MENELISIK SEJARAH GUDEG SEBAGAI ALTERNATIF WISATA DAN CITRA KOTA YOGYAKARTA

Culinary is one of the sectors that provides great opportunities for Yogyakarta regional products which are a form of work of indigenous people who participate in improving the regional economy. Besides being able to improve the economy, it can also help preserve regional investment by introducing l...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Laurencia Steffanie Mega Wijaya Kurniawati, Rustono Farady Marta
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Negeri Malang 2021-06-01
Series:Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya
Subjects:
Online Access:http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya/article/view/15411
Description
Summary:Culinary is one of the sectors that provides great opportunities for Yogyakarta regional products which are a form of work of indigenous people who participate in improving the regional economy. Besides being able to improve the economy, it can also help preserve regional investment by introducing local regional cuisine. Through this background, the researcher raised one of the culinary specialties of Yogyakarta which has become the city's nickname, Gudeg, which is seen as a historic culinary tourism attraction in Yogyakarta. Qualitative descriptive is used to explain this research with Gottchalk's historical data collection techniques and Anholt's hexagon theory in explaining the diversity and uniqueness of Yogyakarta.   Kuliner merupakan salah satu sektor pariwisata yang memberikan peluang besar bagi produk-produk daerah Yogyakarta yakni sebagai bentuk karya asli masyarakat daerah yang turut serta dalam meningkatkan perekonomian daerah setempat. Selain dapat meningkatkan perekonomian, dapat pula ikut melestarikan kebudayaan daerah dengan memperkenalkan kuliner daerah setempat. Melalui latar belakang berikut ini, peneliti mengangkat salah satu kuliner khas Yogyakarta yang telah mejadi julukan kota tersebut yakni Gudeg yang dilihat sebagai daya tarik wisata kuliner bersejarah di Yogyakarta. Deskriptif kualitatif digunakan untuk menjelaskan penelitian ini dengan teknik pengumpulan data historis Gottchalk dan teori hexagon milik Anholt dalam menjelaskan adanya keragaman serta keunikan yang dimiliki Yogyakarta
ISSN:1979-9993
2503-1147