Aktivitas Fisik Pendakian Gunung sebagai Olahraga Rekreasi Masyarakat

The purposes of this study were to know (1) focus on society motive in doing the physical activities of mountaineering, (2) to identify the gotten benefit of the physical activities of mountaineering for climbers, and (3) to identify risks and dangers of the physical activities of mountaineering. Th...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Faisal Adam Rahman, Sugiyanto Sugiyanto, Agus Kristiyanto
Format: Article
Language:English
Published: Pascasarjana Universitas Negeri Malang 2018-03-01
Series:Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan
Subjects:
Online Access:http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/10685
id doaj-efd1749205d04f1e941c7f6cf61af662
record_format Article
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Faisal Adam Rahman
Sugiyanto Sugiyanto
Agus Kristiyanto
spellingShingle Faisal Adam Rahman
Sugiyanto Sugiyanto
Agus Kristiyanto
Aktivitas Fisik Pendakian Gunung sebagai Olahraga Rekreasi Masyarakat
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan
physical activities
sports recreation
mountaineering
aktivitas fisik
olahraga rekreasi
pendakian gunung
author_facet Faisal Adam Rahman
Sugiyanto Sugiyanto
Agus Kristiyanto
author_sort Faisal Adam Rahman
title Aktivitas Fisik Pendakian Gunung sebagai Olahraga Rekreasi Masyarakat
title_short Aktivitas Fisik Pendakian Gunung sebagai Olahraga Rekreasi Masyarakat
title_full Aktivitas Fisik Pendakian Gunung sebagai Olahraga Rekreasi Masyarakat
title_fullStr Aktivitas Fisik Pendakian Gunung sebagai Olahraga Rekreasi Masyarakat
title_full_unstemmed Aktivitas Fisik Pendakian Gunung sebagai Olahraga Rekreasi Masyarakat
title_sort aktivitas fisik pendakian gunung sebagai olahraga rekreasi masyarakat
publisher Pascasarjana Universitas Negeri Malang
series Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan
issn 2502-471X
publishDate 2018-03-01
description The purposes of this study were to know (1) focus on society motive in doing the physical activities of mountaineering, (2) to identify the gotten benefit of the physical activities of mountaineering for climbers, and (3) to identify risks and dangers of the physical activities of mountaineering. The study was conducted in the Mount Merbabu National Park, Boyolali Regency, Central Java Province. It was a qualitative research by using phenomenological approach, research objectives phenomenology was to comprehend a phenomenon about what happened to the research subject. The results of the study could be concluded as follows, first, society motive of doing the physical activities of mountaineering were taken touch or saturation off due to their routine and personal problem wanted to be unity with the nature and enjoyed of natural scenery, tried to get something new and get a new experience, interact with nature, and explored as a hobby. Second, benefits for physical activities of mountaineering to climber (a) benefits for physically: as a sport, maintenance health of the body, physical training, and helpful to lose weight, (b) benefits for psychology: revitalizing the mind or refreshing, relaxation and recreation, character building, getting pleasure or satisfaction, learning to live independently, and getting a new experience, (c) benefits for socially: adding friends and as a means of socializing, (d) benefits for spiritually is closer to God. Third, risks and dangers of the physical activities of mountaineering were caused by two factors, (a) the internal factor (climbers), included the planning and preparation were less, exhaustion, fell, and stray, (b) external factors (natural conditions), included of climate or weather, mountain sickness as hypothermia and hypoxia, and wild animals. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendalami motif masyarakat yang melakukan aktivitas pendakian gunung, (2) mengidentifikasi manfaat yang diperoleh masyarakat yang melakukan aktivitas pendakian gunung, dan (3) mengidentifikasi risiko dan bahaya aktivitas pendakian gunung. Penelitian ini dilakukan di Taman Nasional Gunung Merbabu, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Tujuan penelitian fenomenologi adalah untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, motif masyarakat melakukan aktivitas fisik pendakian gunung yaitu ingin melepas penat atau kejenuhan akibat rutinitas kesehariannya dan masalah pribadinya, ingin berbaur dengan alam dan menikmati pemandangan alam, mencoba hal baru dan mendapatkan pengalaman baru, ingin berinteraksi dengan alam, dan sebagai hobi. Kedua, manfaat yang diperoleh bagi masyarakat yang melakukan aktivitas fisik pendakian gunung yaitu (a) manfaat secara fisik sebagai media olahraga, menjaga kesehatan tubuh, melatih fisik, dan membantu menurunkan berat badan, (b) manfaat secara psikologi, merevitalisasi pikiran atau refreshing, relaksasi dan rekreasi, pembentukan karakter, mendapatkan kesenangan atau kepuasan, belajar atau melatih hidup mandiri, dan mendapatkan pengalaman baru, (c) manfaat secara sosial, menambah teman dan sebagai sarana bersosialisasi, dan (d) manfaat secara spiritual yaitu lebih mendekatkan diri dengan Sang Pencipta. Ketiga, risiko dan bahaya aktivitas fisik pendakian gunung disebabkan oleh dua faktor, yaitu (a) faktor internal (pendaki), meliputi perencanaan dan persiapan yang kurang,  kelelahan karena kurang istirahat sehingga mengakibatkan kondisi fisik menurun, terjatuh/terpeleset, dan hilang atau tersesat, (b) faktor eksternal (kondisi alam), meliputi cuaca iklim, penyakit gunung, seperti hypothermia dan hypoxia, dan serangan binatang liar.
topic physical activities
sports recreation
mountaineering
aktivitas fisik
olahraga rekreasi
pendakian gunung
url http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/10685
work_keys_str_mv AT faisaladamrahman aktivitasfisikpendakiangunungsebagaiolahragarekreasimasyarakat
AT sugiyantosugiyanto aktivitasfisikpendakiangunungsebagaiolahragarekreasimasyarakat
AT aguskristiyanto aktivitasfisikpendakiangunungsebagaiolahragarekreasimasyarakat
_version_ 1721170764490604544
spelling doaj-efd1749205d04f1e941c7f6cf61af6622021-09-02T19:51:08ZengPascasarjana Universitas Negeri MalangJurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan2502-471X2018-03-013310.17977/jptpp.v3i3.106857256Aktivitas Fisik Pendakian Gunung sebagai Olahraga Rekreasi MasyarakatFaisal Adam Rahman0Sugiyanto Sugiyanto1Agus Kristiyanto2Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Sebelas MaretIlmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Sebelas MaretIlmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Sebelas MaretThe purposes of this study were to know (1) focus on society motive in doing the physical activities of mountaineering, (2) to identify the gotten benefit of the physical activities of mountaineering for climbers, and (3) to identify risks and dangers of the physical activities of mountaineering. The study was conducted in the Mount Merbabu National Park, Boyolali Regency, Central Java Province. It was a qualitative research by using phenomenological approach, research objectives phenomenology was to comprehend a phenomenon about what happened to the research subject. The results of the study could be concluded as follows, first, society motive of doing the physical activities of mountaineering were taken touch or saturation off due to their routine and personal problem wanted to be unity with the nature and enjoyed of natural scenery, tried to get something new and get a new experience, interact with nature, and explored as a hobby. Second, benefits for physical activities of mountaineering to climber (a) benefits for physically: as a sport, maintenance health of the body, physical training, and helpful to lose weight, (b) benefits for psychology: revitalizing the mind or refreshing, relaxation and recreation, character building, getting pleasure or satisfaction, learning to live independently, and getting a new experience, (c) benefits for socially: adding friends and as a means of socializing, (d) benefits for spiritually is closer to God. Third, risks and dangers of the physical activities of mountaineering were caused by two factors, (a) the internal factor (climbers), included the planning and preparation were less, exhaustion, fell, and stray, (b) external factors (natural conditions), included of climate or weather, mountain sickness as hypothermia and hypoxia, and wild animals. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendalami motif masyarakat yang melakukan aktivitas pendakian gunung, (2) mengidentifikasi manfaat yang diperoleh masyarakat yang melakukan aktivitas pendakian gunung, dan (3) mengidentifikasi risiko dan bahaya aktivitas pendakian gunung. Penelitian ini dilakukan di Taman Nasional Gunung Merbabu, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Tujuan penelitian fenomenologi adalah untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, motif masyarakat melakukan aktivitas fisik pendakian gunung yaitu ingin melepas penat atau kejenuhan akibat rutinitas kesehariannya dan masalah pribadinya, ingin berbaur dengan alam dan menikmati pemandangan alam, mencoba hal baru dan mendapatkan pengalaman baru, ingin berinteraksi dengan alam, dan sebagai hobi. Kedua, manfaat yang diperoleh bagi masyarakat yang melakukan aktivitas fisik pendakian gunung yaitu (a) manfaat secara fisik sebagai media olahraga, menjaga kesehatan tubuh, melatih fisik, dan membantu menurunkan berat badan, (b) manfaat secara psikologi, merevitalisasi pikiran atau refreshing, relaksasi dan rekreasi, pembentukan karakter, mendapatkan kesenangan atau kepuasan, belajar atau melatih hidup mandiri, dan mendapatkan pengalaman baru, (c) manfaat secara sosial, menambah teman dan sebagai sarana bersosialisasi, dan (d) manfaat secara spiritual yaitu lebih mendekatkan diri dengan Sang Pencipta. Ketiga, risiko dan bahaya aktivitas fisik pendakian gunung disebabkan oleh dua faktor, yaitu (a) faktor internal (pendaki), meliputi perencanaan dan persiapan yang kurang,  kelelahan karena kurang istirahat sehingga mengakibatkan kondisi fisik menurun, terjatuh/terpeleset, dan hilang atau tersesat, (b) faktor eksternal (kondisi alam), meliputi cuaca iklim, penyakit gunung, seperti hypothermia dan hypoxia, dan serangan binatang liar.http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/10685physical activitiessports recreationmountaineeringaktivitas fisikolahraga rekreasipendakian gunung