Level Larutan McDougall dan Asal Cairan Rumen pada Teknik In Vitro

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai level larutan McDougall, asal cairan rumen, dan kombinasi berbagai level larutan McDougall dengan asal cairan rumen terhadap kecernaan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: N. Suningsih, S. Novianti, J. Andayani
Format: Article
Language:Indonesian
Published: BPFP Universitas Bengkulu 2017-10-01
Series:Jurnal Sain Peternakan Indonesia
Online Access:https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jspi/article/view/2805
id doaj-e421659717e442f0bbb69fae240be664
record_format Article
spelling doaj-e421659717e442f0bbb69fae240be6642020-11-25T02:16:47ZindBPFP Universitas BengkuluJurnal Sain Peternakan Indonesia1978-30002528-71092017-10-0112334135210.31186/jspi.id.12.3.341-3521352Level Larutan McDougall dan Asal Cairan Rumen pada Teknik In VitroN. Suningsih0S. Novianti1J. Andayani2Fakultas Pertanian, Prodi Peternakan Universitas Musi Rawas Jl. Komplek Perkantoran Pemkab Mura Kel Air Kuti I Kota LubuklinggauFakultas Peternakan Universitas JambiFakultas Peternakan Universitas JambiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai level larutan McDougall, asal cairan rumen, dan kombinasi berbagai level larutan McDougall dengan asal cairan rumen terhadap kecernaan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan tersebut meliputi: A1B1 = 2:1 (26,67 ml larutan McDougall : 13,33 ml cairan rumen sapi), A1B2 = 2:1 (26,67 ml larutan McDougall : 13,33 ml cairan rumen kerbau), A2B1 = 3:1 (30 ml larutan McDougall : 10 ml cairan rumen sapi), A2B2 = 3:1 (30 ml larutan McDougall : 10 ml cairan rumen kerbau), A3B1 = 4:1 (32 ml larutan McDougall : 8 ml cairan rumen sapi), A3B2 = 4:1 (32 ml larutan McDougall : 8 ml cairan rumen kerbau).  Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO), dan kecernaan protein kasar (KcPK).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan kombinasi antara larutan McDougall dan asal cairan rumen tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kecernaan bahan kering (KcBK) dan bahan organik (KcBO) namun faktor level larutan McDougall (Faktor A) berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan protein kasar (KcPK). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan berbagai level larutan McDougall yang dikombinasikan baik dengan cairan rumen sapi maupun cairan rumen kerbau menunjukkan kecernaan bahan kering dan bahan organik yang relatif sama. Namun pada level 2 : 1 memberikan pengaruh yang nyata lebih tinggi terhadap kecernaan protein kasar.   Kata Kunci : level, McDougall, cairan rumen, in vitrohttps://ejournal.unib.ac.id/index.php/jspi/article/view/2805
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author N. Suningsih
S. Novianti
J. Andayani
spellingShingle N. Suningsih
S. Novianti
J. Andayani
Level Larutan McDougall dan Asal Cairan Rumen pada Teknik In Vitro
Jurnal Sain Peternakan Indonesia
author_facet N. Suningsih
S. Novianti
J. Andayani
author_sort N. Suningsih
title Level Larutan McDougall dan Asal Cairan Rumen pada Teknik In Vitro
title_short Level Larutan McDougall dan Asal Cairan Rumen pada Teknik In Vitro
title_full Level Larutan McDougall dan Asal Cairan Rumen pada Teknik In Vitro
title_fullStr Level Larutan McDougall dan Asal Cairan Rumen pada Teknik In Vitro
title_full_unstemmed Level Larutan McDougall dan Asal Cairan Rumen pada Teknik In Vitro
title_sort level larutan mcdougall dan asal cairan rumen pada teknik in vitro
publisher BPFP Universitas Bengkulu
series Jurnal Sain Peternakan Indonesia
issn 1978-3000
2528-7109
publishDate 2017-10-01
description Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai level larutan McDougall, asal cairan rumen, dan kombinasi berbagai level larutan McDougall dengan asal cairan rumen terhadap kecernaan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan tersebut meliputi: A1B1 = 2:1 (26,67 ml larutan McDougall : 13,33 ml cairan rumen sapi), A1B2 = 2:1 (26,67 ml larutan McDougall : 13,33 ml cairan rumen kerbau), A2B1 = 3:1 (30 ml larutan McDougall : 10 ml cairan rumen sapi), A2B2 = 3:1 (30 ml larutan McDougall : 10 ml cairan rumen kerbau), A3B1 = 4:1 (32 ml larutan McDougall : 8 ml cairan rumen sapi), A3B2 = 4:1 (32 ml larutan McDougall : 8 ml cairan rumen kerbau).  Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO), dan kecernaan protein kasar (KcPK).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan kombinasi antara larutan McDougall dan asal cairan rumen tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kecernaan bahan kering (KcBK) dan bahan organik (KcBO) namun faktor level larutan McDougall (Faktor A) berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan protein kasar (KcPK). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan berbagai level larutan McDougall yang dikombinasikan baik dengan cairan rumen sapi maupun cairan rumen kerbau menunjukkan kecernaan bahan kering dan bahan organik yang relatif sama. Namun pada level 2 : 1 memberikan pengaruh yang nyata lebih tinggi terhadap kecernaan protein kasar.   Kata Kunci : level, McDougall, cairan rumen, in vitro
url https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jspi/article/view/2805
work_keys_str_mv AT nsuningsih levellarutanmcdougalldanasalcairanrumenpadateknikinvitro
AT snovianti levellarutanmcdougalldanasalcairanrumenpadateknikinvitro
AT jandayani levellarutanmcdougalldanasalcairanrumenpadateknikinvitro
_version_ 1724889024641892352