Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Vaksin Kombinasi DPwT (Sel Utuh) dan Hepatitis B
Indonesia merupakan wilayah dengan endemis tinggi hepatitis B, maka vaksinasi hepatitis B (hep B) merupakan solusi terbaik untuk mencegah penyakit ini. Kombinasi hep B dengan DPwT (pertusis whole cell) = sel utuh dalam satu kemasan, memberikan kenyamanan pada pasien dan memudahkan pelayanan kesehata...
Main Authors: | , , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
2016-12-01
|
Series: | Sari Pediatri |
Subjects: | |
Online Access: | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1004 |
id |
doaj-ea9283ca57c64945a1175216e82994a1 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-ea9283ca57c64945a1175216e82994a12020-11-24T22:26:01ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-12-013272610.14238/sp3.2.2001.72-6948Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Vaksin Kombinasi DPwT (Sel Utuh) dan Hepatitis BDiana Mettadewi Jong0Adji Suranto1Hartono Gunardi2Alan R Tumbelaka3PPDS Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCMPPDS Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCMBagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCMBagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCMIndonesia merupakan wilayah dengan endemis tinggi hepatitis B, maka vaksinasi hepatitis B (hep B) merupakan solusi terbaik untuk mencegah penyakit ini. Kombinasi hep B dengan DPwT (pertusis whole cell) = sel utuh dalam satu kemasan, memberikan kenyamanan pada pasien dan memudahkan pelayanan kesehatan. Di samping keuntungan ini, kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) vaksin ini perlu diperhitungkan. Untuk mengetahui KIPI vaksin ini, dilakukan studi prospektif pada 74 bayi berumur 2-6 bulan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSCM Jakarta antara Juli 2000 sampai dengan Maret 2001. Bayi-bayi tersebut diberi 3 dosis vaksin kombinasi DPT dan hep B (DPwT/hep B) dengan selang waktu 5 minggu. Kartu observasi harian terhadap gejala yang timbul selama 5 minggu pasca imunisasi diisi orangtua dan data dikumpulkan pada kunjungan berikutnya. Umumnya KIPI timbul kurang dalam 72 jam setelah pemberian vaksin. Frekuensi KIPI tersering adalah demam (58,8%) diikuti oleh rewel (31,7%) dan demam tinggi (16,2%). Kejang umum timbul pada 1 kasus setelah pemberian dosis pertama dan pada 1 kasus lain kejang disertai demam tinggi. Setelah pemberian dosis ketiga pada kedua kasus tersebut, pasien mendapat antipiretik dan kejang berhenti tanpa pengobatan anti kejang. Tidak ditemukan KIPI pada vaksin DPwT/hep B yang memerlukan perawatan di rumah sakit. KIPI yang didapatkan umumnya bersifat ringan sampai sedang.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1004kejadian ikutan pasca imunisasivaksin kombinasiDPwT (DPwhole cell T)vaksin hepatitis B |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Diana Mettadewi Jong Adji Suranto Hartono Gunardi Alan R Tumbelaka |
spellingShingle |
Diana Mettadewi Jong Adji Suranto Hartono Gunardi Alan R Tumbelaka Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Vaksin Kombinasi DPwT (Sel Utuh) dan Hepatitis B Sari Pediatri kejadian ikutan pasca imunisasi vaksin kombinasi DPwT (DPwhole cell T) vaksin hepatitis B |
author_facet |
Diana Mettadewi Jong Adji Suranto Hartono Gunardi Alan R Tumbelaka |
author_sort |
Diana Mettadewi Jong |
title |
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Vaksin Kombinasi DPwT (Sel Utuh) dan Hepatitis B |
title_short |
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Vaksin Kombinasi DPwT (Sel Utuh) dan Hepatitis B |
title_full |
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Vaksin Kombinasi DPwT (Sel Utuh) dan Hepatitis B |
title_fullStr |
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Vaksin Kombinasi DPwT (Sel Utuh) dan Hepatitis B |
title_full_unstemmed |
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Vaksin Kombinasi DPwT (Sel Utuh) dan Hepatitis B |
title_sort |
kejadian ikutan pasca imunisasi vaksin kombinasi dpwt (sel utuh) dan hepatitis b |
publisher |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia |
series |
Sari Pediatri |
issn |
0854-7823 2338-5030 |
publishDate |
2016-12-01 |
description |
Indonesia merupakan wilayah dengan endemis tinggi hepatitis B, maka vaksinasi hepatitis
B (hep B) merupakan solusi terbaik untuk mencegah penyakit ini. Kombinasi hep B
dengan DPwT (pertusis whole cell) = sel utuh dalam satu kemasan, memberikan
kenyamanan pada pasien dan memudahkan pelayanan kesehatan. Di samping keuntungan
ini, kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) vaksin ini perlu diperhitungkan. Untuk
mengetahui KIPI vaksin ini, dilakukan studi prospektif pada 74 bayi berumur 2-6 bulan
di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSCM Jakarta antara Juli 2000 sampai dengan Maret
2001. Bayi-bayi tersebut diberi 3 dosis vaksin kombinasi DPT dan hep B (DPwT/hep
B) dengan selang waktu 5 minggu. Kartu observasi harian terhadap gejala yang timbul
selama 5 minggu pasca imunisasi diisi orangtua dan data dikumpulkan pada kunjungan
berikutnya. Umumnya KIPI timbul kurang dalam 72 jam setelah pemberian vaksin.
Frekuensi KIPI tersering adalah demam (58,8%) diikuti oleh rewel (31,7%) dan demam
tinggi (16,2%). Kejang umum timbul pada 1 kasus setelah pemberian dosis pertama
dan pada 1 kasus lain kejang disertai demam tinggi. Setelah pemberian dosis ketiga
pada kedua kasus tersebut, pasien mendapat antipiretik dan kejang berhenti tanpa
pengobatan anti kejang. Tidak ditemukan KIPI pada vaksin DPwT/hep B yang
memerlukan perawatan di rumah sakit. KIPI yang didapatkan umumnya bersifat ringan
sampai sedang. |
topic |
kejadian ikutan pasca imunisasi vaksin kombinasi DPwT (DPwhole cell T) vaksin hepatitis B |
url |
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1004 |
work_keys_str_mv |
AT dianamettadewijong kejadianikutanpascaimunisasivaksinkombinasidpwtselutuhdanhepatitisb AT adjisuranto kejadianikutanpascaimunisasivaksinkombinasidpwtselutuhdanhepatitisb AT hartonogunardi kejadianikutanpascaimunisasivaksinkombinasidpwtselutuhdanhepatitisb AT alanrtumbelaka kejadianikutanpascaimunisasivaksinkombinasidpwtselutuhdanhepatitisb |
_version_ |
1725755106670936064 |