Komunikasi Bisnis Antarbudaya dalam Era Globalisasi

Implikasi dari perdagangan bebas (Baca:persaingan global) adalah bahwa Indonesia tidak lagi sekadar “jago kandang”. Bebas dan terbukanya pasa,r berarti timbal balik. Pasar Indonesia terbuka, namun terbuka bagi pasar negara lain. Dibukanya pasar negara lain tanpa macam-macam hambatan, yang diskrimina...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Nina Winangsih
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Islam Bandung 2000-12-01
Series:MediaTor
Subjects:
Online Access:http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/679
id doaj-ec6d897531c74d6c955fbcb7a2a25449
record_format Article
spelling doaj-ec6d897531c74d6c955fbcb7a2a254492020-11-24T21:20:17ZindUniversitas Islam BandungMediaTor1411-58832000-12-01114146543Komunikasi Bisnis Antarbudaya dalam Era GlobalisasiNina Winangsih0Bidang Kajian Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas PadjajaranImplikasi dari perdagangan bebas (Baca:persaingan global) adalah bahwa Indonesia tidak lagi sekadar “jago kandang”. Bebas dan terbukanya pasa,r berarti timbal balik. Pasar Indonesia terbuka, namun terbuka bagi pasar negara lain. Dibukanya pasar negara lain tanpa macam-macam hambatan, yang diskriminatif maupun nontarif, itulah yang dapat dan mesti kita manfaatkan. Hal ini berarti bahwa ekonomi Indonesia harus menghasilkan produk barang dan jasa yang mampu bersaing karena mutu, harga, dan pelayanan. Di samping itu, tentu saja memiliki kemampuan memasarkannya secara global. Lewat survey yang dilakukan Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (MITI) Jepang, disimpulkan bahwa sebagian kegagalan hubungan bisnis antara pebisnis asing dengan orang Jepang, disebabkan tidak dipahaminya karakteristik kepribadian dan budaya komunikasi bisnis masyarakat Jepang. Dari kenyataan di atas, maka jelas pemahaman dan penerapan pengetahuan komunikasi bisnis antarbudaya dalam interaksi bisnis internasional menjadi begitu diperlukan. Persaingan dagang global bukan semata-mata persaingan mutu produk dan jasa, melainkan juga persaingan taktik dan pemasaran. Kesanggupan kita untuk bersaing dalam gelanggang perdagangan bebas dunia, mesyaratkan kepekaan dan pemahaman terhadap perbedaan budaya bisnis yang ada. Tiap budaya harus diperlakukan sebagaimana adanya, bukan sebagaimana dimaui. Di sinilah pentingnya peranan komunikasi bisnis antarbudaya, karena komunikasi antarbudaya mengajarkan dan menganggap setiap budaya sebagai entitas yang sederajat dan harus dipahami secara empatik.http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/679komunikasi bisnis, komunikasi antarbudaya, era globalisasi
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Nina Winangsih
spellingShingle Nina Winangsih
Komunikasi Bisnis Antarbudaya dalam Era Globalisasi
MediaTor
komunikasi bisnis, komunikasi antarbudaya, era globalisasi
author_facet Nina Winangsih
author_sort Nina Winangsih
title Komunikasi Bisnis Antarbudaya dalam Era Globalisasi
title_short Komunikasi Bisnis Antarbudaya dalam Era Globalisasi
title_full Komunikasi Bisnis Antarbudaya dalam Era Globalisasi
title_fullStr Komunikasi Bisnis Antarbudaya dalam Era Globalisasi
title_full_unstemmed Komunikasi Bisnis Antarbudaya dalam Era Globalisasi
title_sort komunikasi bisnis antarbudaya dalam era globalisasi
publisher Universitas Islam Bandung
series MediaTor
issn 1411-5883
publishDate 2000-12-01
description Implikasi dari perdagangan bebas (Baca:persaingan global) adalah bahwa Indonesia tidak lagi sekadar “jago kandang”. Bebas dan terbukanya pasa,r berarti timbal balik. Pasar Indonesia terbuka, namun terbuka bagi pasar negara lain. Dibukanya pasar negara lain tanpa macam-macam hambatan, yang diskriminatif maupun nontarif, itulah yang dapat dan mesti kita manfaatkan. Hal ini berarti bahwa ekonomi Indonesia harus menghasilkan produk barang dan jasa yang mampu bersaing karena mutu, harga, dan pelayanan. Di samping itu, tentu saja memiliki kemampuan memasarkannya secara global. Lewat survey yang dilakukan Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (MITI) Jepang, disimpulkan bahwa sebagian kegagalan hubungan bisnis antara pebisnis asing dengan orang Jepang, disebabkan tidak dipahaminya karakteristik kepribadian dan budaya komunikasi bisnis masyarakat Jepang. Dari kenyataan di atas, maka jelas pemahaman dan penerapan pengetahuan komunikasi bisnis antarbudaya dalam interaksi bisnis internasional menjadi begitu diperlukan. Persaingan dagang global bukan semata-mata persaingan mutu produk dan jasa, melainkan juga persaingan taktik dan pemasaran. Kesanggupan kita untuk bersaing dalam gelanggang perdagangan bebas dunia, mesyaratkan kepekaan dan pemahaman terhadap perbedaan budaya bisnis yang ada. Tiap budaya harus diperlakukan sebagaimana adanya, bukan sebagaimana dimaui. Di sinilah pentingnya peranan komunikasi bisnis antarbudaya, karena komunikasi antarbudaya mengajarkan dan menganggap setiap budaya sebagai entitas yang sederajat dan harus dipahami secara empatik.
topic komunikasi bisnis, komunikasi antarbudaya, era globalisasi
url http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/679
work_keys_str_mv AT ninawinangsih komunikasibisnisantarbudayadalameraglobalisasi
_version_ 1726002999413702656