PENANAMAN NILAI-NILAI KEBHINEKAAN MELALUI PEMBELAJARAN SEJARAH SMA
Abstrak: Penanaman nilai-nilai kebhinekaan di sekolah merupakan tanggung jawab bersama semua elemen sekolah, termasuk guru sejarah. Dalam hal ini, guru sejarah dinilai memiliki peran penting dan strategis, karena tiga alasan yaitu (1) pembelajaran sejarah membahas materi peristiwa kehidupan manusia...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Negeri Malang
2017-12-01
|
Series: | Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya |
Online Access: | http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya/article/view/2264 |
Summary: | Abstrak: Penanaman nilai-nilai kebhinekaan di sekolah merupakan tanggung jawab bersama semua elemen sekolah, termasuk guru sejarah. Dalam hal ini, guru sejarah dinilai memiliki peran penting dan strategis, karena tiga alasan yaitu (1) pembelajaran sejarah membahas materi peristiwa kehidupan manusia pada lampau termasuk peristiwa-periswa yang berkaitan dengan kebhinekaan, (2) pembelajaran sejarah tidak hanya berfungsi untuk mengembangkan berfikir kritis dan ketrampilan sejarah melainkan juga berfungsi untuk menanamkan nilai-nilai yang bermanfaat untuk merawat kebhinekaan masyarakat, dan (3) kompetensi yang akan dicapai dalam Kurikulum 2013 tidak hanya meliputi kompetensi pengetahuan dan keterampilan melainkan juga kompetensi sikap (nilai). Banyak alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menanamkan nilai-nilai kebhinekaan selama model pembelajaran tersebut memperkuat pendekatan ilmiah, dan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Penanaman nilai-nilai kebhinekaan tercermin dalam proses diskusi kelompok untuk menyelesaikan dan membahas permasalahan-permasalahan yang diberikan guru yang mengacu pada sintaks model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Hal ini akan berjalan baik, jika pembelajaran itu dirancang dengan baik dan didukung keteladanan, pembiasaan dan budaya sekolah yang kondusif.
Kata-kata kunci: nilai, kebhinekaan, pembelajaran, sejarah, makna.
Abstract: The inculcation of diversity values in school is a shared responsibility of every element in school, including history teacher. In this case, the history teacher is considered to have an important and strategic role, for three reasons: (1) historical learning discusses about the events of human life in the past includ-ing events related to diversity, (2) historical learning not only serves to develop critical thinking and historical skills but also serves to instill useful values to nur-ture the diversity of society, and (3) the competencies to be achieved in the Cur-riculum 2013 are not only the competence of knowledge and skills but also the competence of attitudes (values). Many alternative learning models can be used to instill diversity values as long as the learning model reinforces the scientific approach, and involves students actively in learning. The cultivation of diversity values is reflected in the process of group discussion to resolve and discuss the problems given by the teacher which refers to the syntax of the instructional model applied by the teacher. This will work well, if the learning is well designed and supported by exemplary school modeling, habituation and culture.
Keywords: values, diversity, history learning, significance
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v11i22017p180 |
---|---|
ISSN: | 1979-9993 2503-1147 |