Kelompok Ternak Itik Pedaging Hasil Hibridisasi Kingbell Desa Gadingkulon , Dau, Kabupaten Malang
Program IPTEK bagi masyarakat (IbM) ini dilakukan dalam rangka membantu meningkatkan performans produksi dan keuntungan peternakan itik pedaging pada Kelompok Peternakan itik pedaginghasil hibridisasi Kingbelldesa Gading, kecamatan Dau Kabupaten Malang. Tujuan IbM ini adalah transfer IPTEK pengelola...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Malang
2018-09-01
|
Series: | Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat |
Subjects: | |
Online Access: | http://riset.unisma.ac.id/index.php/jipemas/article/view/1523 |
id |
doaj-d6d51812399c4ed982d1008c56b08369 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-d6d51812399c4ed982d1008c56b083692021-01-13T07:26:20ZindLembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam MalangJurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat2654-282X2621-783X2018-09-011215216410.33474/jipemas.v1i2.15231270Kelompok Ternak Itik Pedaging Hasil Hibridisasi Kingbell Desa Gadingkulon , Dau, Kabupaten MalangSunaryo Sunaryo0Muhammad Farid Wadjdi1Dosen Fakultas Peternakan Universitas Islam MalangDosen Fakultas Peternakan Universitas Islam MalangProgram IPTEK bagi masyarakat (IbM) ini dilakukan dalam rangka membantu meningkatkan performans produksi dan keuntungan peternakan itik pedaging pada Kelompok Peternakan itik pedaginghasil hibridisasi Kingbelldesa Gading, kecamatan Dau Kabupaten Malang. Tujuan IbM ini adalah transfer IPTEK pengelolaan, perkandangan, pakan dan pemasaran dalam upaya peningkatan keuntungan usaha peternak itik pedaging desa Gading tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan implementasi program IbM yang antara lain meliputi penyuluhan, pelatihan dan demo plot, pendampingan dan reboisasi di sekeliling lokasi kandang. Hasil program IbM ini ditandai dengan antusiasnya peternak mitra dalam menjalankan semua kegiatan dalam program IbM ini. Adapun program pengadaan dan penanganan pakan alternatif dari limbah sisa makanan dari warung, restoran dan hotel ternyata baik melalui pengeringan dan digiling maupun fermentasi dihasilkan bahan pakan sangat bagus. Untuk yang dikeringkan dan digiling mendekati kualitas konsentrat pakan ayam petelur, sedang yang difermentasi yang dicampur jagung dan pollard memiliki kandungan protein 14,25% dan energy metabolis lebih dari 3500Kcal. Sehingga dengan menambah sedikit bahan yang mengandung protein tinggi sudah dapat digunakan sebagai bahan pakan itik pedaging. Aplikasi hasil pelatihan formulasi rangsum dan renovasi kandang dengan memisah dari kandang itik untuk pembibitan dihasilkan performans itik pedaging diperoleh pencapaian bobot panen yang lebih pendek sekitar 5 hari, selisih feed konvertion ratio (FCR) yang hemat pakan hampir 0,5 kg dan selisih harga pakan hampir Rp. 1.500,-/kg sehingga keuntungan meningkat dari Rp. 4.000,-menjadi Rp. 8.430,-. Jumlah pemeliharaan itik pedaging pada mitra peternak utama bekisar antara 200 – 500 ekor bergantung ketersediaan bibit, sedang peternak mitra ke dua antara 100 – 300 ekor. Kesimpulan dari pelaksanaan program IbM ini peternak mitra memperoleh IPTEK dalam usaha peternakan itik pedaging sehingga dapat meningkatkan performans produksi, efisiensi dan keuntungan yang sangat signifikan. Saran untuk peternak mitra selesai pendampingan diharapkan dapat melanjutkan pengelolaan peternakan itik pedagingnya sebagaimana yang dilakukan selama pelaksanaan program IbM. Masih perlu dilaksanakan program penelitian dan pengabdian pada masyarakat atas masalah-masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan program IbM ini.http://riset.unisma.ac.id/index.php/jipemas/article/view/1523itik pedaging, hibrida kingbell, limbah sisa makanan, dan pendampingan usaha , pendahuluan |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Sunaryo Sunaryo Muhammad Farid Wadjdi |
spellingShingle |
Sunaryo Sunaryo Muhammad Farid Wadjdi Kelompok Ternak Itik Pedaging Hasil Hibridisasi Kingbell Desa Gadingkulon , Dau, Kabupaten Malang Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat itik pedaging, hibrida kingbell, limbah sisa makanan, dan pendampingan usaha , pendahuluan |
author_facet |
Sunaryo Sunaryo Muhammad Farid Wadjdi |
author_sort |
Sunaryo Sunaryo |
title |
Kelompok Ternak Itik Pedaging Hasil Hibridisasi Kingbell Desa Gadingkulon , Dau, Kabupaten Malang |
title_short |
Kelompok Ternak Itik Pedaging Hasil Hibridisasi Kingbell Desa Gadingkulon , Dau, Kabupaten Malang |
title_full |
Kelompok Ternak Itik Pedaging Hasil Hibridisasi Kingbell Desa Gadingkulon , Dau, Kabupaten Malang |
title_fullStr |
Kelompok Ternak Itik Pedaging Hasil Hibridisasi Kingbell Desa Gadingkulon , Dau, Kabupaten Malang |
title_full_unstemmed |
Kelompok Ternak Itik Pedaging Hasil Hibridisasi Kingbell Desa Gadingkulon , Dau, Kabupaten Malang |
title_sort |
kelompok ternak itik pedaging hasil hibridisasi kingbell desa gadingkulon , dau, kabupaten malang |
publisher |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Malang |
series |
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat |
issn |
2654-282X 2621-783X |
publishDate |
2018-09-01 |
description |
Program IPTEK bagi masyarakat (IbM) ini dilakukan dalam rangka membantu meningkatkan performans produksi dan keuntungan peternakan itik pedaging pada Kelompok Peternakan itik pedaginghasil hibridisasi Kingbelldesa Gading, kecamatan Dau Kabupaten Malang. Tujuan IbM ini adalah transfer IPTEK pengelolaan, perkandangan, pakan dan pemasaran dalam upaya peningkatan keuntungan usaha peternak itik pedaging desa Gading tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan implementasi program IbM yang antara lain meliputi penyuluhan, pelatihan dan demo plot, pendampingan dan reboisasi di sekeliling lokasi kandang. Hasil program IbM ini ditandai dengan antusiasnya peternak mitra dalam menjalankan semua kegiatan dalam program IbM ini. Adapun program pengadaan dan penanganan pakan alternatif dari limbah sisa makanan dari warung, restoran dan hotel ternyata baik melalui pengeringan dan digiling maupun fermentasi dihasilkan bahan pakan sangat bagus. Untuk yang dikeringkan dan digiling mendekati kualitas konsentrat pakan ayam petelur, sedang yang difermentasi yang dicampur jagung dan pollard memiliki kandungan protein 14,25% dan energy metabolis lebih dari 3500Kcal. Sehingga dengan menambah sedikit bahan yang mengandung protein tinggi sudah dapat digunakan sebagai bahan pakan itik pedaging. Aplikasi hasil pelatihan formulasi rangsum dan renovasi kandang dengan memisah dari kandang itik untuk pembibitan dihasilkan performans itik pedaging diperoleh pencapaian bobot panen yang lebih pendek sekitar 5 hari, selisih feed konvertion ratio (FCR) yang hemat pakan hampir 0,5 kg dan selisih harga pakan hampir Rp. 1.500,-/kg sehingga keuntungan meningkat dari Rp. 4.000,-menjadi Rp. 8.430,-. Jumlah pemeliharaan itik pedaging pada mitra peternak utama bekisar antara 200 – 500 ekor bergantung ketersediaan bibit, sedang peternak mitra ke dua antara 100 – 300 ekor. Kesimpulan dari pelaksanaan program IbM ini peternak mitra memperoleh IPTEK dalam usaha peternakan itik pedaging sehingga dapat meningkatkan performans produksi, efisiensi dan keuntungan yang sangat signifikan. Saran untuk peternak mitra selesai pendampingan diharapkan dapat melanjutkan pengelolaan peternakan itik pedagingnya sebagaimana yang dilakukan selama pelaksanaan program IbM. Masih perlu dilaksanakan program penelitian dan pengabdian pada masyarakat atas masalah-masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan program IbM ini. |
topic |
itik pedaging, hibrida kingbell, limbah sisa makanan, dan pendampingan usaha , pendahuluan |
url |
http://riset.unisma.ac.id/index.php/jipemas/article/view/1523 |
work_keys_str_mv |
AT sunaryosunaryo kelompokternakitikpedaginghasilhibridisasikingbelldesagadingkulondaukabupatenmalang AT muhammadfaridwadjdi kelompokternakitikpedaginghasilhibridisasikingbelldesagadingkulondaukabupatenmalang |
_version_ |
1724339201585971200 |