FINANCIAL ANALYSIS OF PUJON SOCIAL FORESTRY PROJECT IN EAST JAVA, INDONESIA

Penelitian ini menganalisis aspek finansial proyek Perhutanan Sosial (PS) di Pujon, Jawa Timur. Analisis finansial ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan finansial proyek PS, yaitu biaya dan penerimaan proyek berdasarkan harga pasar. Hasil analisis finansial menunjukkan  bahwa dengan tingkat disc...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Linda Ginoga
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Forest Product Research and Development Center 2017-08-01
Series:Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
Online Access:http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/3703
id doaj-ec0d02481ef94ead97424a6db17df189
record_format Article
spelling doaj-ec0d02481ef94ead97424a6db17df1892020-11-24T20:47:12ZindForest Product Research and Development CenterJurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)0216-43292442-89572017-08-0112620821610.20886/jphh.1994.12.6.208-2162695FINANCIAL ANALYSIS OF PUJON SOCIAL FORESTRY PROJECT IN EAST JAVA, INDONESIALinda Ginoga0Pusat penelitian dan pengembangan hasil hutanPenelitian ini menganalisis aspek finansial proyek Perhutanan Sosial (PS) di Pujon, Jawa Timur. Analisis finansial ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan finansial proyek PS, yaitu biaya dan penerimaan proyek berdasarkan harga pasar. Hasil analisis finansial menunjukkan  bahwa dengan tingkat discount rate 16 persen, proyek PS memberikan nilai net present value (NPV) pada  Perum Perhutani sekitar Rp 2.9 juta per hektare (harga tahun 1993).  Surplus finansial ini terutama diperoleh dari hasil penjualan  tanaman pokok  (Agathis lorantifolia). Sedangkan tingkat penerimaan finansial  untuk Perum Perhutani diperkirakan sebesar 27.8 persen.  Karena itu dari pihak Perum Perhutani, proyek PS secara finansial adalah layak untuk dilaksanakan. Pihak petani peserta memperoleh nilai NPV sebesar Rp 7.2  juta per  hektar, jauh  di  atas nilai NPV yang  diterima  oleh pihak Perum Perhutani.  Tetapi dengan tingkat perolehan lahan rata-rata seluas 0.19 ha per keluarga, dan dengan asumsi setiap keluarga terdiri dari 5 orang, petani  hanya  memperoleh  sekitar Rp  280,000 per keluarga  atau Rp 56,000 per kapita. Di samping itu, pendapatan petani per tahun dari proyek PS juga tidak stabil.  Periode tahun ke 4 sampai tahun ke 9 dan tahun ke 21 hingga akhir proyek (tahun ke 35) merupakan masa krisis proyek, dari se-gi pendapatan petani.http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/3703
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Linda Ginoga
spellingShingle Linda Ginoga
FINANCIAL ANALYSIS OF PUJON SOCIAL FORESTRY PROJECT IN EAST JAVA, INDONESIA
Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
author_facet Linda Ginoga
author_sort Linda Ginoga
title FINANCIAL ANALYSIS OF PUJON SOCIAL FORESTRY PROJECT IN EAST JAVA, INDONESIA
title_short FINANCIAL ANALYSIS OF PUJON SOCIAL FORESTRY PROJECT IN EAST JAVA, INDONESIA
title_full FINANCIAL ANALYSIS OF PUJON SOCIAL FORESTRY PROJECT IN EAST JAVA, INDONESIA
title_fullStr FINANCIAL ANALYSIS OF PUJON SOCIAL FORESTRY PROJECT IN EAST JAVA, INDONESIA
title_full_unstemmed FINANCIAL ANALYSIS OF PUJON SOCIAL FORESTRY PROJECT IN EAST JAVA, INDONESIA
title_sort financial analysis of pujon social forestry project in east java, indonesia
publisher Forest Product Research and Development Center
series Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
issn 0216-4329
2442-8957
publishDate 2017-08-01
description Penelitian ini menganalisis aspek finansial proyek Perhutanan Sosial (PS) di Pujon, Jawa Timur. Analisis finansial ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan finansial proyek PS, yaitu biaya dan penerimaan proyek berdasarkan harga pasar. Hasil analisis finansial menunjukkan  bahwa dengan tingkat discount rate 16 persen, proyek PS memberikan nilai net present value (NPV) pada  Perum Perhutani sekitar Rp 2.9 juta per hektare (harga tahun 1993).  Surplus finansial ini terutama diperoleh dari hasil penjualan  tanaman pokok  (Agathis lorantifolia). Sedangkan tingkat penerimaan finansial  untuk Perum Perhutani diperkirakan sebesar 27.8 persen.  Karena itu dari pihak Perum Perhutani, proyek PS secara finansial adalah layak untuk dilaksanakan. Pihak petani peserta memperoleh nilai NPV sebesar Rp 7.2  juta per  hektar, jauh  di  atas nilai NPV yang  diterima  oleh pihak Perum Perhutani.  Tetapi dengan tingkat perolehan lahan rata-rata seluas 0.19 ha per keluarga, dan dengan asumsi setiap keluarga terdiri dari 5 orang, petani  hanya  memperoleh  sekitar Rp  280,000 per keluarga  atau Rp 56,000 per kapita. Di samping itu, pendapatan petani per tahun dari proyek PS juga tidak stabil.  Periode tahun ke 4 sampai tahun ke 9 dan tahun ke 21 hingga akhir proyek (tahun ke 35) merupakan masa krisis proyek, dari se-gi pendapatan petani.
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/3703
work_keys_str_mv AT lindaginoga financialanalysisofpujonsocialforestryprojectineastjavaindonesia
_version_ 1716810750807244800