENGAN KOEFISIEN REGRESI LINIER SEDERHANA

WMO mendefenisikan kategori sifat hujan Atas Normal (AN) dan Bawah Normal (BN) berdasarkan nilai Tercile (P66 dan P33). Sedangkan BMKG menggunakan kategori 1.15Ẍ dan 0.85Ẍ sebagai batas AN dan BN. Penelitian dilakukan di 120 stasiun BMKG menggunakan data curah hujan bulanan. Uji-t berpasangan (α = 0...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Robi Muharsyah
Format: Article
Language:English
Published: Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 2015-01-01
Series:Jurnal Meteorologi dan Geofisika
Subjects:
Online Access:http://puslitbang.bmkg.go.id/jmg/index.php/jmg/article/view/175
id doaj-f7b92c52d5d8401ab54a01a73eeecc29
record_format Article
spelling doaj-f7b92c52d5d8401ab54a01a73eeecc292020-11-25T01:08:11ZengPusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi Klimatologi dan GeofisikaJurnal Meteorologi dan Geofisika1411-30822527-53722015-01-0115110.31172/jmg.v15i1.175176PENENTUAN BATAS ATAS NORMAL DAN BAWAH NORMAL CURAH HUJAN BULANAN SETARA TERCILE DENGAN KOEFISIEN REGRESI LINIER SEDERHANARobi Muharsyah0Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG)WMO mendefenisikan kategori sifat hujan Atas Normal (AN) dan Bawah Normal (BN) berdasarkan nilai Tercile (P66 dan P33). Sedangkan BMKG menggunakan kategori 1.15Ẍ dan 0.85Ẍ sebagai batas AN dan BN. Penelitian dilakukan di 120 stasiun BMKG menggunakan data curah hujan bulanan. Uji-t berpasangan (α = 0.01) digunakan untuk menguji 1.15 Ẍ dengan P66 dan 0.85 Ẍ dengan P33. Hasilnya 1.15Ẍ berbeda dengan P66 pada 6 stasiun dan 0.85 Ẍ berbeda dengan P33 pada 108 stasiun. Regresi Linier Sederhana dengan metode kuadrat terkecil dilakukan antara Ẍ (peubah bebas) dengan P66 dan P33 (peubah tak bebas) sehingga didapatkan koefisien regresi βɑ dan βƅ. Selanjutnya dipilih nilai tengah dari setiap kelas distribusi frekuensi βɑ dan βƅ yang disebut sebagai faktor skala terbaik β*ɑ dan β*ƅ. Uji-t berpasangan kembali digunakan untuk menguji β*ɑẌ dengan P66 dan β*ƅẌ dengan P33. Hasilnya pada tingkat kepercayaan 99%  β*ɑẌ tidak berbeda dengan P66 dan β*ƅẌ tidak berbeda dengan P33 untuk 120 stasiun. Sehingga β*ɑẌ dan β*ƅẌ direkomendasikan sebagai batas AN dan BN yang lebih mendekati standar WMO.   WMO defines category for above normal (AN) and below normal (BN) as Tercile (P66 dan P33). On the other hand, BMKG uses 1.15Ẍ and 0.85Ẍ to determining AN and BN respectively. Monthly rainfall data in 120 BMKG’s stations are used in this research. Paired t-test (α = 0.01) is used for determining 1.15Ẍ and P66 as well as 0.85Ẍ and P33 . As a result, 1.15Ẍ is not equivalent with P66 in 6 stations and 0.85Ẍ do not equal to P33 in 108 stations. Least square method in Simple Liniear Regeression is examined between Ẍ as an independent variable and P66 as well as P33 as the dependent variable. Therefore, βɑ and βƅ have been found as coefficient regression. The next step is choosing β*ɑ , β*ƅ as median for classes of frequency distribution βɑ and βƅ. β*ɑ and β*ƅ are the best scale factor. Finally, paired t-test is used also to determining β*ɑẌ and P66 and β*ƅẌ and P33. As a result, β*ɑẌ is the same as P66 and β*ƅẌ equals to P33 in 120 stations for confidence level 99%. Consequently, β*ɑẌ and β*ƅẌ are strongly recommend as new above normal and below normal which are similar to WMO standards.http://puslitbang.bmkg.go.id/jmg/index.php/jmg/article/view/175Tercile, Uji-t berpasangan, Metode Kuadrat Terkecil, Faktor Skala, Paired t-test, Least Square Method, Scale Factor
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Robi Muharsyah
spellingShingle Robi Muharsyah
PENENTUAN BATAS ATAS NORMAL DAN BAWAH NORMAL CURAH HUJAN BULANAN SETARA TERCILE DENGAN KOEFISIEN REGRESI LINIER SEDERHANA
Jurnal Meteorologi dan Geofisika
Tercile, Uji-t berpasangan, Metode Kuadrat Terkecil, Faktor Skala, Paired t-test, Least Square Method, Scale Factor
author_facet Robi Muharsyah
author_sort Robi Muharsyah
title PENENTUAN BATAS ATAS NORMAL DAN BAWAH NORMAL CURAH HUJAN BULANAN SETARA TERCILE DENGAN KOEFISIEN REGRESI LINIER SEDERHANA
title_short PENENTUAN BATAS ATAS NORMAL DAN BAWAH NORMAL CURAH HUJAN BULANAN SETARA TERCILE DENGAN KOEFISIEN REGRESI LINIER SEDERHANA
title_full PENENTUAN BATAS ATAS NORMAL DAN BAWAH NORMAL CURAH HUJAN BULANAN SETARA TERCILE DENGAN KOEFISIEN REGRESI LINIER SEDERHANA
title_fullStr PENENTUAN BATAS ATAS NORMAL DAN BAWAH NORMAL CURAH HUJAN BULANAN SETARA TERCILE DENGAN KOEFISIEN REGRESI LINIER SEDERHANA
title_full_unstemmed PENENTUAN BATAS ATAS NORMAL DAN BAWAH NORMAL CURAH HUJAN BULANAN SETARA TERCILE DENGAN KOEFISIEN REGRESI LINIER SEDERHANA
title_sort penentuan batas atas normal dan bawah normal curah hujan bulanan setara tercile dengan koefisien regresi linier sederhana
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
series Jurnal Meteorologi dan Geofisika
issn 1411-3082
2527-5372
publishDate 2015-01-01
description WMO mendefenisikan kategori sifat hujan Atas Normal (AN) dan Bawah Normal (BN) berdasarkan nilai Tercile (P66 dan P33). Sedangkan BMKG menggunakan kategori 1.15Ẍ dan 0.85Ẍ sebagai batas AN dan BN. Penelitian dilakukan di 120 stasiun BMKG menggunakan data curah hujan bulanan. Uji-t berpasangan (α = 0.01) digunakan untuk menguji 1.15 Ẍ dengan P66 dan 0.85 Ẍ dengan P33. Hasilnya 1.15Ẍ berbeda dengan P66 pada 6 stasiun dan 0.85 Ẍ berbeda dengan P33 pada 108 stasiun. Regresi Linier Sederhana dengan metode kuadrat terkecil dilakukan antara Ẍ (peubah bebas) dengan P66 dan P33 (peubah tak bebas) sehingga didapatkan koefisien regresi βɑ dan βƅ. Selanjutnya dipilih nilai tengah dari setiap kelas distribusi frekuensi βɑ dan βƅ yang disebut sebagai faktor skala terbaik β*ɑ dan β*ƅ. Uji-t berpasangan kembali digunakan untuk menguji β*ɑẌ dengan P66 dan β*ƅẌ dengan P33. Hasilnya pada tingkat kepercayaan 99%  β*ɑẌ tidak berbeda dengan P66 dan β*ƅẌ tidak berbeda dengan P33 untuk 120 stasiun. Sehingga β*ɑẌ dan β*ƅẌ direkomendasikan sebagai batas AN dan BN yang lebih mendekati standar WMO.   WMO defines category for above normal (AN) and below normal (BN) as Tercile (P66 dan P33). On the other hand, BMKG uses 1.15Ẍ and 0.85Ẍ to determining AN and BN respectively. Monthly rainfall data in 120 BMKG’s stations are used in this research. Paired t-test (α = 0.01) is used for determining 1.15Ẍ and P66 as well as 0.85Ẍ and P33 . As a result, 1.15Ẍ is not equivalent with P66 in 6 stations and 0.85Ẍ do not equal to P33 in 108 stations. Least square method in Simple Liniear Regeression is examined between Ẍ as an independent variable and P66 as well as P33 as the dependent variable. Therefore, βɑ and βƅ have been found as coefficient regression. The next step is choosing β*ɑ , β*ƅ as median for classes of frequency distribution βɑ and βƅ. β*ɑ and β*ƅ are the best scale factor. Finally, paired t-test is used also to determining β*ɑẌ and P66 and β*ƅẌ and P33. As a result, β*ɑẌ is the same as P66 and β*ƅẌ equals to P33 in 120 stations for confidence level 99%. Consequently, β*ɑẌ and β*ƅẌ are strongly recommend as new above normal and below normal which are similar to WMO standards.
topic Tercile, Uji-t berpasangan, Metode Kuadrat Terkecil, Faktor Skala, Paired t-test, Least Square Method, Scale Factor
url http://puslitbang.bmkg.go.id/jmg/index.php/jmg/article/view/175
work_keys_str_mv AT robimuharsyah penentuanbatasatasnormaldanbawahnormalcurahhujanbulanansetaraterciledengankoefisienregresiliniersederhana
_version_ 1725183836279537664