Kata Jamak Intensif : Keindahan yang Hilang di dalam Terjemahan Alkitab
Traduttore traditore adalah ungkapan dalam bahasa Latin yang digunakan oleh Moises Silva pada waktu memulai artikelnya mengenai tugas yang sulit dari seorang penerjemah. Ungkapan tersebut berarti “seorang penerjemah adalah seorang penghianat” (a translator is a traitor). Walaupun kedengarannya kur...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Sekolah Tinggi Teologi SAAT
2007-04-01
|
Series: | Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan |
Subjects: | |
Online Access: | https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/169 |
Summary: | Traduttore traditore adalah ungkapan dalam bahasa Latin yang digunakan oleh Moises Silva pada waktu memulai artikelnya mengenai tugas yang sulit dari seorang penerjemah. Ungkapan tersebut berarti “seorang penerjemah adalah seorang penghianat” (a translator is a traitor). Walaupun kedengarannya kurang baik, tetapi ungkapan tersebut sangat tepat untuk menggambarkan bahwa menerjemahkan secara akurat dan enak dibaca adalah suatu upaya yang tidak mudah. Kesulitan ini bertambah jika kita mengingat bahwa setiap terjemahan pada hakekatnya adalah suatu penafsiran. Dengan kata lain, pemahaman dan pengertian seorang penerjemah dalam suatu bahasa memegang peranan yang besar dalam suatu terjemahan. Hal ini terefleksi di dalam penerjemahan kata benda jamak intensif (PI) dari bahasa Ibrani Alkitab ke dalam bahasa lain. Pemahaman bahwa kata benda jamak dalam bahasa Ibrani memiliki pengertian intensif dengan berbagai aspeknya telah didiskusikan oleh Aaron Ember pada tahun 1905. Selain dari artikel tersebut, banyak buku-buku tata bahasa Ibrani ataupun artikel-artikel di dictionary memiliki bagian yang mendiskusikan PI ini. Walaupun demikian, PI belum diterjemahkan secara tepat baik di dalam terjemahan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Banyak terjemahan yang menerjemahkan PI sebagai kata tunggal atau jamak tanpa menambahkan kata sifat yang memberikan nuansa keindahan bahasa Ibrani Alkitab ini. Penerjemahan PI sebagai kata benda tunggal menggambarkan pengertian dari para penerjemah bahwa PI memiliki pengertian tunggal. Sedangkan penerjemahan sebagai kata benda jamak menunjukkan bahwa penerjemah berusaha untuk setia kepada teks. Kedua macam penerjemahan ini dapat dikatakan telah kehilangan keindahan dari salah satu unsur yang penting dari Perjanjian Lama. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengajak pembaca untuk meneliti PI di dalam bahasa Ibrani Alkitab dengan harapan agar kita semua dapat melihat keindahan firman Tuhan. Penulis tidak akan mengemukakan suatu pengertian yang baru mengenai PI ataupun memberikan suatu penelitian yang menyeluruh tentang pemakaiannya di seluruh Perjanjian Lama melainkan memfokuskan kepada pengenalan, pengelompokan, dan penerapan PI di dalam penerjemahan Alkitab.
|
---|---|
ISSN: | 1411-7649 2684-9194 |