AKULTURASI DALAM TRADISI LISAN MACA SYEKH DI KABUPATEN PANDEGLANG

Tradisi lisan Maca Syekh di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten merupakan salah satu bentuk pengajaran yang memiliki tujuan untuk mendengar dan memahami riwayat hidup sosok Syekh Abdul Qadir Jaelani sebagai salah satu tokoh penyebar agama Islam. Hal menarik untuk diteliti dari tradisi lisan Maca Sy...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Irvan Setiawan
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019-03-01
Series:Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya
Subjects:
Online Access:http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/481
Description
Summary:Tradisi lisan Maca Syekh di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten merupakan salah satu bentuk pengajaran yang memiliki tujuan untuk mendengar dan memahami riwayat hidup sosok Syekh Abdul Qadir Jaelani sebagai salah satu tokoh penyebar agama Islam. Hal menarik untuk diteliti dari tradisi lisan Maca Syekh adalah adanya sebuah proses akulturasi dengan melibatkan unsur budaya, agama, dan unsur politik untuk kemudian menghasilkan sebuah produk akulturasi yang dapat bertahan hingga kini. Penelitian deskriptif dengan mengacu pada data kualitatif merupakan pilihan tepat mengingat sumber data yang dicari adalah informasi essay yang banyak membutuhkan analisa kualitatif. Dari hasil analisa diketahui bahwa akulturasi dari tradisi lisan Maca Syekh di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten terbagi menjadi dua yaitu akulturasi tradisi dan akulturasi kebahasaan. Unsur politik dideskripsikan secara singkat karena hanya melibatkan penggunaan huruf Arab dalam penulisan Maca Syekh yang pada masa Penjajahan menjadi sebuah hal yang dianggap mewakili kalangan modernis.   Maca Syekh oral tradition in Pandeglang Regency, Banten Province, is one form of teaching that aims to hear and understand the life history of Sheikh Abdul Qadir Jaelani. An interesting thing to examine from Maca Shaykh's oral tradition is the existence of an acculturation process involving elements of culture, religion, and political elements to then produce an acculturation product that can survive until now. Descriptive research with reference to qualitative data is the right choice considering the source of the data sought is essay information which requires a lot of qualitative analysis. From the results of the analysis, it is known that the acculturation of the Maca Shaykh oral tradition in Pandeglang Regency, Banten Province, is divided into two: traditional acculturation and linguistic acculturation. The political element is described briefly because it only involves the use of Arabic letters in the Maca Syekh writing which in the colonial period became something considered to represent modernists.
ISSN:2085-9937
2598-1242