Prevalensi Infeksi Nematoda Gastrointestinal pada Sapi Bali di Lahan Basah dan Kering di Kabupaten Badung

Pemeliharaan sapi bali di Bali masih ada yang menggunakan sistem pemeliharaan semi intensif. Sapi yang dipelihara biasanya digembalakan pada lahan-lahan yang terbuka baik itu lahan basah (wetland) maupun lahan kering berkapur (dryland). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan jenis...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Kadek Yudha Ariawan, Ida Ayu Pasti Apsari, I Made Dwinata
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Udayana 2018-08-01
Series:Indonesia Medicus Veterinus
Online Access:https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/42101
id doaj-ee738b1666194ba0a1b067af063f15ff
record_format Article
spelling doaj-ee738b1666194ba0a1b067af063f15ff2020-11-24T21:35:10ZengUniversitas UdayanaIndonesia Medicus Veterinus2301-78482477-66372018-08-017431432342101Prevalensi Infeksi Nematoda Gastrointestinal pada Sapi Bali di Lahan Basah dan Kering di Kabupaten BadungKadek Yudha AriawanIda Ayu Pasti ApsariI Made DwinataPemeliharaan sapi bali di Bali masih ada yang menggunakan sistem pemeliharaan semi intensif. Sapi yang dipelihara biasanya digembalakan pada lahan-lahan yang terbuka baik itu lahan basah (wetland) maupun lahan kering berkapur (dryland). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan jenis nematoda gastrointestinal sapi bali yang dipelihara secara semi intensif di daerah lahan basah dan kering berkapur di Kabupaten Badung, serta hubungan kondisi lahan suatu daerah terhadap prevalensi infeksi cacing nematoda gastrointestinal. Jumlah sampel yang digunakan adalah 182 feses sapi, dimana 75 sampel berasal dari lahan basah dan 107 sampel berasal dari lahan kering berkapur. Sampel diperiksa dengan menggunakan metode konsentrasi apung dengan zat pengapung gula Sheather. Identifikasi dilakukan berdasarkan morfologi telur cacing. Prevalensi infeksi nematoda gastrointestinal di Kabupaten Badung adalah 70,9% (129/182) dengan prevalensi di daerah lahan basah 73,3% (55/75) dan di daerah lahan kering 69,2% (74/107). Berdasarkan analisis dengan Chi-square, kondisi lahan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap prevalensi infeksi nematoda gastrointestinal. Jenis cacing nematoda gastrointestinal yang ditemukan adalah cacing tipe Strongyle 69,8% (127/182), Strongyloides papillosus 11,5% (21/182), Trichuris sp. 3,8% (7/182), Toxocara vitulorum 1,6% (3/182), dan Capillaria sp. 1,1% (2/182).https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/42101
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Kadek Yudha Ariawan
Ida Ayu Pasti Apsari
I Made Dwinata
spellingShingle Kadek Yudha Ariawan
Ida Ayu Pasti Apsari
I Made Dwinata
Prevalensi Infeksi Nematoda Gastrointestinal pada Sapi Bali di Lahan Basah dan Kering di Kabupaten Badung
Indonesia Medicus Veterinus
author_facet Kadek Yudha Ariawan
Ida Ayu Pasti Apsari
I Made Dwinata
author_sort Kadek Yudha Ariawan
title Prevalensi Infeksi Nematoda Gastrointestinal pada Sapi Bali di Lahan Basah dan Kering di Kabupaten Badung
title_short Prevalensi Infeksi Nematoda Gastrointestinal pada Sapi Bali di Lahan Basah dan Kering di Kabupaten Badung
title_full Prevalensi Infeksi Nematoda Gastrointestinal pada Sapi Bali di Lahan Basah dan Kering di Kabupaten Badung
title_fullStr Prevalensi Infeksi Nematoda Gastrointestinal pada Sapi Bali di Lahan Basah dan Kering di Kabupaten Badung
title_full_unstemmed Prevalensi Infeksi Nematoda Gastrointestinal pada Sapi Bali di Lahan Basah dan Kering di Kabupaten Badung
title_sort prevalensi infeksi nematoda gastrointestinal pada sapi bali di lahan basah dan kering di kabupaten badung
publisher Universitas Udayana
series Indonesia Medicus Veterinus
issn 2301-7848
2477-6637
publishDate 2018-08-01
description Pemeliharaan sapi bali di Bali masih ada yang menggunakan sistem pemeliharaan semi intensif. Sapi yang dipelihara biasanya digembalakan pada lahan-lahan yang terbuka baik itu lahan basah (wetland) maupun lahan kering berkapur (dryland). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan jenis nematoda gastrointestinal sapi bali yang dipelihara secara semi intensif di daerah lahan basah dan kering berkapur di Kabupaten Badung, serta hubungan kondisi lahan suatu daerah terhadap prevalensi infeksi cacing nematoda gastrointestinal. Jumlah sampel yang digunakan adalah 182 feses sapi, dimana 75 sampel berasal dari lahan basah dan 107 sampel berasal dari lahan kering berkapur. Sampel diperiksa dengan menggunakan metode konsentrasi apung dengan zat pengapung gula Sheather. Identifikasi dilakukan berdasarkan morfologi telur cacing. Prevalensi infeksi nematoda gastrointestinal di Kabupaten Badung adalah 70,9% (129/182) dengan prevalensi di daerah lahan basah 73,3% (55/75) dan di daerah lahan kering 69,2% (74/107). Berdasarkan analisis dengan Chi-square, kondisi lahan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap prevalensi infeksi nematoda gastrointestinal. Jenis cacing nematoda gastrointestinal yang ditemukan adalah cacing tipe Strongyle 69,8% (127/182), Strongyloides papillosus 11,5% (21/182), Trichuris sp. 3,8% (7/182), Toxocara vitulorum 1,6% (3/182), dan Capillaria sp. 1,1% (2/182).
url https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/42101
work_keys_str_mv AT kadekyudhaariawan prevalensiinfeksinematodagastrointestinalpadasapibalidilahanbasahdankeringdikabupatenbadung
AT idaayupastiapsari prevalensiinfeksinematodagastrointestinalpadasapibalidilahanbasahdankeringdikabupatenbadung
AT imadedwinata prevalensiinfeksinematodagastrointestinalpadasapibalidilahanbasahdankeringdikabupatenbadung
_version_ 1725946307672014848