Identifikasi Kesadaran Metakognitif Peserta Didik dalam Pembelajaran Fisika

Tuntutan kurikulum 2013 dan terbatasnya data mengenai kesadaran metakognitif di sekolah mendorong peneliti unuk menggali dan mengidentifikasi mengidentifikasi kesadaran metakognitif siswa kelas X di salah satu SMA islam di kota Jambi.  Penelitian menggunakan rancangan penelitian mixed methods resear...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Rendy Wikrama Wardana, Anggun Prihatini, M. Hidayat
Format: Article
Language:English
Published: University of Bengkulu 2020-11-01
Series:Pendipa
Online Access:https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa/article/view/12751
Description
Summary:Tuntutan kurikulum 2013 dan terbatasnya data mengenai kesadaran metakognitif di sekolah mendorong peneliti unuk menggali dan mengidentifikasi mengidentifikasi kesadaran metakognitif siswa kelas X di salah satu SMA islam di kota Jambi.  Penelitian menggunakan rancangan penelitian mixed methods research design dengan pendekatan sequential eksplanatori. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X di salah satu SMA islam di kota Jambi dengan jumlah 90 siswa. Pengambilan sampling menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan Angket kesadaran metakognitif yang diadaptasi dari angket Metacognitive Awareness Inventory (MAI) dengan dua indikator alat ukur yakni pengetahuan tentang kognisi dan regulasi kognisi. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian angket Metacognitive Awareness Inventory (MAI)  pada pembelajaran fisika dan wawancara terhadap beberapa siswa untuk memperkuat data angket. Analisis hasil penelitian dengan menganalisis hasil angket dan wawancara yang selanjutnya dideskripsikan secara kualitatif dan ditarik kesimpulan. Hasil penelitian bahwa pengetahuan metakognitif  secara umum terkategori baik yang mencakup pengetahuan deklaratif  dengan presentase 70%, pengetahuan prosedural 53,33%, dan pengetahuan kondisional 60%. Hasil pada data Regulasi kognisi secara umum disimpulkan baik yang terdiri dari perencanaan dengan presentase 60%, management informasi 53,33%, pemantauan terhadap pemahaman 56,66%, strategi tindakan (debugging strategies) dengan presentase 53,33%,  dan evaluasi (evaluating) dengan presentase 73,33%. Berdasarkan hasil penelitian dapat dimaknai bahwa siswa dapat mengetahui tentang diri sebagai pelajar dan mampu menanggulangi kelemahan atau kekuranganya dalam proses belajar. Gambaran tersebut menggambarkan bahwa siswa dapat menyusun strategi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran.
ISSN:2086-9363
2622-9307