KESENJANGAN FASILITAS PUBLIK ANTAR KABUPATEN/KOTA DAN KAITANNYA DENGAN PUSAT PERTUMBUHAN

Salah satu indikator kesenjangan kemakmuran daerah dapat dilihat dari perbedaan jumlah dan jenis fasilitas publik yang terdapat dimasing-masing daerah. Ketidakmerataan penyebaran sumber daya dan pembangunan fasilitas sosial ekonomi menyebabkan pertumbuhan wilayah juga tidak merata, sehingga diperluk...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Wontiana Wontiana, Deky Aji Suseno
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Negeri Semarang 2017-06-01
Series:Economics Development Analysis Journal
Online Access:https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj/article/view/14936
id doaj-dfc37de124634df1b3a0dd05eb9ae7c2
record_format Article
spelling doaj-dfc37de124634df1b3a0dd05eb9ae7c22020-11-25T01:36:46ZengUniversitas Negeri SemarangEconomics Development Analysis Journal2252-65602502-27252017-06-015345245910.15294/edaj.v5i3.1493614936KESENJANGAN FASILITAS PUBLIK ANTAR KABUPATEN/KOTA DAN KAITANNYA DENGAN PUSAT PERTUMBUHANWontiana Wontiana0Deky Aji Suseno1Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, IndonesiaJurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, IndonesiaSalah satu indikator kesenjangan kemakmuran daerah dapat dilihat dari perbedaan jumlah dan jenis fasilitas publik yang terdapat dimasing-masing daerah. Ketidakmerataan penyebaran sumber daya dan pembangunan fasilitas sosial ekonomi menyebabkan pertumbuhan wilayah juga tidak merata, sehingga diperlukan adanya daerah-daerah yang dapat menjadi pusat pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesenjangan fasilitas publik di Provinsi Jawa Tengah dan kabupaten/kota yang berpotensi menjadi pusat pertumbuhan di masing-masing kawasan strategis Provinsi Jawa Tengah. Data yang digunakan adalah data sekunder fasilitas publik di 35 kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis skalogram dan indeks sentralitas marshal. Hasil penelitian menunjukkan kesenjangan fasilitas publik di Provinsi Jawa Tengah rendah. Pusat pertumbuhan di masing-masing kawasan strategis Provinsi Jawa Tengah adalah Kedung Sepur: Kota Semarang dan Kota Salatiga, Barlingmascakep: Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas, Purwomanggung: Kota Magelang dan Kabupaten Wonosobo, Subosukowonosraten: Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Klaten, Banglor: Kabupaten blora, Wanarakuti: Kabupaten Jepara dan Kabupaten Pati, Tangkallangka: Kota Pekalongan dan Kabupaten Pemalang, Bregas: Kota Tegal. One of the indicator of regional disparities in prosperity could be seen from the difference in the number and types of public facilities contained in each regions. Inequality deployment of resources and socio-economic development of the facility led to the growth of the region was also uneven, so, it is requires some areas that can become the center of growth.The purpose of this study is to analyze the inequality of public facilities in Central Java and the districts / cities that potentially could become the center of growth in each strategic region of Central Java. the data used is secondary data of public facilities in 35 districts / cities in Central Java from The Central Statistic Board. A method of study using descriptive analysis through SPSS, Schallogram analysis, and centrality index analysis. The results showed that the public facilities disparities is low. Center of growth in each strategic region of Central Java is Kedung Sepur: Semarang City and Salatiga, Barlingmascakep: Cilacap and Banyumas, Purwomanggung: Magelang City and Wonosobo, Subosukowonosraten: Sukoharjo and Klaten, Banglor: Blora, Wanarakuti: Jepara and Pati, Tangkallangka: Pekalongan City and Pemalang, Bregas: Tegal City.https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj/article/view/14936
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Wontiana Wontiana
Deky Aji Suseno
spellingShingle Wontiana Wontiana
Deky Aji Suseno
KESENJANGAN FASILITAS PUBLIK ANTAR KABUPATEN/KOTA DAN KAITANNYA DENGAN PUSAT PERTUMBUHAN
Economics Development Analysis Journal
author_facet Wontiana Wontiana
Deky Aji Suseno
author_sort Wontiana Wontiana
title KESENJANGAN FASILITAS PUBLIK ANTAR KABUPATEN/KOTA DAN KAITANNYA DENGAN PUSAT PERTUMBUHAN
title_short KESENJANGAN FASILITAS PUBLIK ANTAR KABUPATEN/KOTA DAN KAITANNYA DENGAN PUSAT PERTUMBUHAN
title_full KESENJANGAN FASILITAS PUBLIK ANTAR KABUPATEN/KOTA DAN KAITANNYA DENGAN PUSAT PERTUMBUHAN
title_fullStr KESENJANGAN FASILITAS PUBLIK ANTAR KABUPATEN/KOTA DAN KAITANNYA DENGAN PUSAT PERTUMBUHAN
title_full_unstemmed KESENJANGAN FASILITAS PUBLIK ANTAR KABUPATEN/KOTA DAN KAITANNYA DENGAN PUSAT PERTUMBUHAN
title_sort kesenjangan fasilitas publik antar kabupaten/kota dan kaitannya dengan pusat pertumbuhan
publisher Universitas Negeri Semarang
series Economics Development Analysis Journal
issn 2252-6560
2502-2725
publishDate 2017-06-01
description Salah satu indikator kesenjangan kemakmuran daerah dapat dilihat dari perbedaan jumlah dan jenis fasilitas publik yang terdapat dimasing-masing daerah. Ketidakmerataan penyebaran sumber daya dan pembangunan fasilitas sosial ekonomi menyebabkan pertumbuhan wilayah juga tidak merata, sehingga diperlukan adanya daerah-daerah yang dapat menjadi pusat pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesenjangan fasilitas publik di Provinsi Jawa Tengah dan kabupaten/kota yang berpotensi menjadi pusat pertumbuhan di masing-masing kawasan strategis Provinsi Jawa Tengah. Data yang digunakan adalah data sekunder fasilitas publik di 35 kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis skalogram dan indeks sentralitas marshal. Hasil penelitian menunjukkan kesenjangan fasilitas publik di Provinsi Jawa Tengah rendah. Pusat pertumbuhan di masing-masing kawasan strategis Provinsi Jawa Tengah adalah Kedung Sepur: Kota Semarang dan Kota Salatiga, Barlingmascakep: Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas, Purwomanggung: Kota Magelang dan Kabupaten Wonosobo, Subosukowonosraten: Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Klaten, Banglor: Kabupaten blora, Wanarakuti: Kabupaten Jepara dan Kabupaten Pati, Tangkallangka: Kota Pekalongan dan Kabupaten Pemalang, Bregas: Kota Tegal. One of the indicator of regional disparities in prosperity could be seen from the difference in the number and types of public facilities contained in each regions. Inequality deployment of resources and socio-economic development of the facility led to the growth of the region was also uneven, so, it is requires some areas that can become the center of growth.The purpose of this study is to analyze the inequality of public facilities in Central Java and the districts / cities that potentially could become the center of growth in each strategic region of Central Java. the data used is secondary data of public facilities in 35 districts / cities in Central Java from The Central Statistic Board. A method of study using descriptive analysis through SPSS, Schallogram analysis, and centrality index analysis. The results showed that the public facilities disparities is low. Center of growth in each strategic region of Central Java is Kedung Sepur: Semarang City and Salatiga, Barlingmascakep: Cilacap and Banyumas, Purwomanggung: Magelang City and Wonosobo, Subosukowonosraten: Sukoharjo and Klaten, Banglor: Blora, Wanarakuti: Jepara and Pati, Tangkallangka: Pekalongan City and Pemalang, Bregas: Tegal City.
url https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj/article/view/14936
work_keys_str_mv AT wontianawontiana kesenjanganfasilitaspublikantarkabupatenkotadankaitannyadenganpusatpertumbuhan
AT dekyajisuseno kesenjanganfasilitaspublikantarkabupatenkotadankaitannyadenganpusatpertumbuhan
_version_ 1725061112551964672