Penerimaan Diri Remaja yang Memiliki Keluarga Tiri

Penerimaan diri merupakan kondisi ketika seseorang mampu menerima segala aspek tentang dirinya tanpa membenci dirinya sendiri. Penerimaan diri menjadi sangat sulit di masa-masa remaja dan membutuhkan dukungan dari keluarga. Namun pembentukan keluarga baru dapat membuat remaja mengalami kesulitan yan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Fatihul Mufidatu Z, Yulia Sholichatun
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 2016-06-01
Series:Psikoislamika
Subjects:
Online Access:http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/psiko/article/view/6407
id doaj-eac81bba89f34405a8352fe16e5252d5
record_format Article
spelling doaj-eac81bba89f34405a8352fe16e5252d52021-09-10T07:17:23ZengUniversitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim MalangPsikoislamika1829-57032655-50342016-06-01131293810.18860/psi.v13i1.64074348Penerimaan Diri Remaja yang Memiliki Keluarga TiriFatihul Mufidatu Z0Yulia Sholichatun1Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim MalangFakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim MalangPenerimaan diri merupakan kondisi ketika seseorang mampu menerima segala aspek tentang dirinya tanpa membenci dirinya sendiri. Penerimaan diri menjadi sangat sulit di masa-masa remaja dan membutuhkan dukungan dari keluarga. Namun pembentukan keluarga baru dapat membuat remaja mengalami kesulitan yang lebih dalam untuk menumbuhkan penerimaan dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerimaan diri remaja yang memiliki keluarga tiri serta mengetahui faktor-faktor yang menunjang penerimaan diri remaja yang memiliki keluarga tiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan disain studi kasus. Proses pengambilan data dilakukan dengan observasi partisipan dan juga wawancara mendalam. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja laki-laki dan perempuan yang memiliki keluarga tiri. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek yang memiliki keluarga tiri memiliki penerimaan diri yang berbeda meskipun keduanya sama-sama mendapatkan penolakan dari keluarga tirinya. Subjek perempuan memiliki penerimaan diri yang baik sementara itu subjek laki-laki kurang memiliki penerimaan diri. Usia dan jenis kelamin subjek menjadi faktor yang berperan. Faktor lain yang juga mendukung penerimaan dirinya adalah dukungan sosial, berfikir positif, pemahaman diri, konsep diri positif, memiliki keberhasilan dalam bidang tertentu, harapan realistis, serta tidak memiliki stress yang berat.http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/psiko/article/view/6407penerimaan diriremajakeluarga tiri
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Fatihul Mufidatu Z
Yulia Sholichatun
spellingShingle Fatihul Mufidatu Z
Yulia Sholichatun
Penerimaan Diri Remaja yang Memiliki Keluarga Tiri
Psikoislamika
penerimaan diri
remaja
keluarga tiri
author_facet Fatihul Mufidatu Z
Yulia Sholichatun
author_sort Fatihul Mufidatu Z
title Penerimaan Diri Remaja yang Memiliki Keluarga Tiri
title_short Penerimaan Diri Remaja yang Memiliki Keluarga Tiri
title_full Penerimaan Diri Remaja yang Memiliki Keluarga Tiri
title_fullStr Penerimaan Diri Remaja yang Memiliki Keluarga Tiri
title_full_unstemmed Penerimaan Diri Remaja yang Memiliki Keluarga Tiri
title_sort penerimaan diri remaja yang memiliki keluarga tiri
publisher Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
series Psikoislamika
issn 1829-5703
2655-5034
publishDate 2016-06-01
description Penerimaan diri merupakan kondisi ketika seseorang mampu menerima segala aspek tentang dirinya tanpa membenci dirinya sendiri. Penerimaan diri menjadi sangat sulit di masa-masa remaja dan membutuhkan dukungan dari keluarga. Namun pembentukan keluarga baru dapat membuat remaja mengalami kesulitan yang lebih dalam untuk menumbuhkan penerimaan dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerimaan diri remaja yang memiliki keluarga tiri serta mengetahui faktor-faktor yang menunjang penerimaan diri remaja yang memiliki keluarga tiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan disain studi kasus. Proses pengambilan data dilakukan dengan observasi partisipan dan juga wawancara mendalam. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja laki-laki dan perempuan yang memiliki keluarga tiri. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek yang memiliki keluarga tiri memiliki penerimaan diri yang berbeda meskipun keduanya sama-sama mendapatkan penolakan dari keluarga tirinya. Subjek perempuan memiliki penerimaan diri yang baik sementara itu subjek laki-laki kurang memiliki penerimaan diri. Usia dan jenis kelamin subjek menjadi faktor yang berperan. Faktor lain yang juga mendukung penerimaan dirinya adalah dukungan sosial, berfikir positif, pemahaman diri, konsep diri positif, memiliki keberhasilan dalam bidang tertentu, harapan realistis, serta tidak memiliki stress yang berat.
topic penerimaan diri
remaja
keluarga tiri
url http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/psiko/article/view/6407
work_keys_str_mv AT fatihulmufidatuz penerimaandiriremajayangmemilikikeluargatiri
AT yuliasholichatun penerimaandiriremajayangmemilikikeluargatiri
_version_ 1717758557365993472