Hubungan lama terdiagnosa diabetes dan kadar glukosa darah dengan fungsi kognitif penderita diabetes tipe 2 di Jawa Timur

Diabetes Melitus merupakan penyakit yang bisa menyebabkan resiko gangguan kognitif melalui gangguan pada pembuluh darah termasuk diantaranya pembuluh darah di otak. Lama menderita DM dan kadar glukosa darah akan mempengaruhi fungsi kognitif penderita DM. Skrining fungsi kognitif diperlukan untuk pen...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Iva Tsalissavrina, Kanthi Permaningtyas Tritisari, Dian Handayani, Inggita Kusumastuty, Ayuningtyas Dian Ariestiningsih
Format: Article
Language:English
Published: Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh 2018-07-01
Series:AcTion: Aceh Nutrition Journal
Online Access:http://ejournal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/an/article/view/96
Description
Summary:Diabetes Melitus merupakan penyakit yang bisa menyebabkan resiko gangguan kognitif melalui gangguan pada pembuluh darah termasuk diantaranya pembuluh darah di otak. Lama menderita DM dan kadar glukosa darah akan mempengaruhi fungsi kognitif penderita DM. Skrining fungsi kognitif diperlukan untuk pencegahan komplikasi seperti penyakit alzheimer. Tujuan penelitian ini menganalisis  hubungan lama terdiagnosa DM, Kadar Glukosa Darah dengan fungsi kognitif penderita DM Tipe 2 di Jawa Timur. Metode penelitian ini deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Skrining fungsi kognitif dengan Montreal Cognitive Assessment – versi Indonesia (MoCA – INA) dan glukometer untuk pengukuran kadar glukosa darah puasa (GDP) dan glukosa darah 2 jam PP(GD2JPP). Hasil uji chi square pada skor uji kognitif menggunakan MoCA dengan lama terdiagnosa DM tidak mempunyai hubungan (p=0,858). Demikian juga nilai chi square pada  skor uji kognitif  dengan kadar GDP  dan GD2JPP menunjukkan tidak ada hubungan (p=0,376 dan p=0,144). Sedangkan uji korelasi menunjukkan nilai yang signifikan untuk GDP2JPP ( p=0,015) dan adanya nilai koefisien korelasi negatif (-0,191).. Kesimpulan terdapat korelasi antara GD2JPP dengan penurunan fungsi kognitif. Semakin tinggi nilai GD2JPP maka semakin terganggu fungsi kognitif penderita DM tipe 2. Kata kunci:  Lama terdiagnosa DM, Kadar glukosa darah, fungsi kognitif, MoCA   Diabetes Mellitus is a disease that can cause the risk of cognitive impairment through disorders of the blood vessels including blood vessels in the brain. Long-suffering from DM and blood glucose levels affect the cognitive function of patients with DM. Cognitive function screening is necessary for the prevention of complications such as Alzheimer's disease. The purpose of this study to analyze the relationship diagnosed DM, Blood Glucose Level with cognitive function of Type 2 DM patients in East Java. This research method is descriptive observational with a cross-sectional approach. Screening for cognitive function with the Montreal Cognitive Assessment - Indonesian version (MoCA - INA) and glucometer for fasting glucose (GDP) and blood glucose 2 hours PP (GD2JPP). Chi-square test results in cognitive test scores using MoCA with long diagnosed DM did not have a relationship (p = 0.858). Likewise, the chi-square value in the cognitive test scores with GDP and GD2JPP levels showed no relationship (p = 0.376 and p = 0.144). While the correlation test showed a significant value for GDP2JPP (p = 0.015) and the value of negative correlation coefficient (-0.191). Conclusion there is a correlation between GD2JPP with decreased cognitive function. The higher the GD2JPP value the more disturbed the cognitive function of patients with type 2 diabetes mellitus. Keywords: Duration of diabetes, glucose level, cognitive function, MoCA
ISSN:2527-3310
2548-5741