REKONFIGURASI JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR) UNTUK MEMPERBAIKI DROP TEGANGAN DI DAERAH BANJAR TULANGNYUH KLUNGKUNG

Daerah Banjar Tulangnyuh terletak di Desa Tegak kabupaten Klungkung Propinsi Bali dan merupakan daerah<br />dengan topografi wilayah pemukiman penduduk, hutan dan sedikit perbukitan. Sistem kelistrikan daerah Banjar<br />Tulangnyuh disuplay oleh trafo distribusi KL0018 melalui Penyulang...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Made Suartika, I Wayan Arta Wijaya
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Udayana 2010-12-01
Series:Majalah Ilmiah Teknologi Elektro
Online Access:http://ojs.unud.ac.id/index.php/JTE/article/view/3155
Description
Summary:Daerah Banjar Tulangnyuh terletak di Desa Tegak kabupaten Klungkung Propinsi Bali dan merupakan daerah<br />dengan topografi wilayah pemukiman penduduk, hutan dan sedikit perbukitan. Sistem kelistrikan daerah Banjar<br />Tulangnyuh disuplay oleh trafo distribusi KL0018 melalui Penyulang Klungkung. Trafo KL0018 berlokasi di Banjar<br />Griya Cucukan yaitu dengan kapasitas maksimum 200kVA yang digunakan untuk menyuplay daya listrik ke daerah<br />Br Griya Cucukan, Desa Tegak, Desa Selat dan Banjar Tulangnyuh. Jumlah seluruh pelanggan daerah Banjar<br />Tulangnyuh adalah 124 unit pelanggan dengan total beban daya kontrak sebanyak 89.600VA atau 89,6 kVA.<br />Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan didapatkan nilai tegangan terendah di daerah Banjar<br />Tulangnyuh yaitu 139V terhadap tegangan sumber satu phasa ke netral (231V) dan terjadi pada saat beban puncak<br />atau dengan kata lain drop tegangan di daerah Banjar Tulangnyuh sudah melebihi 5% dari standar PLN. (SPLN<br />No.72 tahun 1987). Pada jam 19.00 saat terjadi beban puncak, konsumen tidak bisa menyalakan TV, Radio, Kulkas<br />dan alat elektronik lainnya. Selain itu beban-beban lampu seperti lampu TL/neon tidak bisa dinyalakan dan lampu<br />pijar dapat di nyalakan tetapi nyalanya redup setengah lilin. Dengan kondisi seperti itu perlu adanya rekonfigurasi<br />jaringan pada daerah Banjar Tulangnyuh.<br />Rekonfigurasi JTR daerah Banjar Tulangnyuh dengan menggunakan simulasi program ETAP powerstaion 4.0<br />yaitu meliputi: tahap pertama adalah penambahan jaringan baru dan pergantian kabel JTR jenis LVTC 3x35 mm2<br />diganti mengunakan LVTC 3x50 mm2 dan kabel SR LVTC 2x10 mm2 masih tetap digunakan. Perancangan kedua<br />adalah penambahan jaringan baru dan pergantian kabel JTR mengunakan LVTC 3x70 mm2 dan kabel SR LVTC<br />2x10 mm2 juga masih tetap digunakan. Akhirnya rekonfigurasi dilakukan dengan memperhatikan pertimbangan<br />teknis dan efisiensi biaya investasi pembuatannya serta mengacu pada beberapa standar PLN yaitu (SPLN No. 72<br />tahun 1987) mengenai “spesifikasi desain JTM dan JTR”, dan (SPLN 56-1, tahun 1993) mengenai ”Sambungan<br />Tenaga Listrik Tegangan Rendah (SLTR)”.<br />Hasil rekonfigurasi JTR dengan simulasi program ETAP powerstaion 4.0 yaitu drop tegangan yang didapat<br />sebesar 4,68% dari tegangan sumber 231V dan rugi-rugi daya sebesar 1,8kW. Sehingga nilai drop tegangan yang<br />didapat setelah rekonfigurasi jaringan sudah sesuai dengan standar PLN yaitu drop tegangan yang diijinkan tidak<br />melebihi 5%, (SPLN 72, 1987).
ISSN:1693-2951
2503-2372