Karakteristik Internal Soal Ebtanas SMU di Porpinsi Jawa Barat (Implementasi Logistik Tiga Parameter)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang karakteristik internal perangkat soal pilihan ganda. Analisis butir soal menggunakan model teori responsi butir (item response theory, 1RT) dengan menerapkan model logistik tiga parameter. Perangkat soal yang menjadi objek penelitian adalah...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Sudjani Sudjani
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Negeri Yogyakarta 2004-01-01
Series:Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Online Access:http://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/view/2114
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang karakteristik internal perangkat soal pilihan ganda. Analisis butir soal menggunakan model teori responsi butir (item response theory, 1RT) dengan menerapkan model logistik tiga parameter. Perangkat soal yang menjadi objek penelitian adalah soal Fisika program Al pada EBTANAS SMU tahun pelajaran 1995/1996 di Propinsi Jawa Barat. Populasi penelitian ini adalah seluruh lembar jawaban soal Fisika yang berjumlah 21.532 lembar, sedangkan sampel penelitian berjumlah 3900 lembar yang terdiri dari 1.950 lembar diambil dari kelompok sekolah kotamadia (Bandung Selatan dan Cirebon) dan 1.950 lembar diambil dari kelompok sekolah kabupaten (Pandeglang, Tangerang, Sukabumi, Purwakarta, Indramayu, Ciamis, Sumedang, dan Bandung Barat Utara) dengan menggunakan teknik proportional cluster random sampling. Lembar jawaban setiap kelompok sekolah tersebut dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan estimasi parameter butir program ASCAL, selanjutnya untuk melihat tingkat invariansi parameter digunakan analisis varians satu jalur dengan program SPSS/PC +. Hasil analisis data dan pembahasan menunjukan bahwa: (1) Estimasi parameter butir soal yang berjumlah 40 butir, pada kelom­pok sekolah kotamadia diperoleh 20 butir (50%) baik, 6 butir soal (15%) perlu direvisi, dan 14 butir soal (35%) tergolong jelek. Pada kelompok sekolah kabupaten diperoleh 20 butir soal (50%) baik, 7 butir soal (17,5%) perlu direvisi, dan 13 butir soal (32,5%) tergo­long jelek. Butir soal yang tergolong jelek disebabkan butir soal terlalu sukar dan tingginya peluang tebakan butir. (2) Kehandalan tes yang dinyatakan oleh nilai fungsi informasi butir tergolong cukup memadai. (3) Tingkat kemampuan peserta EBTANAS tergolong sedang dengan rata-rata tingkat kemampuan dalam skala logit sebesar +0,0343 untuk peserta kelompok sekolah kotamadia dan +0,0377 untuk peserta kelompok sekolah kabupaten. (4) Parameter butir adalah invarian berdasarkan lokasi sekolah.
ISSN:1410-4725
2338-6061