PERAN KEJUT LISTRIK DAN TEMPERATUR SEBAGAI ELISITOR DALAM MENINGKATKAN KANDUNGAN SENYAWA BIOAKTIF DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA KEDELAI (Glycine max) : KAJIAN PUSTAKA

Indonesia memiliki hasil panen komoditas pertanian yang melimpah salah satunya adalah kedelai. Kedelai biasa digunakan dalam pembuatan makanan seperti tempe, tahu, kecap dan lain-lain. Pada proses pembuatan makanan tersebut kedelai mengalami proses pemanasan yang dapat mengurangi kandungan senyawa b...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Megy Wida Fitria, Widya Dwi Rukmi Putri, Jaya Mahar Maligan
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian 2018-10-01
Series:Jurnal Pangan dan Agroindustri
Subjects:
Online Access:https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/611
Description
Summary:Indonesia memiliki hasil panen komoditas pertanian yang melimpah salah satunya adalah kedelai. Kedelai biasa digunakan dalam pembuatan makanan seperti tempe, tahu, kecap dan lain-lain. Pada proses pembuatan makanan tersebut kedelai mengalami proses pemanasan yang dapat mengurangi kandungan senyawa bioaktif pada kedelai. Suatu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kandungan senyawa bioaktif pada kedelai yaitu dengan elisitasi. Elisitasi adalah suatu metode yang memberikan kondisi tidak nyaman pada tanaman menggunakan media atau senyawa (elisitor) sehingga dapat membentuk metabolit sekunder yang berfungsi sebagai media pertahanan. Elisitor dapat berupa biotik (mikroorganisme, jamur dan herbivora) dan abiotik (ion logam berat, angin dan sinar UV). Elisitasi dalam beberapa penelitian dapat menggunakan kejut listrik dan temperatur sehingga kombinasi kejut listrik dan suhu diharapkan dapat berpotensi dalam peningkatan pembentukan metabolit sekunder. Mekanisme yang terjadi yaitu pemberian cekaman (lingkungan yang ekstrem) oleh kedua faktor tersebut akan memicu pembentukan gen-gen dan hormon yang dapat memicu terbentuknya metabolit sekunder sebagai pertahanan diri.
ISSN:2354-7936
2685-2861