PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG GIZI BURUK DAN INTERPROFESSIONAL COLLABORATION PETUGAS PUSKESMAS

Very complex health problems require treatment involving all health professionals. The nutritional status of children is one of the important things to prepare a quality generation. Health education in the form of training is expected to change the competence of collaboration across healthcare profe...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Risnah Risnah, Rosmah Rosmah, Mustamin Mustamin, Imam Sofingi
Format: Article
Language:English
Published: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 2018-06-01
Series:Jurnal Kesehatan
Subjects:
Online Access:http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/5030
id doaj-e9e72f4cae3f4e3c9c4965cbf694baf4
record_format Article
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Risnah Risnah
Rosmah Rosmah
Mustamin Mustamin
Imam Sofingi
spellingShingle Risnah Risnah
Rosmah Rosmah
Mustamin Mustamin
Imam Sofingi
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG GIZI BURUK DAN INTERPROFESSIONAL COLLABORATION PETUGAS PUSKESMAS
Jurnal Kesehatan
training
poor nutrition
inter-professional collaboration
author_facet Risnah Risnah
Rosmah Rosmah
Mustamin Mustamin
Imam Sofingi
author_sort Risnah Risnah
title PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG GIZI BURUK DAN INTERPROFESSIONAL COLLABORATION PETUGAS PUSKESMAS
title_short PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG GIZI BURUK DAN INTERPROFESSIONAL COLLABORATION PETUGAS PUSKESMAS
title_full PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG GIZI BURUK DAN INTERPROFESSIONAL COLLABORATION PETUGAS PUSKESMAS
title_fullStr PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG GIZI BURUK DAN INTERPROFESSIONAL COLLABORATION PETUGAS PUSKESMAS
title_full_unstemmed PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG GIZI BURUK DAN INTERPROFESSIONAL COLLABORATION PETUGAS PUSKESMAS
title_sort pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan tentang gizi buruk dan interprofessional collaboration petugas puskesmas
publisher Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
series Jurnal Kesehatan
issn 2086-2555
2622-7363
publishDate 2018-06-01
description Very complex health problems require treatment involving all health professionals. The nutritional status of children is one of the important things to prepare a quality generation. Health education in the form of training is expected to change the competence of collaboration across healthcare professionals. The aim of the study was to determine the effect of training on health workers on knowledge about malnutrition and collaboration across professions. This study uses a Mix-Method approach with triangulation techniques using a questionnaire for qualitative stages by conducting a content analysis and on a quantitative stage using the research design method "Pre Experiment" with a research design using "one group pre and post-test design". Test for normality using Shapiro -Wilk. Statistical analysis using the Wilcoxon test and paired T-test. The Results showing are analysis content informs that the training has been going well and is able to increase participants' knowledge. Statistical test results show that nutrition knowledge before training has a mean of 4.50 and after training has a mean of 4,467. This does not show an increase in average. The results of the statistical test, namely the test T-test showed p-value = 0.586 (p> 0.05) which means that there is no difference in mean knowledge about nutrition before and after treatment. As for knowledge about collaboration before training has a mean of 8.75 and after training has a mean of 10.67. This shows an increase in average. Statistical test results show p-value = 0.008 (p <0.05) which shows that there is a difference in mean knowledge about collaboration before the treatment in the module testing group. So, Cross-professional collaboration training in handling malnutrition affects changes in health worker knowledge. There are differences in changes in knowledge of malnutrition and collaboration across professions before and after training. ABSTRAK Permasalahan kesehatan yang sangat kompleks memerlukan penanganan yang melibatkan seluruh profesi kesehatan. Status gizi anak menjadi salah satu hal penting untuk mempersiapkan generasi berkualitas. Pendidikan kesehatan dalam bentuk pelatihan diharapkan mampu mengubah kompetensi kolaborasi lintas profesi petugas kesehatan. Dengan Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pelatihan pada petugas kesehatan terhadap pengetahuan tentang gizi buruk dan kolaborasi lintas profesi. Penelitian ini menggunakan pendekatan Mix-Methode dengan teknik triangulasi menggunakan kuesioner untuk tahapan kualitatif dengan melakukan analisis kontent dan pada tahapan kuantitatif menggunakan metode Rancangan penelitian “Pra Experiment” dengan desain penelitian menggunakan “one group pre and post test design”. Uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk. Analisa statistik menggunakan  Wilcoxon test dan paired  T test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analysis content menginformasikan bahwa pelatihan telah berlangsung dengan baik dan mampu meningkatkan  pengetahuan peserta. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pengetahuan tentang gizi sebelum pelatihan memiliki rerata 4.50 dan setelah pelatihan memiliki rerata 4.467. Hal ini tidak menunjukkan peningkatan rerata. Hasil uji statistik yakni uji T tes menunjukkan nilai p = 0.586 (p > 0.05) yang bermakna bahwa tidak ada perbedaan rerata pengetahuan tentang gizi sebelum dengan setelah perlakuan. Sedangkan untuk pengetahuan tentang kolaborasi sebelum pelatihan memiliki rerata 8.75 dan setelah pelatihan memiliki rerata 10.67. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan rerata. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p = 0.008 (p < 0.05) yang menunjukkan ada perbedaan rerata pengetahuan tentang kolaborasi  sebelum dengan setelah perlakuan pada kelompok uji coba modul.  Sehingga pelatihan kolaborasi lintas profesi pada penanganan gizi buruk berpengaruh terhadap perubahan pengethauan petugas kesehatan.Terdapat perbedaaan perubahan pengetahuan gizi buruk dan kolaborasi lintas profesi sebelum dan setelah pelatihan.
topic training
poor nutrition
inter-professional collaboration
url http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/5030
work_keys_str_mv AT risnahrisnah pengaruhpelatihanterhadappengetahuantentanggiziburukdaninterprofessionalcollaborationpetugaspuskesmas
AT rosmahrosmah pengaruhpelatihanterhadappengetahuantentanggiziburukdaninterprofessionalcollaborationpetugaspuskesmas
AT mustaminmustamin pengaruhpelatihanterhadappengetahuantentanggiziburukdaninterprofessionalcollaborationpetugaspuskesmas
AT imamsofingi pengaruhpelatihanterhadappengetahuantentanggiziburukdaninterprofessionalcollaborationpetugaspuskesmas
_version_ 1725272749565280256
spelling doaj-e9e72f4cae3f4e3c9c4965cbf694baf42020-11-25T00:44:52ZengFakultas Kedokteran dan Ilmu KesehatanJurnal Kesehatan2086-25552622-73632018-06-01111617110.24252/kesehatan.v11i1.50304523PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG GIZI BURUK DAN INTERPROFESSIONAL COLLABORATION PETUGAS PUSKESMASRisnah Risnah0Rosmah Rosmah1Mustamin Mustamin2Imam Sofingi3Universitas Hasanuddin MakassarPuskesmas Togo-togo Kabupaten JenepontoDinas Kesehatan Kabupaten JenepontoPuskesmas Binamu Kabupaten JenepontoVery complex health problems require treatment involving all health professionals. The nutritional status of children is one of the important things to prepare a quality generation. Health education in the form of training is expected to change the competence of collaboration across healthcare professionals. The aim of the study was to determine the effect of training on health workers on knowledge about malnutrition and collaboration across professions. This study uses a Mix-Method approach with triangulation techniques using a questionnaire for qualitative stages by conducting a content analysis and on a quantitative stage using the research design method "Pre Experiment" with a research design using "one group pre and post-test design". Test for normality using Shapiro -Wilk. Statistical analysis using the Wilcoxon test and paired T-test. The Results showing are analysis content informs that the training has been going well and is able to increase participants' knowledge. Statistical test results show that nutrition knowledge before training has a mean of 4.50 and after training has a mean of 4,467. This does not show an increase in average. The results of the statistical test, namely the test T-test showed p-value = 0.586 (p> 0.05) which means that there is no difference in mean knowledge about nutrition before and after treatment. As for knowledge about collaboration before training has a mean of 8.75 and after training has a mean of 10.67. This shows an increase in average. Statistical test results show p-value = 0.008 (p <0.05) which shows that there is a difference in mean knowledge about collaboration before the treatment in the module testing group. So, Cross-professional collaboration training in handling malnutrition affects changes in health worker knowledge. There are differences in changes in knowledge of malnutrition and collaboration across professions before and after training. ABSTRAK Permasalahan kesehatan yang sangat kompleks memerlukan penanganan yang melibatkan seluruh profesi kesehatan. Status gizi anak menjadi salah satu hal penting untuk mempersiapkan generasi berkualitas. Pendidikan kesehatan dalam bentuk pelatihan diharapkan mampu mengubah kompetensi kolaborasi lintas profesi petugas kesehatan. Dengan Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pelatihan pada petugas kesehatan terhadap pengetahuan tentang gizi buruk dan kolaborasi lintas profesi. Penelitian ini menggunakan pendekatan Mix-Methode dengan teknik triangulasi menggunakan kuesioner untuk tahapan kualitatif dengan melakukan analisis kontent dan pada tahapan kuantitatif menggunakan metode Rancangan penelitian “Pra Experiment” dengan desain penelitian menggunakan “one group pre and post test design”. Uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk. Analisa statistik menggunakan  Wilcoxon test dan paired  T test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analysis content menginformasikan bahwa pelatihan telah berlangsung dengan baik dan mampu meningkatkan  pengetahuan peserta. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pengetahuan tentang gizi sebelum pelatihan memiliki rerata 4.50 dan setelah pelatihan memiliki rerata 4.467. Hal ini tidak menunjukkan peningkatan rerata. Hasil uji statistik yakni uji T tes menunjukkan nilai p = 0.586 (p > 0.05) yang bermakna bahwa tidak ada perbedaan rerata pengetahuan tentang gizi sebelum dengan setelah perlakuan. Sedangkan untuk pengetahuan tentang kolaborasi sebelum pelatihan memiliki rerata 8.75 dan setelah pelatihan memiliki rerata 10.67. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan rerata. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p = 0.008 (p < 0.05) yang menunjukkan ada perbedaan rerata pengetahuan tentang kolaborasi  sebelum dengan setelah perlakuan pada kelompok uji coba modul.  Sehingga pelatihan kolaborasi lintas profesi pada penanganan gizi buruk berpengaruh terhadap perubahan pengethauan petugas kesehatan.Terdapat perbedaaan perubahan pengetahuan gizi buruk dan kolaborasi lintas profesi sebelum dan setelah pelatihan.http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/5030trainingpoor nutritioninter-professional collaboration