Kapsul Temulawak Meningkatkan Titer Antibodi pada Anak Anjing Kintamani Pascavaksinasi Rabies
Rabies merupakan penyakit zoonosis yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Diperlukan pemberian bahan yang bersifat imunostimulator agar menghasilkan titer antibodi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pemberian kapsul temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) untuk meningkatkan...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Udayana
2018-08-01
|
Series: | Indonesia Medicus Veterinus |
Online Access: | https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/42104 |
id |
doaj-dbc167dd81df45c3af833d98e9a0ac67 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-dbc167dd81df45c3af833d98e9a0ac672020-11-24T21:35:10ZengUniversitas UdayanaIndonesia Medicus Veterinus2301-78482477-66372018-08-017434535342104Kapsul Temulawak Meningkatkan Titer Antibodi pada Anak Anjing Kintamani Pascavaksinasi RabiesI Wayan SudiraPutu Ayu Purbani Novia DewiIda Bagus Kade SuardanaRabies merupakan penyakit zoonosis yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Diperlukan pemberian bahan yang bersifat imunostimulator agar menghasilkan titer antibodi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pemberian kapsul temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) untuk meningkatkan titer antibodi pada anak anjing kintamani pascavaksinasi rabies. Penelitian ini menggunakan serum darah 25 anak anjing kintamani berumur 2-6 bulan, yang dibagi ke dalam lima perlakuan yang terdiri dari: P0 (kontrol), P1 (100 mg/kgBB/hari), P2 (200 mg/kgBB/hari), P3 (300 mg/kgBB/hari), dan P4 (400 mg/kgBB/hari). Pemberian kapsul temulawak satu kali sehari selama dua minggu. Pada hari ke-15 dilakukan vaksinasi dengan vaksin rabies Rabisin. Minggu ke-1 dan ke-2 pascavaksinasi dilakukan pengambilan darah. Pemeriksaan titer antibodi rabies dilakukan dengan Uji Enzim Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata titer antibodi yaitu 1,1 IU, 1,3 IU, dan 2,4 IU yang artinya pemberian kapsul temulawak dapat meningkatkan titer antibodi, tetapi tidak signifikan (P>0,05). Sedangkan waktu pengambilan darah berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap peningkatan titer antibodi pada dua minggu pascavaksinasi rabies.https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/42104 |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
I Wayan Sudira Putu Ayu Purbani Novia Dewi Ida Bagus Kade Suardana |
spellingShingle |
I Wayan Sudira Putu Ayu Purbani Novia Dewi Ida Bagus Kade Suardana Kapsul Temulawak Meningkatkan Titer Antibodi pada Anak Anjing Kintamani Pascavaksinasi Rabies Indonesia Medicus Veterinus |
author_facet |
I Wayan Sudira Putu Ayu Purbani Novia Dewi Ida Bagus Kade Suardana |
author_sort |
I Wayan Sudira |
title |
Kapsul Temulawak Meningkatkan Titer Antibodi pada Anak Anjing Kintamani Pascavaksinasi Rabies |
title_short |
Kapsul Temulawak Meningkatkan Titer Antibodi pada Anak Anjing Kintamani Pascavaksinasi Rabies |
title_full |
Kapsul Temulawak Meningkatkan Titer Antibodi pada Anak Anjing Kintamani Pascavaksinasi Rabies |
title_fullStr |
Kapsul Temulawak Meningkatkan Titer Antibodi pada Anak Anjing Kintamani Pascavaksinasi Rabies |
title_full_unstemmed |
Kapsul Temulawak Meningkatkan Titer Antibodi pada Anak Anjing Kintamani Pascavaksinasi Rabies |
title_sort |
kapsul temulawak meningkatkan titer antibodi pada anak anjing kintamani pascavaksinasi rabies |
publisher |
Universitas Udayana |
series |
Indonesia Medicus Veterinus |
issn |
2301-7848 2477-6637 |
publishDate |
2018-08-01 |
description |
Rabies merupakan penyakit zoonosis yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Diperlukan pemberian bahan yang bersifat imunostimulator agar menghasilkan titer antibodi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pemberian kapsul temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) untuk meningkatkan titer antibodi pada anak anjing kintamani pascavaksinasi rabies. Penelitian ini menggunakan serum darah 25 anak anjing kintamani berumur 2-6 bulan, yang dibagi ke dalam lima perlakuan yang terdiri dari: P0 (kontrol), P1 (100 mg/kgBB/hari), P2 (200 mg/kgBB/hari), P3 (300 mg/kgBB/hari), dan P4 (400 mg/kgBB/hari). Pemberian kapsul temulawak satu kali sehari selama dua minggu. Pada hari ke-15 dilakukan vaksinasi dengan vaksin rabies Rabisin. Minggu ke-1 dan ke-2 pascavaksinasi dilakukan pengambilan darah. Pemeriksaan titer antibodi rabies dilakukan dengan Uji Enzim Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata titer antibodi yaitu 1,1 IU, 1,3 IU, dan 2,4 IU yang artinya pemberian kapsul temulawak dapat meningkatkan titer antibodi, tetapi tidak signifikan (P>0,05). Sedangkan waktu pengambilan darah berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap peningkatan titer antibodi pada dua minggu pascavaksinasi rabies. |
url |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/42104 |
work_keys_str_mv |
AT iwayansudira kapsultemulawakmeningkatkantiterantibodipadaanakanjingkintamanipascavaksinasirabies AT putuayupurbaninoviadewi kapsultemulawakmeningkatkantiterantibodipadaanakanjingkintamanipascavaksinasirabies AT idabaguskadesuardana kapsultemulawakmeningkatkantiterantibodipadaanakanjingkintamanipascavaksinasirabies |
_version_ |
1725946299888435200 |