Maulid dalam Perspektif Sosiologi Agama

Abstrak Dalam menjelaskan tentang berbagai aktivitas keagamaan agama selalu dikaitkan dengan aspek-aspek sosiologis. Hal ini karena agama  dapat menjadi focus social yang memunculkan berbagai sudut pandang masyarakat. Praktek keagamaan sering menjadi perilaku yang diistimewakan masyarakat yang mela...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Saidun Derani
Format: Article
Language:Arabic
Published: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014-01-01
Series:Buletin Al-Turas
Subjects:
Online Access:http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-turats/article/view/3755
id doaj-e672433450b24e05bfa7b3bd8d70d7fa
record_format Article
spelling doaj-e672433450b24e05bfa7b3bd8d70d7fa2020-11-25T02:38:05ZaraUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah JakartaBuletin Al-Turas0853-16922579-58482014-01-0120117719810.15408/bat.v20i1.37552823Maulid dalam Perspektif Sosiologi AgamaSaidun Derani0Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Jakarta.Abstrak Dalam menjelaskan tentang berbagai aktivitas keagamaan agama selalu dikaitkan dengan aspek-aspek sosiologis. Hal ini karena agama  dapat menjadi focus social yang memunculkan berbagai sudut pandang masyarakat. Praktek keagamaan sering menjadi perilaku yang diistimewakan masyarakat yang melakukannya, sebagai contoh dalam kajian ini adalah praktek mauled nabi Muhammad saw. Artikel ini mengangkat tentang isu praktek mauled nabi yang dikaitkan dengan keberadaan praktek mauled pada nabi lainnya selain nabi Muhammad saw. Berdasarkan kajian sosiologi makna maulid di sini adalah lebih kepada peringatan kelahiran nabi Muhammad Saw yang telah menjadi tradisi dalam suatu masyarakat, daerah dan negara tertentu, Dengan demikian perayaan maulid nabi Muhammad saw yang dilakukan oleh masyarakat muslim sangat terkait dengan dimensi keagamaan sehingga Nampak tidak bisa dipisahkan dengan pranata-pranta social yang meliputi nilai dan norma agama. --- Abstrak In explaining abaout several kinds of religious activities, it is usually related to sociological aspects. Because religion can be social focus emerging several point of views from societies. Religious practices often triger a certain attitude for people who perform them. Lets take a look at the example in this article about the prophet mauleed (birth), Muhammad SAW. This article discusses about practical isue of mauleed related to another prophets’ birth. Based on the sociological analysis what we meant by mauleed is tends to be something like a memorial of prophet Muhammad’s birth as it has been adopted social tradition in many regions and countries. Therefore, the celebration of prophet Muhammad’s birth done by moslems is very much often influenched by religious dimension. So, it seems that it can not be sparated by social infrastructure covering values and religious norms.http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-turats/article/view/3755maulidnabi muhammadsosiologi
collection DOAJ
language Arabic
format Article
sources DOAJ
author Saidun Derani
spellingShingle Saidun Derani
Maulid dalam Perspektif Sosiologi Agama
Buletin Al-Turas
maulid
nabi muhammad
sosiologi
author_facet Saidun Derani
author_sort Saidun Derani
title Maulid dalam Perspektif Sosiologi Agama
title_short Maulid dalam Perspektif Sosiologi Agama
title_full Maulid dalam Perspektif Sosiologi Agama
title_fullStr Maulid dalam Perspektif Sosiologi Agama
title_full_unstemmed Maulid dalam Perspektif Sosiologi Agama
title_sort maulid dalam perspektif sosiologi agama
publisher Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
series Buletin Al-Turas
issn 0853-1692
2579-5848
publishDate 2014-01-01
description Abstrak Dalam menjelaskan tentang berbagai aktivitas keagamaan agama selalu dikaitkan dengan aspek-aspek sosiologis. Hal ini karena agama  dapat menjadi focus social yang memunculkan berbagai sudut pandang masyarakat. Praktek keagamaan sering menjadi perilaku yang diistimewakan masyarakat yang melakukannya, sebagai contoh dalam kajian ini adalah praktek mauled nabi Muhammad saw. Artikel ini mengangkat tentang isu praktek mauled nabi yang dikaitkan dengan keberadaan praktek mauled pada nabi lainnya selain nabi Muhammad saw. Berdasarkan kajian sosiologi makna maulid di sini adalah lebih kepada peringatan kelahiran nabi Muhammad Saw yang telah menjadi tradisi dalam suatu masyarakat, daerah dan negara tertentu, Dengan demikian perayaan maulid nabi Muhammad saw yang dilakukan oleh masyarakat muslim sangat terkait dengan dimensi keagamaan sehingga Nampak tidak bisa dipisahkan dengan pranata-pranta social yang meliputi nilai dan norma agama. --- Abstrak In explaining abaout several kinds of religious activities, it is usually related to sociological aspects. Because religion can be social focus emerging several point of views from societies. Religious practices often triger a certain attitude for people who perform them. Lets take a look at the example in this article about the prophet mauleed (birth), Muhammad SAW. This article discusses about practical isue of mauleed related to another prophets’ birth. Based on the sociological analysis what we meant by mauleed is tends to be something like a memorial of prophet Muhammad’s birth as it has been adopted social tradition in many regions and countries. Therefore, the celebration of prophet Muhammad’s birth done by moslems is very much often influenched by religious dimension. So, it seems that it can not be sparated by social infrastructure covering values and religious norms.
topic maulid
nabi muhammad
sosiologi
url http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-turats/article/view/3755
work_keys_str_mv AT saidunderani mauliddalamperspektifsosiologiagama
_version_ 1724792942774714368