MODEL PENGUKURAN KONSTRUKS ADOPSI INOVASI E-LEARNING
Pemanfaatan e-learning di Politeknik Negeri Bali masih relatif baru. Sebagai inovasi baru, adopsi e-learning rentan terhadap penolakan. Dibutuhkan adanya informasi dalam mengurangi ketidakpastian dari adopsi e-learning tersebut. Tujuan penelitian adalah: (1) mendeskripsikan faktor-faktor adopsi inov...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia
2013-10-01
|
Series: | Jurnal Sistem Informasi |
Subjects: | |
Online Access: | http://jsi1.cs.ui.ac.id/index.php/jsi/article/view/317 |
id |
doaj-ee9eb15770d74382ab8c96729a91463c |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-ee9eb15770d74382ab8c96729a91463c2020-11-25T03:04:38ZengFakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia Jurnal Sistem Informasi2088-70432502-66312013-10-018110.21609/jsi.v8i1.317317MODEL PENGUKURAN KONSTRUKS ADOPSI INOVASI E-LEARNINGI Made Suarta0I Ketut SuwintanaBali State PolytechnicPemanfaatan e-learning di Politeknik Negeri Bali masih relatif baru. Sebagai inovasi baru, adopsi e-learning rentan terhadap penolakan. Dibutuhkan adanya informasi dalam mengurangi ketidakpastian dari adopsi e-learning tersebut. Tujuan penelitian adalah: (1) mendeskripsikan faktor-faktor adopsi inovasi e-learning; dan (2) menguji model pengukuran adopsi inovasi e-learning. Penelitian dilaksanakan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Jumlah sampel sebanyak 130, dipilih dari staf pengajar yang pernah mengikuti pelatihan e-learning disetiap program studi di Politeknik Negeri Bali. Tingkat partisipasi responden (respons rate) mencapai 86,9%. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan analisis faktor konfirmatori. Adopsi inovasi e-learning dijelaskan oleh lima karakteristik yaitu keunggulan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, trialability, dan observability. Faktor keunggulan relatif mempunyai rerata tertinggi (3,92), yang kemudian berturut-turut diikuti oleh trialability, observability, kompatibilitas, serta faktor kompleksitas mempunyai rerata terendah (2,99). Berdasarkan nilai muatan faktor serta reliabilitas konstruk ditemukan bahwa variabel-variabel yang diamati mampu menjelaskan faktor-faktor yang menjadi karakteristik adopsi e-learning. Dengan demikian kelima karakteristik e-learning dinyatakan valid sebagai model pengukuran adopsi inovasi e-learning. dengan nilai p=0,00224 dan RMSEA=0,060.http://jsi1.cs.ui.ac.id/index.php/jsi/article/view/317model pengukuranadopsiinovasie-learning |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
I Made Suarta I Ketut Suwintana |
spellingShingle |
I Made Suarta I Ketut Suwintana MODEL PENGUKURAN KONSTRUKS ADOPSI INOVASI E-LEARNING Jurnal Sistem Informasi model pengukuran adopsi inovasi e-learning |
author_facet |
I Made Suarta I Ketut Suwintana |
author_sort |
I Made Suarta |
title |
MODEL PENGUKURAN KONSTRUKS ADOPSI INOVASI E-LEARNING |
title_short |
MODEL PENGUKURAN KONSTRUKS ADOPSI INOVASI E-LEARNING |
title_full |
MODEL PENGUKURAN KONSTRUKS ADOPSI INOVASI E-LEARNING |
title_fullStr |
MODEL PENGUKURAN KONSTRUKS ADOPSI INOVASI E-LEARNING |
title_full_unstemmed |
MODEL PENGUKURAN KONSTRUKS ADOPSI INOVASI E-LEARNING |
title_sort |
model pengukuran konstruks adopsi inovasi e-learning |
publisher |
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia |
series |
Jurnal Sistem Informasi |
issn |
2088-7043 2502-6631 |
publishDate |
2013-10-01 |
description |
Pemanfaatan e-learning di Politeknik Negeri Bali masih relatif baru. Sebagai inovasi baru, adopsi e-learning rentan terhadap penolakan. Dibutuhkan adanya informasi dalam mengurangi ketidakpastian dari adopsi e-learning tersebut. Tujuan penelitian adalah: (1) mendeskripsikan faktor-faktor adopsi inovasi e-learning; dan (2) menguji model pengukuran adopsi inovasi e-learning. Penelitian dilaksanakan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Jumlah sampel sebanyak 130, dipilih dari staf pengajar yang pernah mengikuti pelatihan e-learning disetiap program studi di Politeknik Negeri Bali. Tingkat partisipasi responden (respons rate) mencapai 86,9%. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan analisis faktor konfirmatori. Adopsi inovasi e-learning dijelaskan oleh lima karakteristik yaitu keunggulan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, trialability, dan observability. Faktor keunggulan relatif mempunyai rerata tertinggi (3,92), yang kemudian berturut-turut diikuti oleh trialability, observability, kompatibilitas, serta faktor kompleksitas mempunyai rerata terendah (2,99). Berdasarkan nilai muatan faktor serta reliabilitas konstruk ditemukan bahwa variabel-variabel yang diamati mampu menjelaskan faktor-faktor yang menjadi karakteristik adopsi e-learning. Dengan demikian kelima karakteristik e-learning dinyatakan valid sebagai model pengukuran adopsi inovasi e-learning. dengan nilai p=0,00224 dan RMSEA=0,060. |
topic |
model pengukuran adopsi inovasi e-learning |
url |
http://jsi1.cs.ui.ac.id/index.php/jsi/article/view/317 |
work_keys_str_mv |
AT imadesuarta modelpengukurankonstruksadopsiinovasielearning AT iketutsuwintana modelpengukurankonstruksadopsiinovasielearning |
_version_ |
1724680598295937024 |