GLOKALISASI PENDIDIKAN: STUDI ATAS REVITALISASI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA

Adanya inferiority complex yang menjangkiti kaum pribumi dan paham koloni dari Belanda pada masa penjajahan, akhirnya ajaran diferensiasi sosial masuk ke masyarakat Indonesia. Belanda dengan sengaja membedakan antara pribumi dan non pribumi, sehingga mencabut akar identitas bangsa. Dalam kondisi ter...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Hawwin Muzakki
Format: Article
Language:Arabic
Published: State Islamic Institute of Ponorogo 2020-06-01
Series:Kodifikasia
Subjects:
Online Access:http://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/kodifikasia/article/view/1906
id doaj-d7d65f732ff14762994b52c176ee5a9f
record_format Article
spelling doaj-d7d65f732ff14762994b52c176ee5a9f2021-02-08T04:28:39ZaraState Islamic Institute of PonorogoKodifikasia1907-63712527-92542020-06-01141437010.21154/kodifikasia.v14i1.19061245GLOKALISASI PENDIDIKAN: STUDI ATAS REVITALISASI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARAHawwin Muzakki0IAIN PonorogoAdanya inferiority complex yang menjangkiti kaum pribumi dan paham koloni dari Belanda pada masa penjajahan, akhirnya ajaran diferensiasi sosial masuk ke masyarakat Indonesia. Belanda dengan sengaja membedakan antara pribumi dan non pribumi, sehingga mencabut akar identitas bangsa. Dalam kondisi tersebut, diperlukan sebuah lembaga pendidikan model baru yang bisa diakses oleh semua orang dengan menggabungkan tradisi luhur dan modernitas. Taman siswa (1922), sebagai jawaban Ki Hajar Dewantara atas lembaga pendidikan yang dimaksud. Penelitian ini merupakan penelitian literatur yang dianalisis dengan menggunakan hermeneutika filosofis. Penelitian ini ingin mengungkap, Pertama, Bagaimana konsep pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara berbasis kearifan lokal? Kedua, Bagaimana konsep pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara berwawasan global? Ketiga, Bagaimana revitalisasi pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang glokalisasi pendidikan? Adapun tujuan dalam penelitian ini untuk Memberikan gambaran pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang konsep pendidikan yang masih melestarikan tradisi, mengembangkan modernitas, rancang bangun konseptual tersebut sebagai dasar untuk me-revitalisasi pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan di Indonesia. Hasil penelitian ini menghasilkan kesimpulan; Pertama,konsep pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara berbasis kearifan lokal meliputi 3 hal, yaitu: local assets, traditions, values and beliefs. Kedua,konsep pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara berwawasan global melliputi: Bidang ekonomi, bidang sosio-cultural dan bidang akademik. Ketiga,revitalisasi pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang glokalisasi pendidikan, yaitu: revitalisasi aspek global dan revitalisasi aspek lokal dengan perencanaan glokalisasi pendidikan melalui: Komitmen kelembagaan; pembentukan kelompok perencanaan strategis dan komite pengarah, Penilaian kontekstual; Mengembangkan rencana strategis, Validasi; Adopsi dan Perayaan. [During the Dutch colonial period, The Netherlands deliberately distinguishes between natives and non-natives, thereby eliminating national identity. Under these conditions, a new model of educational institution is needed that can be accessed by everyone by combining the noble tradition and modernity. Taman Siswa (1922) is the answer of Ki Hajar Dewantara to the educational institution that intended. This research is a literature research that analyzed by using the philosophical hermeneutics. This research reveal, First, how is the concept of Ki Hajar Dewantara on education thought based on the local wisdom? Second, how is the concept of Ki Hajar Dewantara on the educational of global-minded? Third, how is the revitalization of Ki Hajar Dewantara's thoughts on the education glocalization? The purpose of this study is to provide a description of Ki Hajar Dewantara's thoughts on education glocalization (global, local and revitalizing aspects of his ideas). The results of this study concluded; First, the concept of Ki Hajar Dewantara education thought based on local wisdom includes 3 types, namely: local assets, traditions, values and beliefs. Second, the concept of global education Ki Hajar Dewantara's thinking includes: Economic, socio-cultural and academic. Third, the revitalization of Ki Hajar Dewantara's thoughts on the education glocalization, namely: revitalizing global aspects and revitalizing local aspects with the planning of education glocalization through: Institutional commitment; the formation of a strategic planning group and steering committee, contextual assessment; Develop a strategic plan, Validation; Adoption and Celebration.]http://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/kodifikasia/article/view/1906glokalisasi pendidikan, hermenutika filosofis, ki hajar dewantara
collection DOAJ
language Arabic
format Article
sources DOAJ
author Hawwin Muzakki
spellingShingle Hawwin Muzakki
GLOKALISASI PENDIDIKAN: STUDI ATAS REVITALISASI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA
Kodifikasia
glokalisasi pendidikan, hermenutika filosofis, ki hajar dewantara
author_facet Hawwin Muzakki
author_sort Hawwin Muzakki
title GLOKALISASI PENDIDIKAN: STUDI ATAS REVITALISASI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA
title_short GLOKALISASI PENDIDIKAN: STUDI ATAS REVITALISASI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA
title_full GLOKALISASI PENDIDIKAN: STUDI ATAS REVITALISASI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA
title_fullStr GLOKALISASI PENDIDIKAN: STUDI ATAS REVITALISASI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA
title_full_unstemmed GLOKALISASI PENDIDIKAN: STUDI ATAS REVITALISASI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA
title_sort glokalisasi pendidikan: studi atas revitalisasi pemikiran ki hajar dewantara
publisher State Islamic Institute of Ponorogo
series Kodifikasia
issn 1907-6371
2527-9254
publishDate 2020-06-01
description Adanya inferiority complex yang menjangkiti kaum pribumi dan paham koloni dari Belanda pada masa penjajahan, akhirnya ajaran diferensiasi sosial masuk ke masyarakat Indonesia. Belanda dengan sengaja membedakan antara pribumi dan non pribumi, sehingga mencabut akar identitas bangsa. Dalam kondisi tersebut, diperlukan sebuah lembaga pendidikan model baru yang bisa diakses oleh semua orang dengan menggabungkan tradisi luhur dan modernitas. Taman siswa (1922), sebagai jawaban Ki Hajar Dewantara atas lembaga pendidikan yang dimaksud. Penelitian ini merupakan penelitian literatur yang dianalisis dengan menggunakan hermeneutika filosofis. Penelitian ini ingin mengungkap, Pertama, Bagaimana konsep pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara berbasis kearifan lokal? Kedua, Bagaimana konsep pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara berwawasan global? Ketiga, Bagaimana revitalisasi pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang glokalisasi pendidikan? Adapun tujuan dalam penelitian ini untuk Memberikan gambaran pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang konsep pendidikan yang masih melestarikan tradisi, mengembangkan modernitas, rancang bangun konseptual tersebut sebagai dasar untuk me-revitalisasi pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan di Indonesia. Hasil penelitian ini menghasilkan kesimpulan; Pertama,konsep pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara berbasis kearifan lokal meliputi 3 hal, yaitu: local assets, traditions, values and beliefs. Kedua,konsep pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara berwawasan global melliputi: Bidang ekonomi, bidang sosio-cultural dan bidang akademik. Ketiga,revitalisasi pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang glokalisasi pendidikan, yaitu: revitalisasi aspek global dan revitalisasi aspek lokal dengan perencanaan glokalisasi pendidikan melalui: Komitmen kelembagaan; pembentukan kelompok perencanaan strategis dan komite pengarah, Penilaian kontekstual; Mengembangkan rencana strategis, Validasi; Adopsi dan Perayaan. [During the Dutch colonial period, The Netherlands deliberately distinguishes between natives and non-natives, thereby eliminating national identity. Under these conditions, a new model of educational institution is needed that can be accessed by everyone by combining the noble tradition and modernity. Taman Siswa (1922) is the answer of Ki Hajar Dewantara to the educational institution that intended. This research is a literature research that analyzed by using the philosophical hermeneutics. This research reveal, First, how is the concept of Ki Hajar Dewantara on education thought based on the local wisdom? Second, how is the concept of Ki Hajar Dewantara on the educational of global-minded? Third, how is the revitalization of Ki Hajar Dewantara's thoughts on the education glocalization? The purpose of this study is to provide a description of Ki Hajar Dewantara's thoughts on education glocalization (global, local and revitalizing aspects of his ideas). The results of this study concluded; First, the concept of Ki Hajar Dewantara education thought based on local wisdom includes 3 types, namely: local assets, traditions, values and beliefs. Second, the concept of global education Ki Hajar Dewantara's thinking includes: Economic, socio-cultural and academic. Third, the revitalization of Ki Hajar Dewantara's thoughts on the education glocalization, namely: revitalizing global aspects and revitalizing local aspects with the planning of education glocalization through: Institutional commitment; the formation of a strategic planning group and steering committee, contextual assessment; Develop a strategic plan, Validation; Adoption and Celebration.]
topic glokalisasi pendidikan, hermenutika filosofis, ki hajar dewantara
url http://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/kodifikasia/article/view/1906
work_keys_str_mv AT hawwinmuzakki glokalisasipendidikanstudiatasrevitalisasipemikirankihajardewantara
_version_ 1724280333864534016