EFEKTIFITAS RELAKSASI AUTOGENIK & AKUPRESUR MENURUNKAN SAKIT KEPALA & TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI DAERAH RAWAN BENCANA MERAPI
Merapi merupakan gunung api yang mempunyai daya rusak tinggi, paling aktif dan terganas di Indonesia. Peristiwa erupsi merapi tahun 2010 masih menimbulkan trauma pasca bencana pada sebagian lansia sampai dengan sekarang. Dampak psikologis ini memicu semakin meningkatnya penyakit hipertensi di mas...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta
2018-04-01
|
Series: | Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian |
Online Access: | https://ejournal.stikespku.ac.id/index.php/mpp/article/view/258 |
Summary: | Merapi merupakan gunung api yang mempunyai daya rusak tinggi, paling aktif dan terganas di Indonesia. Peristiwa erupsi merapi tahun 2010 masih menimbulkan trauma pasca bencana pada sebagian lansia sampai dengan sekarang. Dampak psikologis ini memicu semakin meningkatnya penyakit hipertensi di masyarakat terutama pada lansia. Penderita hipertensi biasanya mengeluh sakit kepala dan tekanan darahnya meningkat. Terapi secara aman, mudah dan minimal efek sampingnya yaitu dengan menggunakan relaksasi autogenik dan terapi akupresur. Penelitian ini menggunakan rancangan quasy experiment dengan rancangan two group pre-post test design. Jumlah sampel sebanyak 40 responden. Perlakuan dilakukan selama 2 kali perminggu selama 3 minggu. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan tekanan darah maupun nyeri pada klien lansia hipertensi baik dengan relaksasi autogenik maupun akupresur. Hasil analisis uji T dependent diperoleh hasil tekanan sistolik (P^ 0,00 ) dan diastolik (P^ 0,00), setelah diintervensi relaksasi autogenik dan tekanan sistolik (P^ 0,00 ) dan diastolik (P^ 0,01) setelah diintervensi akupresur. Artinya ada perbedaan tekanan darah sistolik maupun diastolik setelah dilakukan intervensi relaksasi autogenik maupun akupresur. Sedangkan hasil uji T independent diperoleh hasil 0,316, artinya bahwa tidak terdapat perbedaan antara teknik relaksasi dan teknik akupresur. Tenaga kesehatan terutama perawat diharapkan dapat menjadikan relaksasi autogenik maupun akupresur sebagai terapi alternatif pada hipertensi. |
---|---|
ISSN: | 1907-512X 2548-9933 |