Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Bendung Mrican1
<p class="IsiAbstrak"><span lang="SV">Untuk merencanakan besarnya debit kebutuhan air yang diperlukan pada areal persawahan secara keseluruhan, maka perlu dilakukan suatu analisa kebutuhan air. mulai. Tujuan dari penelitian ini pada adalah melakukan analisa hitungan u...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2016-03-01
|
Series: | Semesta Teknika |
Subjects: | |
Online Access: | https://journal.umy.ac.id/index.php/st/article/view/892 |
id |
doaj-de555231f9094438aa82e671c14a1394 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-de555231f9094438aa82e671c14a13942020-11-25T03:04:33ZengUniversitas Muhammadiyah YogyakartaSemesta Teknika1411-061X2502-54812016-03-01918393743Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Bendung Mrican1Purwanto Purwanto0Jazaul Ikhsan1Universitas Muhammadiyah YogyakartaUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta<p class="IsiAbstrak"><span lang="SV">Untuk merencanakan besarnya debit kebutuhan air yang diperlukan pada areal persawahan secara keseluruhan, maka perlu dilakukan suatu analisa kebutuhan air. mulai. Tujuan dari penelitian ini pada adalah melakukan analisa hitungan untuk mendapatkan besarnya debit kebutuhan air irigasi maksimal pada daerah irigasi Bendung. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data sekunder. Data tersebut dikompilasikan dengan metode Penman yang dimodifikasi untuk menentukan evapotranspirasi acuan (Eto), kemudian dikalikan dengan koefisien tanaman akan didapatkan nilai penggunaan konsumtif (consumtive use). Dengan faktor-faktor lainnya yang menunjang hitungan kebutuhan air seperti curah hujan efektif yang disesuaikan dengan jenis tanaman (padi/palawija), perkolasi besarnya diasumsikan dan kemudian menentukan pola tanamnya. Setelah itu dengan menggunakan rumus efisiensi tiap-tiap saluran maka kebutuhan air dapat ditentukan.Dari hasil analisis dengan menggunakan metode Penman dengan menggunakan sistem pola tanam Padi-Padi-Palawija dan menggunakan kebutuhan pengambilan 3 golongan dalam jangka waktu penyiapan lahan satu bulan, maka didapatkan besarnya nilai debit kebutuhan air irigasi maksimal masing-masing pada alternatif I yaitu 0,271 m3/dtk, alternatif II yaitu 0,254 m3/dtk dan alternatif III yaitu 0,261 m3/dtk. Didapatkan nilai debit kebutuhan air irigasi maksimal yang terkecil yaitu 0,254 m3/dtk</span></p>https://journal.umy.ac.id/index.php/st/article/view/892kebutuhan air, areal irigasi, bendung |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Purwanto Purwanto Jazaul Ikhsan |
spellingShingle |
Purwanto Purwanto Jazaul Ikhsan Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Bendung Mrican1 Semesta Teknika kebutuhan air, areal irigasi, bendung |
author_facet |
Purwanto Purwanto Jazaul Ikhsan |
author_sort |
Purwanto Purwanto |
title |
Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Bendung Mrican1 |
title_short |
Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Bendung Mrican1 |
title_full |
Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Bendung Mrican1 |
title_fullStr |
Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Bendung Mrican1 |
title_full_unstemmed |
Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Bendung Mrican1 |
title_sort |
analisis kebutuhan air irigasi pada daerah irigasi bendung mrican1 |
publisher |
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta |
series |
Semesta Teknika |
issn |
1411-061X 2502-5481 |
publishDate |
2016-03-01 |
description |
<p class="IsiAbstrak"><span lang="SV">Untuk merencanakan besarnya debit kebutuhan air yang diperlukan pada areal persawahan secara keseluruhan, maka perlu dilakukan suatu analisa kebutuhan air. mulai. Tujuan dari penelitian ini pada adalah melakukan analisa hitungan untuk mendapatkan besarnya debit kebutuhan air irigasi maksimal pada daerah irigasi Bendung. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data sekunder. Data tersebut dikompilasikan dengan metode Penman yang dimodifikasi untuk menentukan evapotranspirasi acuan (Eto), kemudian dikalikan dengan koefisien tanaman akan didapatkan nilai penggunaan konsumtif (consumtive use). Dengan faktor-faktor lainnya yang menunjang hitungan kebutuhan air seperti curah hujan efektif yang disesuaikan dengan jenis tanaman (padi/palawija), perkolasi besarnya diasumsikan dan kemudian menentukan pola tanamnya. Setelah itu dengan menggunakan rumus efisiensi tiap-tiap saluran maka kebutuhan air dapat ditentukan.Dari hasil analisis dengan menggunakan metode Penman dengan menggunakan sistem pola tanam Padi-Padi-Palawija dan menggunakan kebutuhan pengambilan 3 golongan dalam jangka waktu penyiapan lahan satu bulan, maka didapatkan besarnya nilai debit kebutuhan air irigasi maksimal masing-masing pada alternatif I yaitu 0,271 m3/dtk, alternatif II yaitu 0,254 m3/dtk dan alternatif III yaitu 0,261 m3/dtk. Didapatkan nilai debit kebutuhan air irigasi maksimal yang terkecil yaitu 0,254 m3/dtk</span></p> |
topic |
kebutuhan air, areal irigasi, bendung |
url |
https://journal.umy.ac.id/index.php/st/article/view/892 |
work_keys_str_mv |
AT purwantopurwanto analisiskebutuhanairirigasipadadaerahirigasibendungmrican1 AT jazaulikhsan analisiskebutuhanairirigasipadadaerahirigasibendungmrican1 |
_version_ |
1724681151115689984 |