MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMAN 4 YOGYAKARTA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap manajemen bimbingan dan konseling di SMAN 4 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian adalah studi kasus. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumen. Instrumen penelitian adalah penelit...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Arusma Linda Simamora, Suwarjo Suwarjo
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Negeri Yogyakarta 2013-09-01
Series:Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Online Access:http://journal.uny.ac.id/index.php/jamp/article/view/2394
id doaj-d61715314579460aacaa743cd440edf0
record_format Article
spelling doaj-d61715314579460aacaa743cd440edf02020-11-24T23:02:37ZindUniversitas Negeri YogyakartaJurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan2337-78952461-05502013-09-01121902041936MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMAN 4 YOGYAKARTAArusma Linda SimamoraSuwarjo SuwarjoTujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap manajemen bimbingan dan konseling di SMAN 4 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian adalah studi kasus. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumen. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif dari Miles dan Huberman melalui kegiatan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: manajemen bimbingan dan konseling di SMAN 4 Yogyakarta terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan, belum semuanya dilakukan optimal. (1) Perencanaan program BK didasarkan pada analisis kebutuhan siswa, bersifat fleksibel, namun belum berdasarkan analisis lingkungan (2) Pengorganisasian BK, pembagian tugas sesuai dengan mekanisme namun terkendala waktu karena banyak tugas guru BK di luar BK, konselor dan konseli belum seimbang. (3) Pelaksanaan BK, belum menggunakan model BK komprehensif, beberapa layanan belum dilakukan optimal karena banyaknya tugas guru BK di luar kegiatan BK. (4) Pengawasan BK belum dilakukan optimal sebagaimana mestinya. Kata kunci: manajemen bimbingan dan konselinghttp://journal.uny.ac.id/index.php/jamp/article/view/2394
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Arusma Linda Simamora
Suwarjo Suwarjo
spellingShingle Arusma Linda Simamora
Suwarjo Suwarjo
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMAN 4 YOGYAKARTA
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
author_facet Arusma Linda Simamora
Suwarjo Suwarjo
author_sort Arusma Linda Simamora
title MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMAN 4 YOGYAKARTA
title_short MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMAN 4 YOGYAKARTA
title_full MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMAN 4 YOGYAKARTA
title_fullStr MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMAN 4 YOGYAKARTA
title_full_unstemmed MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMAN 4 YOGYAKARTA
title_sort manajemen bimbingan dan konseling di sman 4 yogyakarta
publisher Universitas Negeri Yogyakarta
series Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
issn 2337-7895
2461-0550
publishDate 2013-09-01
description Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap manajemen bimbingan dan konseling di SMAN 4 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian adalah studi kasus. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumen. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif dari Miles dan Huberman melalui kegiatan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: manajemen bimbingan dan konseling di SMAN 4 Yogyakarta terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan, belum semuanya dilakukan optimal. (1) Perencanaan program BK didasarkan pada analisis kebutuhan siswa, bersifat fleksibel, namun belum berdasarkan analisis lingkungan (2) Pengorganisasian BK, pembagian tugas sesuai dengan mekanisme namun terkendala waktu karena banyak tugas guru BK di luar BK, konselor dan konseli belum seimbang. (3) Pelaksanaan BK, belum menggunakan model BK komprehensif, beberapa layanan belum dilakukan optimal karena banyaknya tugas guru BK di luar kegiatan BK. (4) Pengawasan BK belum dilakukan optimal sebagaimana mestinya. Kata kunci: manajemen bimbingan dan konseling
url http://journal.uny.ac.id/index.php/jamp/article/view/2394
work_keys_str_mv AT arusmalindasimamora manajemenbimbingandankonselingdisman4yogyakarta
AT suwarjosuwarjo manajemenbimbingandankonselingdisman4yogyakarta
_version_ 1725635845518524416