Kesehatan Spiritual dan Kesiapan Lansia dalam Menghadapi Kematian : Kasus di Panti Wredha Salib Putih dan di Dusun Dukuh Getasan Kabupaten Semarang
Spiritualitas merupakan suatu hubungan multidimensi yang harmonis antara manusia, alam, dan Tuhannya yang dapat memberi kekuatan kepada seseorang ketika menghadapi stres emosional, penyakit fisik dan kematian. Kesehatan spiritual yang adalah bagian dari kondisi spiritual, merupakan hal penting yang...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Gadjah Mada
2017-12-01
|
Series: | Buletin Psikologi |
Subjects: | |
Online Access: | https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/view/28992 |
Summary: | Spiritualitas merupakan suatu hubungan multidimensi yang harmonis antara manusia, alam, dan Tuhannya yang dapat memberi kekuatan kepada seseorang ketika menghadapi stres emosional, penyakit fisik dan kematian. Kesehatan spiritual yang adalah bagian dari kondisi spiritual, merupakan hal penting yang mempengaruhi setiap tahap perkembangan dan kehidupan manusia, termasuk lanjut usia. Salah satu isu yang dihadapi lansia adalah persiapan mereka dalam menghadapi kematian. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesiapan lansia dalam menghadapi kematian adalah kesehatan spiritualitas. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kesehatan spiritual dan kesiapan lansia dalam menghadapi kematian, baik lansia yang berada di Panti Wredha Salib Putih Salatiga, maupun lansia yang tinggal bersama keluarganya di Dusun Dukuh, Getasan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe fenomenologi deskriptif serta desain studi komparasi. Riset partisipan berjumlah 6 orang, 3 partisipan yang tinggal di panti dan 3 partisipan yang tinggal di rumah bersama keluarganya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesehatan spiritual dipengaruhi oleh makna hidup, konsep agama dan ketuhanan, interaksi sosial, konsep sehat sakit, kesejahteraan dan spiritualitas, serta kesiapan menghadapi kematian. Lansia yang tinggal di rumah dan lansia yang tinggal di panti memiliki perbedaan dalam hal interaksi sosial, konsep agama dan ketuhanan. Kesiapan lansia dalam menghadapi kematian dipengaruhi oleh faktor pengertian mengenai kematian, pengalaman kehilangan, tempat yang diinginkan ketika menghadapi kematian, orang yang akan mendampingi ketika kematian dan tempat yang dituju setelah kematian, sedangkan ketidaksiapan dalam menghadapi kematian dipengaruhi oleh perbuatan yang dilakukan semasa hidup maupun keinginan untuk hidup lebih lama bersama keluarga. |
---|---|
ISSN: | 0854-7106 2528-5858 |