PATOFISIOLOGI NYERI (PAIN)
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut.Mekanisme timbulnya nyeri didasari oleh proses multipel yaitu nosisepsi, sensitisasi perifer, perubahan fenotip, sensit...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Muhammadiyah Malang
2018-03-01
|
Series: | Saintika Medika |
Online Access: | http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/5449 |
id |
doaj-e378038ca7864da2bd0661ca3d25cdc7 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-e378038ca7864da2bd0661ca3d25cdc72020-11-25T03:31:55ZengUniversitas Muhammadiyah MalangSaintika Medika 0216-759X2614-476X2018-03-0113171310.22219/sm.v13i1.54494312PATOFISIOLOGI NYERI (PAIN)Mochamad BahrudinNyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut.Mekanisme timbulnya nyeri didasari oleh proses multipel yaitu nosisepsi, sensitisasi perifer, perubahan fenotip, sensitisasi sentral, eksitabilitas ektopik, reorganisasi struktural, dan penurunan inhibisi. Antara stimulus cedera jaringan dan pengalaman subjektif nyeri terdapat empat proses tersendiri : tranduksi, transmisi, modulasi, dan persepsi. Rangsang nyeri diterima oleh nosiseptor di kulit dan visera. Sel yang nekrotik akan melepaskan K+ dan protein intrasel yang dapat mengakibatkan inflamasi. Mediator penyebab nyeri akan dilepaskan. Leukotrien, prostatglandin E2, dan histamine akan mensensitisasi nosiseptor selain itu lesi jaringan juga mengaktifkan pembekuan darah sehingga melepaskan bradikinin dan serotonin. Jika terdapat penyumbatan pembuluh darah, akan terjadi iskemia dan penimbunan K+ dan H+ ekstrasel yang diakibatkan akan semakin mengaktifkan nosiseptor yang telah tersensitasi. Perangsangan nosiseptor melepaskan substansi peptide P (SP) dan peptide yang berhubungan dengan gen kalsitonin (CGRP), yang meningkatkan respon inflamasi dan menyebabkan vasodilatasi serta meningkatkan permeabilitas vaskular. Kata kunci : nyeri, nosiseptorhttp://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/5449 |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Mochamad Bahrudin |
spellingShingle |
Mochamad Bahrudin PATOFISIOLOGI NYERI (PAIN) Saintika Medika |
author_facet |
Mochamad Bahrudin |
author_sort |
Mochamad Bahrudin |
title |
PATOFISIOLOGI NYERI (PAIN) |
title_short |
PATOFISIOLOGI NYERI (PAIN) |
title_full |
PATOFISIOLOGI NYERI (PAIN) |
title_fullStr |
PATOFISIOLOGI NYERI (PAIN) |
title_full_unstemmed |
PATOFISIOLOGI NYERI (PAIN) |
title_sort |
patofisiologi nyeri (pain) |
publisher |
Universitas Muhammadiyah Malang |
series |
Saintika Medika |
issn |
0216-759X 2614-476X |
publishDate |
2018-03-01 |
description |
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut.Mekanisme timbulnya nyeri didasari oleh proses multipel yaitu nosisepsi, sensitisasi perifer, perubahan fenotip, sensitisasi sentral, eksitabilitas ektopik, reorganisasi struktural, dan penurunan inhibisi. Antara stimulus cedera jaringan dan pengalaman subjektif nyeri terdapat empat proses tersendiri : tranduksi, transmisi, modulasi, dan persepsi.
Rangsang nyeri diterima oleh nosiseptor di kulit dan visera. Sel yang nekrotik akan melepaskan K+ dan protein intrasel yang dapat mengakibatkan inflamasi. Mediator penyebab nyeri akan dilepaskan. Leukotrien, prostatglandin E2, dan histamine akan mensensitisasi nosiseptor selain itu lesi jaringan juga mengaktifkan pembekuan darah sehingga melepaskan bradikinin dan serotonin. Jika terdapat penyumbatan pembuluh darah, akan terjadi iskemia dan penimbunan K+ dan H+ ekstrasel yang diakibatkan akan semakin mengaktifkan nosiseptor yang telah tersensitasi. Perangsangan nosiseptor melepaskan substansi peptide P (SP) dan peptide yang berhubungan dengan gen kalsitonin (CGRP), yang meningkatkan respon inflamasi dan menyebabkan vasodilatasi serta meningkatkan permeabilitas vaskular.
Kata kunci : nyeri, nosiseptor |
url |
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/5449 |
work_keys_str_mv |
AT mochamadbahrudin patofisiologinyeripain |
_version_ |
1724570826462724096 |