MESSAGE PLATFORM ATRIBUT SIGER LAMPUNG DI DALAM KEBHINEKAAN MULTIKULTUR

Penelitian ini fokus pada pengelolaan keberagaman dan kebinekaan di tengah masyarakat Lampung yang multikultur. Aspek yang dikaji yakni pesan komunikasi dan negosiasi nilai keragaman untuk mencapai kebbinekaan yang terdapat pada makna Siger. Menggunakan studi kasus dengan paradigma konstruktivis, pe...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Dasrun Hidayat, Engkus Kuswarno, Feliza Zubair, Hanny Hafiar
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Padjadjaran 2017-06-01
Series:Jurnal Kajian Komunikasi
Subjects:
Online Access:http://journal.unpad.ac.id/jkk/article/view/9481
Description
Summary:Penelitian ini fokus pada pengelolaan keberagaman dan kebinekaan di tengah masyarakat Lampung yang multikultur. Aspek yang dikaji yakni pesan komunikasi dan negosiasi nilai keragaman untuk mencapai kebbinekaan yang terdapat pada makna Siger. Menggunakan studi kasus dengan paradigma konstruktivis, penelitian ini menemukan bahwa bentuk Siger sebagai lambang kebesaran gelar yang dimiliki masyarakat adat Saibatin Lampung. Siger dengan 7 lekukan menggambarkan tentang posisi, perang dan tanggung jawab setiap gelar atau Juluk Adok. Lekukan pertama berukuran paling tinggi, artinya posisi paling depan menggambarkan posisi gelar tertinggi. Lekukan berikutnya dengan ukuran semakin pendek artinya posisi gelar yang berada di bawah posisi gelar sebelumnya dan seterusnya. Adat Saibatin mempunyai 7 gelar dengan pembagian dua wilayah Ke-Bandandakhan dan Ke-Sebatinan. Ke-Bandakhan terdiri dari gelar Sultan, Pangikhan, Dalom/Batin, Khaja, Khadin, Minak dan Kimas. Ke-Sebatinan meliputi gelar Dalom/Batin, Khaja, Khadin, Minak, Kimas, Mas, dan Layang. Message Platform yang ada pada atribut siger menonjolkan tentang identitas budaya yang menghasilkan integrasi budaya melalui pernikahan antar suku yang harus dikelola oleh setiap penerima gelar. Tanggung jawab untuk mengelola keberagaman adat istiadat di tengah kebinekaan masyarakat multikultur. Reputasi bahwa masyarakat Lampung ramah dan terbuka menjadi salah satu faktor perekat keberagaman menjadi kebinekaan.
ISSN:2303-2006
2477-5606