The Movement of Islamic Defenders Front and Its Socio Political Influence on Indonesian Society
<p>Artikel ini mendiskusikan gerakan Front Pembela Islam (FPI) di Indonesia dengan menyorot pada beberapa poin: 1) faktor dan konteks geopolitik yang mempengaruhi munculnya FPI; 2) ideologi kelompok FPI; dan 3) perkembangan FPI di Indonesia. Dalam perkembangannya, gerakan FPI sering kali menim...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Arabic |
Published: |
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
2016-03-01
|
Series: | Religió: Jurnal Studi Agama-agama |
Subjects: | |
Online Access: | http://religio.uinsby.ac.id/index.php/religio/article/view/104 |
id |
doaj-ef5f1b550630432984262c9a2d2ab982 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-ef5f1b550630432984262c9a2d2ab9822020-11-24T21:26:45ZaraUniversitas Islam Negeri Sunan Ampel SurabayaReligió: Jurnal Studi Agama-agama2088-63302503-37782016-03-015295The Movement of Islamic Defenders Front and Its Socio Political Influence on Indonesian SocietyMaurisa Zinira0Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang<p>Artikel ini mendiskusikan gerakan Front Pembela Islam (FPI) di Indonesia dengan menyorot pada beberapa poin: 1) faktor dan konteks geopolitik yang mempengaruhi munculnya FPI; 2) ideologi kelompok FPI; dan 3) perkembangan FPI di Indonesia. Dalam perkembangannya, gerakan FPI sering kali menimbulkan kontroversi. Mereka mengklaim dirinya sebagai representasi kaum Muslim yang bertugas untuk memantau sekaligus memerintahkan umat Muslim untuk berbuat baik dan melarang mereka dari berbuat jahat (<em>al-amr bi al-ma’rûf wa al-nahy ‘an al-munkar</em>). Namun dalam praktiknya, mereka menjustifikasi langkah-langkah yang tidak konstitusional (seperti aksi kekerasan) demi menegakkan jargon tersebut. Di sisi lain, FPI tidak hanya keberatan terhadap kebobrokan sosial, tapi juga menentang eksistensi kelompok minoritas seperti Syi’ah dan Ahmadiyah. Dengan model gerakan <em>takfiri</em>, FPI secara konstan beranjak untuk mengembangkan budaya takut dalam masyarakat. Hal ini tentu menjadi tantangan serius bagi masyarakat Indonesia yang mendambakan kedamaian dan harmoni sosial. Pemerintah dalam hal ini perlu mengambil sikap yang tegas untuk melawan tindakan-tindakan intoleran melalui penegakan hukum yang serius, sekaligus menyebarkan pesan-pesan perdamaian. Jika tidak, kekuatan-kekuatan tak beradab itu akan terus berkembang dengan aksi-aksi teror yang meresahkan masyarakat.</p>http://religio.uinsby.ac.id/index.php/religio/article/view/104FPI, Kekerasan, Intoleransi |
collection |
DOAJ |
language |
Arabic |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Maurisa Zinira |
spellingShingle |
Maurisa Zinira The Movement of Islamic Defenders Front and Its Socio Political Influence on Indonesian Society Religió: Jurnal Studi Agama-agama FPI, Kekerasan, Intoleransi |
author_facet |
Maurisa Zinira |
author_sort |
Maurisa Zinira |
title |
The Movement of Islamic Defenders Front and Its Socio Political Influence on Indonesian Society |
title_short |
The Movement of Islamic Defenders Front and Its Socio Political Influence on Indonesian Society |
title_full |
The Movement of Islamic Defenders Front and Its Socio Political Influence on Indonesian Society |
title_fullStr |
The Movement of Islamic Defenders Front and Its Socio Political Influence on Indonesian Society |
title_full_unstemmed |
The Movement of Islamic Defenders Front and Its Socio Political Influence on Indonesian Society |
title_sort |
movement of islamic defenders front and its socio political influence on indonesian society |
publisher |
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya |
series |
Religió: Jurnal Studi Agama-agama |
issn |
2088-6330 2503-3778 |
publishDate |
2016-03-01 |
description |
<p>Artikel ini mendiskusikan gerakan Front Pembela Islam (FPI) di Indonesia dengan menyorot pada beberapa poin: 1) faktor dan konteks geopolitik yang mempengaruhi munculnya FPI; 2) ideologi kelompok FPI; dan 3) perkembangan FPI di Indonesia. Dalam perkembangannya, gerakan FPI sering kali menimbulkan kontroversi. Mereka mengklaim dirinya sebagai representasi kaum Muslim yang bertugas untuk memantau sekaligus memerintahkan umat Muslim untuk berbuat baik dan melarang mereka dari berbuat jahat (<em>al-amr bi al-ma’rûf wa al-nahy ‘an al-munkar</em>). Namun dalam praktiknya, mereka menjustifikasi langkah-langkah yang tidak konstitusional (seperti aksi kekerasan) demi menegakkan jargon tersebut. Di sisi lain, FPI tidak hanya keberatan terhadap kebobrokan sosial, tapi juga menentang eksistensi kelompok minoritas seperti Syi’ah dan Ahmadiyah. Dengan model gerakan <em>takfiri</em>, FPI secara konstan beranjak untuk mengembangkan budaya takut dalam masyarakat. Hal ini tentu menjadi tantangan serius bagi masyarakat Indonesia yang mendambakan kedamaian dan harmoni sosial. Pemerintah dalam hal ini perlu mengambil sikap yang tegas untuk melawan tindakan-tindakan intoleran melalui penegakan hukum yang serius, sekaligus menyebarkan pesan-pesan perdamaian. Jika tidak, kekuatan-kekuatan tak beradab itu akan terus berkembang dengan aksi-aksi teror yang meresahkan masyarakat.</p> |
topic |
FPI, Kekerasan, Intoleransi |
url |
http://religio.uinsby.ac.id/index.php/religio/article/view/104 |
work_keys_str_mv |
AT maurisazinira themovementofislamicdefendersfrontanditssociopoliticalinfluenceonindonesiansociety AT maurisazinira movementofislamicdefendersfrontanditssociopoliticalinfluenceonindonesiansociety |
_version_ |
1725977802094673920 |