MARKET RISK ASSESSMENT DI PERBANKAN NASIONAL

Paper ini disusun sebagai hasil penelitian berupa assessment terhadap perhitungan permodalan bank dengan memasukkan unsur market risk. Sejak BIS mengeluarkan dokumen “Amendment to the Capital Accord to Incorporate Market Risk” pada bulan Januari 1996 yang disusul implementasinya oleh perbankan inter...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Wimboh Santoso, Enrico Hariantoro
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Bank Indonesia 2004-06-01
Series:Bulletin Ekonomi Moneter dan Perbankan
Online Access:https://www.bmeb-bi.org/index.php/BEMP/article/view/319
id doaj-e24fcd13b7d642309c05a8c0d59a7005
record_format Article
spelling doaj-e24fcd13b7d642309c05a8c0d59a70052020-11-25T00:44:24ZindBank IndonesiaBulletin Ekonomi Moneter dan Perbankan1410-80462460-91962004-06-0154144210.21098/bemp.v5i4.319319MARKET RISK ASSESSMENT DI PERBANKAN NASIONALWimboh SantosoEnrico HariantoroPaper ini disusun sebagai hasil penelitian berupa assessment terhadap perhitungan permodalan bank dengan memasukkan unsur market risk. Sejak BIS mengeluarkan dokumen “Amendment to the Capital Accord to Incorporate Market Risk” pada bulan Januari 1996 yang disusul implementasinya oleh perbankan internasional mulai Desember 1997, terjadi perubahan yang signifikan dalam perhitungan CAR bank. Perhitungan CAR yang semula hanya memperhitungkan credit risk diperluas dengan memasukkan unsur market risk. Namun demikian hingga saat ini perhitungan CAR bank di Indonesia masih mengacu pada Basel Capital Accord 1988 yang hanya memperhitungkan credit risk. Oleh sebab itu peneliti bermaksud melakukan exercise perhitungan CAR bank secara individual terhadap beberapa bank devisa besar untuk mengetahui besarnya exposure market risk yang dihadapi bank-bank tersebut. Sampel penelitian adalah 11 bank devisa dengan posisi neraca 30 Juni 2000 dan data historis yang digunakan untuk menghitung volatilitas adalah periode 1 Juni 1999 sampai dengan 31 Mei 2000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank-bank yang menjadi sampel menghadapi market risk yang signifikan dalam kegiatan operasinya yang seharusnya dibackup dengan modal yang cukup. Mengingat kondisi perbankan nasional yang masih dalam tahap pemulihan setelah krisis, maka menurut hemat peneliti penerapan aspek market risk dalam perhitungan CAR belum saatnya diterapkan dalam waktu dekat. Namun demikian untuk keperluan risk management dan pengendalian intenal maka peneliti merekomendasikan agar perbankan nasional perlu mengakomodasi aspek market risk.https://www.bmeb-bi.org/index.php/BEMP/article/view/319
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Wimboh Santoso
Enrico Hariantoro
spellingShingle Wimboh Santoso
Enrico Hariantoro
MARKET RISK ASSESSMENT DI PERBANKAN NASIONAL
Bulletin Ekonomi Moneter dan Perbankan
author_facet Wimboh Santoso
Enrico Hariantoro
author_sort Wimboh Santoso
title MARKET RISK ASSESSMENT DI PERBANKAN NASIONAL
title_short MARKET RISK ASSESSMENT DI PERBANKAN NASIONAL
title_full MARKET RISK ASSESSMENT DI PERBANKAN NASIONAL
title_fullStr MARKET RISK ASSESSMENT DI PERBANKAN NASIONAL
title_full_unstemmed MARKET RISK ASSESSMENT DI PERBANKAN NASIONAL
title_sort market risk assessment di perbankan nasional
publisher Bank Indonesia
series Bulletin Ekonomi Moneter dan Perbankan
issn 1410-8046
2460-9196
publishDate 2004-06-01
description Paper ini disusun sebagai hasil penelitian berupa assessment terhadap perhitungan permodalan bank dengan memasukkan unsur market risk. Sejak BIS mengeluarkan dokumen “Amendment to the Capital Accord to Incorporate Market Risk” pada bulan Januari 1996 yang disusul implementasinya oleh perbankan internasional mulai Desember 1997, terjadi perubahan yang signifikan dalam perhitungan CAR bank. Perhitungan CAR yang semula hanya memperhitungkan credit risk diperluas dengan memasukkan unsur market risk. Namun demikian hingga saat ini perhitungan CAR bank di Indonesia masih mengacu pada Basel Capital Accord 1988 yang hanya memperhitungkan credit risk. Oleh sebab itu peneliti bermaksud melakukan exercise perhitungan CAR bank secara individual terhadap beberapa bank devisa besar untuk mengetahui besarnya exposure market risk yang dihadapi bank-bank tersebut. Sampel penelitian adalah 11 bank devisa dengan posisi neraca 30 Juni 2000 dan data historis yang digunakan untuk menghitung volatilitas adalah periode 1 Juni 1999 sampai dengan 31 Mei 2000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank-bank yang menjadi sampel menghadapi market risk yang signifikan dalam kegiatan operasinya yang seharusnya dibackup dengan modal yang cukup. Mengingat kondisi perbankan nasional yang masih dalam tahap pemulihan setelah krisis, maka menurut hemat peneliti penerapan aspek market risk dalam perhitungan CAR belum saatnya diterapkan dalam waktu dekat. Namun demikian untuk keperluan risk management dan pengendalian intenal maka peneliti merekomendasikan agar perbankan nasional perlu mengakomodasi aspek market risk.
url https://www.bmeb-bi.org/index.php/BEMP/article/view/319
work_keys_str_mv AT wimbohsantoso marketriskassessmentdiperbankannasional
AT enricohariantoro marketriskassessmentdiperbankannasional
_version_ 1725274557151969280