HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PADAT DINI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI RSUD AMBARAWA
Hubungan Pemberian Makanan Padat Dini Dengan Kejadian Diare Pada Bayi di RSUD Ambarawa Latar Belakang: Diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah le...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Muhammadiyah Malang
2017-03-01
|
Series: | Saintika Medika |
Online Access: | http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/4138 |
Summary: | Hubungan Pemberian Makanan Padat Dini Dengan Kejadian Diare Pada Bayi di RSUD Ambarawa Latar Belakang: Diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari 4 kali, sedangkan untuk bayi berumur lebih dari 1 bulan dan anak, bila frekuensinya lebih dari 3 kali sehari. Bayi yang tidak diberi ASI eksklusif mempunyai kemungkinan 14,2 kali lebih sering terkena diare dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI eksklusif. Tujuan: Mengetahui hubungan pemberian makanan padat dini dengan kejadian diare pada bayi di RSUD Ambarawa. Metode: Observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Jumlah sampel 39. Dianalisis dengan uji Chi-Square dan koefisien kontingensi. Hasil Penelitian: 69,2% ibu memberikan makanan padat, 51,3% bayi mengalami diare dan 17,9% bayi tidak mengalami diare. Sedangkan 30,8% ibu yang tidak memberikan makanan padat, 5,1% bayi mengalami diare dan 25,6% bayi tidak mengalami diare, dengan nilai p sebesar 0,001, nilai r sebesar 0,471 dan RR =4,44 {95% CI: (1,82 – 10,72)}. Kesimpulan: Ada hubungan antara pemberian makanan padat dini dengan kejadian diare pada bayi di RSUD Ambarawa. |
---|---|
ISSN: | 0216-759X 2614-476X |