Transforming Developing Countries Civil Service: The MajornHurdles for Reform Implementation

Reformasi dalam mesin pemerintahan sangat diperlukan saat ini ketika pertama, mesin-mesin tersebut diharapkan dapat beradaptasi secara tepat terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat; kedua, administrasi publik sebagai jantung mesin pemerintahan dapat membentule masyarakat. Dalam negara berkemba...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Raphael Lengesa Nombo
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Gadjah Mada 2015-12-01
Series:JKAP (Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik)
Subjects:
Online Access:https://journal.ugm.ac.id/jkap/article/view/8455
id doaj-ec1c6200da8343ce865651d2248564ea
record_format Article
spelling doaj-ec1c6200da8343ce865651d2248564ea2020-11-25T00:51:32ZindUniversitas Gadjah MadaJKAP (Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik)0852-92132477-46932015-12-0142334010.22146/jkap.84557026Transforming Developing Countries Civil Service: The MajornHurdles for Reform ImplementationRaphael Lengesa NomboReformasi dalam mesin pemerintahan sangat diperlukan saat ini ketika pertama, mesin-mesin tersebut diharapkan dapat beradaptasi secara tepat terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat; kedua, administrasi publik sebagai jantung mesin pemerintahan dapat membentule masyarakat. Dalam negara berkembang, administrasi publik yang tidak respek pada pembangunan dan perkembangan begitu mudah dikenali untuk dijadikan titik awal reformasi. Meski disepakati oleh be rbagai pihak bahwa reformasi secara institusional pada administrasi publik atau birokrasi pemerintah diperlukan tetapi kontraversi disekitar apa yang harus dirubah, nilai-nilai apa yang perlu diadopsi, dan bagaimana strategi perubahannya masih terjadi. Tetapi yang paling mungkin dilakukan saat ini adalah bagaimana memecahkan teka-teki disekitar pelaksanaan reformasi. Untuk hal itu, banyak analis berpendapat bahwa pelayanan publik hendaknya menjadi prioritas utama reformasi khususnya pembuatan aturan-aturan baru yang lebih rnenyederhanakan pelayanan dan berpihak pada masyarakat banyak. Artikel ini mencoba mencermati pelayanan publik dan berbagai.kendala yang dihadapi ketika reformasi tersebut dilaksanakan terutama di negara berkembang. Diatas semua hirukpikuk janji reformasi, tidak ada satupun yang bisa mengklaim bahwa proposal reformasinya adalah yang paling baik untuk diterapkan tanpa memperhatikatz aspek lingkungan, kontek, strategi, dan dinamika masyarakat. Bagaimanapun juga kesadaran akan pentingnya aspek-aspek tersebut terkadang rentan dan sering mengabaikan terhadap perubahan di tingkat kemauan politik dan administrasi penyelenggara negara. Akhirnya, tulisan ini diakhiri dengan menganjurkan bahwa reformasi pelayanan publik hanya akan berarti bila ada penciptaan good governance dengan pelibatan semua pihak.https://journal.ugm.ac.id/jkap/article/view/8455civil service reformtransformhurdle
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Raphael Lengesa Nombo
spellingShingle Raphael Lengesa Nombo
Transforming Developing Countries Civil Service: The MajornHurdles for Reform Implementation
JKAP (Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik)
civil service reform
transform
hurdle
author_facet Raphael Lengesa Nombo
author_sort Raphael Lengesa Nombo
title Transforming Developing Countries Civil Service: The MajornHurdles for Reform Implementation
title_short Transforming Developing Countries Civil Service: The MajornHurdles for Reform Implementation
title_full Transforming Developing Countries Civil Service: The MajornHurdles for Reform Implementation
title_fullStr Transforming Developing Countries Civil Service: The MajornHurdles for Reform Implementation
title_full_unstemmed Transforming Developing Countries Civil Service: The MajornHurdles for Reform Implementation
title_sort transforming developing countries civil service: the majornhurdles for reform implementation
publisher Universitas Gadjah Mada
series JKAP (Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik)
issn 0852-9213
2477-4693
publishDate 2015-12-01
description Reformasi dalam mesin pemerintahan sangat diperlukan saat ini ketika pertama, mesin-mesin tersebut diharapkan dapat beradaptasi secara tepat terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat; kedua, administrasi publik sebagai jantung mesin pemerintahan dapat membentule masyarakat. Dalam negara berkembang, administrasi publik yang tidak respek pada pembangunan dan perkembangan begitu mudah dikenali untuk dijadikan titik awal reformasi. Meski disepakati oleh be rbagai pihak bahwa reformasi secara institusional pada administrasi publik atau birokrasi pemerintah diperlukan tetapi kontraversi disekitar apa yang harus dirubah, nilai-nilai apa yang perlu diadopsi, dan bagaimana strategi perubahannya masih terjadi. Tetapi yang paling mungkin dilakukan saat ini adalah bagaimana memecahkan teka-teki disekitar pelaksanaan reformasi. Untuk hal itu, banyak analis berpendapat bahwa pelayanan publik hendaknya menjadi prioritas utama reformasi khususnya pembuatan aturan-aturan baru yang lebih rnenyederhanakan pelayanan dan berpihak pada masyarakat banyak. Artikel ini mencoba mencermati pelayanan publik dan berbagai.kendala yang dihadapi ketika reformasi tersebut dilaksanakan terutama di negara berkembang. Diatas semua hirukpikuk janji reformasi, tidak ada satupun yang bisa mengklaim bahwa proposal reformasinya adalah yang paling baik untuk diterapkan tanpa memperhatikatz aspek lingkungan, kontek, strategi, dan dinamika masyarakat. Bagaimanapun juga kesadaran akan pentingnya aspek-aspek tersebut terkadang rentan dan sering mengabaikan terhadap perubahan di tingkat kemauan politik dan administrasi penyelenggara negara. Akhirnya, tulisan ini diakhiri dengan menganjurkan bahwa reformasi pelayanan publik hanya akan berarti bila ada penciptaan good governance dengan pelibatan semua pihak.
topic civil service reform
transform
hurdle
url https://journal.ugm.ac.id/jkap/article/view/8455
work_keys_str_mv AT raphaellengesanombo transformingdevelopingcountriescivilservicethemajornhurdlesforreformimplementation
_version_ 1725245342596726784