Pembagian Zakat Fitrah Kepada Mustahiq: Studi Komparatif Ketentuan Ashnaf Menurut Imam Syafi’i dan Imam Malik
The difference of opinion between Imam Syafi’i and Imam Malik regarding the distribution of zakat fitrah to mustahiq creates a considerable difference in the implications. This study aims to describe recipients of zakat fitrah according to Imam Syafi’i and Imam Malik. This is a descriptive research....
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
2018-03-01
|
Series: | Muqtasid: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah |
Subjects: | |
Online Access: | http://muqtasid.iainsalatiga.ac.id/index.php/muqtasid/article/view/1107 |
Summary: | The difference of opinion between Imam Syafi’i and Imam Malik regarding the distribution of zakat fitrah to mustahiq creates a considerable difference in the implications. This study aims to describe recipients of zakat fitrah according to Imam Syafi’i and Imam Malik. This is a descriptive research. Method of collecting data was documentation. The data was analyzed using content analysis. The results showed that the determination of zakat fitrah recipients according to Imam Syafi’i is based on the command of Allah SWT, as prescribed in al-qur’an surah AtTaubah: verse 60 oriented to bayani approach namely distributing zakat fitrah is given to the 8 groups of zakat recipients. If none of them, then zakat is only given to the existing group only. Meanwhile, Imam Malik in determining zakat fitrah recipients refers to sunnah Rasulullah SAW, which gives a hint that Rasulullah SAW distributed zakat fitrah only to the poor and needy only. The difference in determining mustahiq in the distribution of zakat fitrah is due to the different istinbath method used. This is quite influential to income of the poors and gives the explanation to the society about distribution of zakat fitrah to mustahiq.
Perbedaan pendapat antara Imam Syafi’i dan Imam Malik mengenai pembagian zakat fitrah kepada mustahiq menciptakan perbedaan yang cukup besar dalam implikasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mustahiq penerima zakat fitrah menurut Imam Syafi’i dan Imam Malik. Penelitian ini adalah penelitian studi pustaka yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi dan teknik analisa data yang digunakan adalah content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penentuan mustahiq
zakat fitrah Imam Syafi’i berdasarkan pada perintah Allah SWT, yang terdapat dalam AlQur’an surat At-Taubah ayat 60 berorientasi pada pendekatan bayani yaitu membagikan zakat fitrah kepada 8 golongan penerima zakat mal jika semua golongan itu ada. Jika tidak, zakat itu hanya diberikan kepada golongan yang ada saja. Sementara itu, Imam Malik dalam menentukan mustahiq zakat fitrah berpijak pada Sunnah Rasulullah SAW, yang memberikan petunjuk bahwa Rasulullah SAW, membagikan zakat fitrah hanya kepada kaum fakir dan miskin saja. Perbedaan penentuan mustahiq dalam pembagian zakat fitrah ini disebabkan karena erbedaan metode istinbath yang digunakan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan pendapatan bagi kaum dhuafa dan memberikan gambaran pembelajaran bagi masyarakat tentang dasar pembagian zakat fitrah kepada mustahiq. |
---|---|
ISSN: | 2087-7013 2527-8304 |