Perbandingan Tinggi Tulang Maksila dan Mandibula di Regio Interisisivi Sentral antara Pra dan Pasca Perawatan Ortodontik dengan Pencabutan ke Empat Gigi Premolar Pertama (Kajian pada Foto Panoramik)

Latar belakang. Perawatan ortodontik pada kasus-kasus gigi berjejal dan protusif sering membutuhkan pencabutan gigi premolar untuk penyediaan ruang agar gigi berjejal dapat dirapikan dan gigi depan yang protusif dapat diundurkan. Gigi insisivus sentral merupakan salah satu gigi yang paling banyak me...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Wayan Ardhana
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Gadjah Mada 2012-12-01
Series:Majalah Kedokteran Gigi Indonesia
Subjects:
Online Access:https://jurnal.ugm.ac.id/mkgi/article/view/12702
id doaj-d70cb935135f446dbb5a0f0458e54a03
record_format Article
spelling doaj-d70cb935135f446dbb5a0f0458e54a032020-11-24T22:16:58ZindUniversitas Gadjah MadaMajalah Kedokteran Gigi Indonesia2460-01642442-25762012-12-0119211411810.22146/majkedgiind.127029683Perbandingan Tinggi Tulang Maksila dan Mandibula di Regio Interisisivi Sentral antara Pra dan Pasca Perawatan Ortodontik dengan Pencabutan ke Empat Gigi Premolar Pertama (Kajian pada Foto Panoramik)Wayan Ardhana0Departemen Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, IndonesiaLatar belakang. Perawatan ortodontik pada kasus-kasus gigi berjejal dan protusif sering membutuhkan pencabutan gigi premolar untuk penyediaan ruang agar gigi berjejal dapat dirapikan dan gigi depan yang protusif dapat diundurkan. Gigi insisivus sentral merupakan salah satu gigi yang paling banyak mengalami pergerakan selama proses retrusi. Pergerakan gigi insisivus mengakibatkan terjadinya perubahan pada puncak tulang alveolar selama perawatan yang mungkin akan mempengaruhi tinggi tulang maksila dan mandibula pasca perawatan. Tujuan penelitian. Membandingkan tinggi tulang maksila dan mandibula di daerah interdental gigi insisivi sentral pada foto panoramic antara pra dan pasca perawatan maloklusi dengan pencabutan ke empat gigi premolar pertama. Metode penelitian. Digunakan 30 pasang foto panoramic pra dan pasca perawatan yang dipilih sesuai dengan kriteria penelitian dari pasien-pasien peneliti yang telah selesai mendapat perawatan aktif dengan teknik edgewise. Analisis Kolmogorov-Smirnov dan Shaviro-Wilk digunakan untuk uji normalitas dan Student t-test data berpasangan digunakan untuk menguji perbedaan tinggi tulang maksila dan mandibula antara pra dan pasca perawatan. Hasil Penelitian. Tidak didapatkan perbedaan (p>0,05) tinggi tulang maksila dan amndibula antara pra dan pasca perawatan ortodontik dengan pencabutan keempat gigi premolar pertama.   Background. In orthodontic treatment, premolar extractions are often needed in crowding and prostrusive cases to provide space for the teeth can be aligned and retracted to their desire position. Central incisor teeth are the teeth that mostly undergone more movement during retrusion. The change of the alveolar bone crest in this incisors might affect the maxillary and mandibular bone height post-treatment. Research objectives. The present study aimed to compare the bone height in the interdental maxillary and mandibular central incisors regions before and after orthodontic treatment with four first premolars extractions on panaromic radiograph. Research Methods. Thirty pairs of panoramic radiograph of pre and post treatment were selected according to the criteria of the study f the patients who have completed their active treatment with edgewise technique. The results were analyzed by the Kolmogorov-Smirnov and Shaviro-Wilk for testing the data normality and the Student paired t-test for testing the significancy of maxillary and mandibula bone heights differences between pre and post treatment. Results. There were no differences (p>0,05) between the maxillary and mandibular bone height were shown in pre and post orthodontic treatment with four first premolars extractions.https://jurnal.ugm.ac.id/mkgi/article/view/12702tinggi tulang maksila dan mandibulafoto panoramikregio interinsisivi sentralpencabutan ke empat gigi premolarmaxillary and mandibulary bone heightpanoramicinterincisal central regionfour premolars extraction
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Wayan Ardhana
spellingShingle Wayan Ardhana
Perbandingan Tinggi Tulang Maksila dan Mandibula di Regio Interisisivi Sentral antara Pra dan Pasca Perawatan Ortodontik dengan Pencabutan ke Empat Gigi Premolar Pertama (Kajian pada Foto Panoramik)
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia
tinggi tulang maksila dan mandibula
foto panoramik
regio interinsisivi sentral
pencabutan ke empat gigi premolar
maxillary and mandibulary bone height
panoramic
interincisal central region
four premolars extraction
author_facet Wayan Ardhana
author_sort Wayan Ardhana
title Perbandingan Tinggi Tulang Maksila dan Mandibula di Regio Interisisivi Sentral antara Pra dan Pasca Perawatan Ortodontik dengan Pencabutan ke Empat Gigi Premolar Pertama (Kajian pada Foto Panoramik)
title_short Perbandingan Tinggi Tulang Maksila dan Mandibula di Regio Interisisivi Sentral antara Pra dan Pasca Perawatan Ortodontik dengan Pencabutan ke Empat Gigi Premolar Pertama (Kajian pada Foto Panoramik)
title_full Perbandingan Tinggi Tulang Maksila dan Mandibula di Regio Interisisivi Sentral antara Pra dan Pasca Perawatan Ortodontik dengan Pencabutan ke Empat Gigi Premolar Pertama (Kajian pada Foto Panoramik)
title_fullStr Perbandingan Tinggi Tulang Maksila dan Mandibula di Regio Interisisivi Sentral antara Pra dan Pasca Perawatan Ortodontik dengan Pencabutan ke Empat Gigi Premolar Pertama (Kajian pada Foto Panoramik)
title_full_unstemmed Perbandingan Tinggi Tulang Maksila dan Mandibula di Regio Interisisivi Sentral antara Pra dan Pasca Perawatan Ortodontik dengan Pencabutan ke Empat Gigi Premolar Pertama (Kajian pada Foto Panoramik)
title_sort perbandingan tinggi tulang maksila dan mandibula di regio interisisivi sentral antara pra dan pasca perawatan ortodontik dengan pencabutan ke empat gigi premolar pertama (kajian pada foto panoramik)
publisher Universitas Gadjah Mada
series Majalah Kedokteran Gigi Indonesia
issn 2460-0164
2442-2576
publishDate 2012-12-01
description Latar belakang. Perawatan ortodontik pada kasus-kasus gigi berjejal dan protusif sering membutuhkan pencabutan gigi premolar untuk penyediaan ruang agar gigi berjejal dapat dirapikan dan gigi depan yang protusif dapat diundurkan. Gigi insisivus sentral merupakan salah satu gigi yang paling banyak mengalami pergerakan selama proses retrusi. Pergerakan gigi insisivus mengakibatkan terjadinya perubahan pada puncak tulang alveolar selama perawatan yang mungkin akan mempengaruhi tinggi tulang maksila dan mandibula pasca perawatan. Tujuan penelitian. Membandingkan tinggi tulang maksila dan mandibula di daerah interdental gigi insisivi sentral pada foto panoramic antara pra dan pasca perawatan maloklusi dengan pencabutan ke empat gigi premolar pertama. Metode penelitian. Digunakan 30 pasang foto panoramic pra dan pasca perawatan yang dipilih sesuai dengan kriteria penelitian dari pasien-pasien peneliti yang telah selesai mendapat perawatan aktif dengan teknik edgewise. Analisis Kolmogorov-Smirnov dan Shaviro-Wilk digunakan untuk uji normalitas dan Student t-test data berpasangan digunakan untuk menguji perbedaan tinggi tulang maksila dan mandibula antara pra dan pasca perawatan. Hasil Penelitian. Tidak didapatkan perbedaan (p>0,05) tinggi tulang maksila dan amndibula antara pra dan pasca perawatan ortodontik dengan pencabutan keempat gigi premolar pertama.   Background. In orthodontic treatment, premolar extractions are often needed in crowding and prostrusive cases to provide space for the teeth can be aligned and retracted to their desire position. Central incisor teeth are the teeth that mostly undergone more movement during retrusion. The change of the alveolar bone crest in this incisors might affect the maxillary and mandibular bone height post-treatment. Research objectives. The present study aimed to compare the bone height in the interdental maxillary and mandibular central incisors regions before and after orthodontic treatment with four first premolars extractions on panaromic radiograph. Research Methods. Thirty pairs of panoramic radiograph of pre and post treatment were selected according to the criteria of the study f the patients who have completed their active treatment with edgewise technique. The results were analyzed by the Kolmogorov-Smirnov and Shaviro-Wilk for testing the data normality and the Student paired t-test for testing the significancy of maxillary and mandibula bone heights differences between pre and post treatment. Results. There were no differences (p>0,05) between the maxillary and mandibular bone height were shown in pre and post orthodontic treatment with four first premolars extractions.
topic tinggi tulang maksila dan mandibula
foto panoramik
regio interinsisivi sentral
pencabutan ke empat gigi premolar
maxillary and mandibulary bone height
panoramic
interincisal central region
four premolars extraction
url https://jurnal.ugm.ac.id/mkgi/article/view/12702
work_keys_str_mv AT wayanardhana perbandingantinggitulangmaksiladanmandibuladiregiointerisisivisentralantarapradanpascaperawatanortodontikdenganpencabutankeempatgigipremolarpertamakajianpadafotopanoramik
_version_ 1725787322173095936