OPTIMALISASI PENDAPATAN HUTAN TANAMAN JENIS MERANTI MERAH, SENGON, MAHONI, PULAI DAN BAYUR DALAM KOMBINASI PENGELOLAAN DI KALIMANTAN TIMUR

Berdasarkan hasil penelitian bahwa pendapatan yang optimal dari tanaman industri kehutanan dalam 2 model kombinasi tanaman, dari kombinasi dari dua model kombinasi model 1 memiliki keuntungan terbesar adalah Rp2.655.167.000, -. Ini berarti bahwa jika kepala keluarga memiliki lahan seluas 20 ha penda...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Asnan Hefni, Lahjie, A.M., Sardjono, M.A., Ruchaemi, A., Agang, M. W.
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Lambung Mangkurat 2016-08-01
Series:Jurnal Hutan Tropis
Online Access:http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jht/article/view/1532
Description
Summary:Berdasarkan hasil penelitian bahwa pendapatan yang optimal dari tanaman industri kehutanan dalam 2 model kombinasi tanaman, dari kombinasi dari dua model kombinasi model 1 memiliki keuntungan terbesar adalah Rp2.655.167.000, -. Ini berarti bahwa jika kepala keluarga memiliki lahan seluas 20 ha pendapatan per bulan adalah Rp6.125.423, - atau Rp306.271, - per hektar. Optimal pendapatan dicapai dengan kombinasi Meranti merah, Sengon, Mahoni, Pulai dan Bayur dengan skala yang luas masing-masing dalam 2 jenis model gabungan seluas 20 ha, yang berarti bahwa setiap kepala keluarga memiliki 20 ha tanah, sebagai  lawan dari rencana pemerintah yang hanya memberi orang tanaman alokasi lahan hutan untuk setiap kepala keluarga dengan 15 ha. Biaya produksi yang digunakan untuk mencapai pendapatan yang optimal dari kombinasi dari tiga model mulai dari Rp1.181.770.500,-. sampai Rp1.303.633.000,-. Biaya produksi pada orang pembangunan hutan tanaman berkisar 40.000.000-90.000.000 rupiah per hektar, kenaikan atau penurunan pendapatan dipengaruhi oleh harga kayu di pasar dan potensi berdiri per hektar selama siklus. Peneliti menyarankan perlunya untuk menggabungkan jenis yang memiliki siklus pendek dan sangat prospektif di masa depan, tapi itu bukan hanya tanam monokultur, tetapi dapat mengejar agroforestry pola tanam dan pemerintah sebagai pemegang kebijakan selanjutnya harus memperkuat lembaga-lembaga dalam masyarakat di samping dukungan melalui lembaga keuangan. Kata kunci: Optimal pendapatan, Kombinasi tanaman, sensitivitas Interval
ISSN:2337-7771
2337-7992