Rasa percaya pada pasutri perkawinan jarak jauh

Setiap pasangan suami istri (pasutri) memiliki pembagian tanggung jawab di dalam kehidupan rumah tangga, saling berkomunikasi, dan menerima segala perubahan yang terjadi pada pasangan sepanjang waktu di dalam kehidupan perkawinan. Akan tetapi, ada kalanya suatu keluarga tidak dapat tinggal da...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Saira Lastiar Naibaho, Stefani Virlia
Format: Article
Language:English
Published: Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara 2020-06-01
Series:Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology
Subjects:
Online Access:https://publication.k-pin.org/index.php/jpu/article/view/44
Description
Summary:Setiap pasangan suami istri (pasutri) memiliki pembagian tanggung jawab di dalam kehidupan rumah tangga, saling berkomunikasi, dan menerima segala perubahan yang terjadi pada pasangan sepanjang waktu di dalam kehidupan perkawinan. Akan tetapi, ada kalanya suatu keluarga tidak dapat tinggal dalam satu rumah dan hidup berdampingan setiap harinya. Perpisahan secara fisik antar pasutri merupakan suatu hal yang sangat berat, di mana pemenuhan tugas perkawinan menjadi tidak efektif karena pasutri tidak dapat bertemu setiap saat. Rasa percaya menjadi masalah penting bagi pasutri dengan jarak yang terpisah, yang dapat membantu pasutri mempertahankan rumah tangga. Penelitian ini merupakan penelitian fenomenologis dengan menggunakan teknik wawancara pada tiga pasutri dengan rentang usia 18-40 tahun yang menjalani perkawinan jarak jauh sejak awal pernikahan dengan usia pernikahan maksimal 18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa percaya dalam perkawinan jarak jauh dapat dilihat dari 5 aspek, yaitu aspek keterbukaan, saling berbagi, penerimaan, dukungan, dan bekerja sama. Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi subyek tetap bertahan dengan kondisi pernikahan jarak jauh yaknifaktor ekonomi dan budaya setempat yang mengharuskan subyek perempuan untuk menjaga orangtuanya yang sudah lanjut usia di tempat asal. Selain dua faktor tersebut, terdapat juga faktor lainnya, seperti faktor komunikasi, pemuasan kebutuhan seksual, dan usia pernikahan.
ISSN:2088-4230
2580-1228