Pengaruh Postnatal Massage terhadap Proses Involusi dan Laktasi Masa Nifas di Malang

Masa Nifas merupakan masa kritis bagi ibu pasca melahirkan. Ketidaksiapan secara fisik, psikis, mental dan spiritual dalam menghadapi masa ini akan membuat masa nifas berjalan tidak normal. Parameter kesuksesan masa nifas adalah proses involusi dan laktasi. Permasalahn involusi dilihat dari banyakny...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Jiarti Kusbandiyah, Yuniar Angelia Puspadewi
Format: Article
Language:English
Published: STIKes Patria Husada Blitar bekerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia Kabupaten Blitar 2020-04-01
Series:Jurnal Ners dan Kebidanan
Subjects:
Online Access:https://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk/article/view/510
id doaj-db037b1d221748159257bd4620e25125
record_format Article
spelling doaj-db037b1d221748159257bd4620e251252021-04-02T12:47:51ZengSTIKes Patria Husada Blitar bekerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia Kabupaten BlitarJurnal Ners dan Kebidanan2355-052X2548-38112020-04-017106507210.26699/jnk.v7i1.ART.p065-072338Pengaruh Postnatal Massage terhadap Proses Involusi dan Laktasi Masa Nifas di MalangJiarti Kusbandiyah0Yuniar Angelia Puspadewi1Prodi Kebidanan, STIKes Widyagama Husada MalangProdi Kebidanan, STIKes Widyagama Husada MalangMasa Nifas merupakan masa kritis bagi ibu pasca melahirkan. Ketidaksiapan secara fisik, psikis, mental dan spiritual dalam menghadapi masa ini akan membuat masa nifas berjalan tidak normal. Parameter kesuksesan masa nifas adalah proses involusi dan laktasi. Permasalahn involusi dilihat dari banyaknya perdarahan postpartum yang disebabkan oleh atonia uteri di Kabupaten Malang sebanyak 34%, sedangkan permasalahan laktasi dikaitkan dengan pemberian ASI Eksklusif di Kota Malang masih rendah sekitar 60%. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah tindakan postnatal massage. Tindakan tersebut dapat merelaksasikan ketegangan dan mengatasi keletihan pasca melahirkan yang dapat memicu subinvolusi dan kegagalan laktasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh postnatal massage terhadap proses involusi dan laktasi pada masa nifas. Penelitian dilaksanakan di beberapa Bidan Praktik Mandiri (PMB) di kota dan kabupaten Malang menggunakan desain quasi experimental. Populasi adalah ibu postpartum 2 jam sampai dengan 6 hari. Sampel diambil menggunakan purposive sampling sebanyak masing-masing 21 ibu postpartum kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Data penelitian menggunakan data primer dan dianalisis secara deskriptif dan analitik.  Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan hasil p-value 0,093 untuk involusi dan 0,369 untuk laktasi. Kesimpulannya adalah tidak ada pengaruh signifikan antara postnatal massage dengan involusi dan laktasi pada masa nifas. Postnatal massage lebih berkaitan dengan efek jangka pendek dalam memberikan efek relasasi dan mengurangi keletihan pasca melahirkan. Dukungan dan motivasi dalam bentuk dukungan psikologis dan peran dalam merawat bayi sangat diperlukan oleh ibu postpartum dalam  menjaga proses involusi dan laktasi tetap lancar.   Puerperium is a critical period for mother after giving birth. Physical, psychological, mental and spiritual unpreparedness in dealing with this period will make the puerperium run abnormally. The parameters of the success of the puerperium are ivolution and lactation. The problem of involution can be seen from the amount of postpartum hemorrhage caused by uterine atony in Malang as much as 34%, while the lactation problem associated with exclusive breastfeeding in malang is still around 60% low. One effort that can be done is postnatal massage. These action can relax tension and overcome postpartum fatique wich can trigger subinvolution and lactation failure. This study aims to know the effect of postnatal massage on involution and lactation during the puerperium. The study was conducted in several independent midwifery practice in the city and district of Malang using a quasi experimental design.  The population is postpartum mothers 2 hours to 6 days. Samples were taken using purposive sampling as amany as 21 postpartum mothers in the treatment group dan control group. Data analysis using the Mann-Whitney test showed p-values 0,093 for involution and 0,369 for lactation. The conclution is that there no significant effect between postnatal massage with involution and lactation in the puerperium. Postnatal massage has more to do with short-term effects  in providing a relationship effect and reducing postpartum fatique. Support and motivation in the form of psychological supports and the role in caring for infants is needed by postpartum mothers in maintaining the process of involution and lactation remain smooth.https://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk/article/view/510involusilaktasipostnatal massage
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Jiarti Kusbandiyah
Yuniar Angelia Puspadewi
spellingShingle Jiarti Kusbandiyah
Yuniar Angelia Puspadewi
Pengaruh Postnatal Massage terhadap Proses Involusi dan Laktasi Masa Nifas di Malang
Jurnal Ners dan Kebidanan
involusi
laktasi
postnatal massage
author_facet Jiarti Kusbandiyah
Yuniar Angelia Puspadewi
author_sort Jiarti Kusbandiyah
title Pengaruh Postnatal Massage terhadap Proses Involusi dan Laktasi Masa Nifas di Malang
title_short Pengaruh Postnatal Massage terhadap Proses Involusi dan Laktasi Masa Nifas di Malang
title_full Pengaruh Postnatal Massage terhadap Proses Involusi dan Laktasi Masa Nifas di Malang
title_fullStr Pengaruh Postnatal Massage terhadap Proses Involusi dan Laktasi Masa Nifas di Malang
title_full_unstemmed Pengaruh Postnatal Massage terhadap Proses Involusi dan Laktasi Masa Nifas di Malang
title_sort pengaruh postnatal massage terhadap proses involusi dan laktasi masa nifas di malang
publisher STIKes Patria Husada Blitar bekerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia Kabupaten Blitar
series Jurnal Ners dan Kebidanan
issn 2355-052X
2548-3811
publishDate 2020-04-01
description Masa Nifas merupakan masa kritis bagi ibu pasca melahirkan. Ketidaksiapan secara fisik, psikis, mental dan spiritual dalam menghadapi masa ini akan membuat masa nifas berjalan tidak normal. Parameter kesuksesan masa nifas adalah proses involusi dan laktasi. Permasalahn involusi dilihat dari banyaknya perdarahan postpartum yang disebabkan oleh atonia uteri di Kabupaten Malang sebanyak 34%, sedangkan permasalahan laktasi dikaitkan dengan pemberian ASI Eksklusif di Kota Malang masih rendah sekitar 60%. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah tindakan postnatal massage. Tindakan tersebut dapat merelaksasikan ketegangan dan mengatasi keletihan pasca melahirkan yang dapat memicu subinvolusi dan kegagalan laktasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh postnatal massage terhadap proses involusi dan laktasi pada masa nifas. Penelitian dilaksanakan di beberapa Bidan Praktik Mandiri (PMB) di kota dan kabupaten Malang menggunakan desain quasi experimental. Populasi adalah ibu postpartum 2 jam sampai dengan 6 hari. Sampel diambil menggunakan purposive sampling sebanyak masing-masing 21 ibu postpartum kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Data penelitian menggunakan data primer dan dianalisis secara deskriptif dan analitik.  Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan hasil p-value 0,093 untuk involusi dan 0,369 untuk laktasi. Kesimpulannya adalah tidak ada pengaruh signifikan antara postnatal massage dengan involusi dan laktasi pada masa nifas. Postnatal massage lebih berkaitan dengan efek jangka pendek dalam memberikan efek relasasi dan mengurangi keletihan pasca melahirkan. Dukungan dan motivasi dalam bentuk dukungan psikologis dan peran dalam merawat bayi sangat diperlukan oleh ibu postpartum dalam  menjaga proses involusi dan laktasi tetap lancar.   Puerperium is a critical period for mother after giving birth. Physical, psychological, mental and spiritual unpreparedness in dealing with this period will make the puerperium run abnormally. The parameters of the success of the puerperium are ivolution and lactation. The problem of involution can be seen from the amount of postpartum hemorrhage caused by uterine atony in Malang as much as 34%, while the lactation problem associated with exclusive breastfeeding in malang is still around 60% low. One effort that can be done is postnatal massage. These action can relax tension and overcome postpartum fatique wich can trigger subinvolution and lactation failure. This study aims to know the effect of postnatal massage on involution and lactation during the puerperium. The study was conducted in several independent midwifery practice in the city and district of Malang using a quasi experimental design.  The population is postpartum mothers 2 hours to 6 days. Samples were taken using purposive sampling as amany as 21 postpartum mothers in the treatment group dan control group. Data analysis using the Mann-Whitney test showed p-values 0,093 for involution and 0,369 for lactation. The conclution is that there no significant effect between postnatal massage with involution and lactation in the puerperium. Postnatal massage has more to do with short-term effects  in providing a relationship effect and reducing postpartum fatique. Support and motivation in the form of psychological supports and the role in caring for infants is needed by postpartum mothers in maintaining the process of involution and lactation remain smooth.
topic involusi
laktasi
postnatal massage
url https://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk/article/view/510
work_keys_str_mv AT jiartikusbandiyah pengaruhpostnatalmassageterhadapprosesinvolusidanlaktasimasanifasdimalang
AT yuniarangeliapuspadewi pengaruhpostnatalmassageterhadapprosesinvolusidanlaktasimasanifasdimalang
_version_ 1721567585325023232