Analisis Efisiensi Pemasaran Jahe Gajah di Daerah Sentra Produksi Sumatera Utara

<p>Analisis tentang efisiensi pemasaran Jahe Gajah di Derah sentra produksi Sumatra Utara telah di lakukan di kabupaten Dairi dan Simalungun pada bulan Oktober 1992. Penelitian bertujuan intuk mengkaji tingkat effesiensi pemasaran jahe di kedua sentra tersebut. Penelitian ini menggunakan metod...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ludi Mauludi, D.T. Sitorus, Nana Mahdi
Format: Article
Language:English
Published: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan 2017-05-01
Series:Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Subjects:
Online Access:http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/7023
Description
Summary:<p>Analisis tentang efisiensi pemasaran Jahe Gajah di Derah sentra produksi Sumatra Utara telah di lakukan di kabupaten Dairi dan Simalungun pada bulan Oktober 1992. Penelitian bertujuan intuk mengkaji tingkat effesiensi pemasaran jahe di kedua sentra tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survai dengan penarikan contoh secara acak bertujuan. Metode analisis penyebaran marjin pemasaran. Indeks profitabilitas dan korelasi harga. Dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa secara teknis , system pemasaran di kabupaten Dairi dan Simalungun  cukup efisien  yang di tunjukan oleh saluran pemasaran yang relati pendek dan di di dukung oleh sarana transportasi yang memadai/lancer. Namun secara ekonomis kurang efisien, karena bagian harga petani lebih kecil dari pada marjin pemasaran Indeks profibilitas petani, pedagang desa dan eksportir Di kabupaten Dairi adalah masing-masing sebesar 1.89 ; 1.27 ; dan 1.62. sedangkan di kabupaten Simalunggung adalah sebesar 1.42; 2.12; 2.17 dan 1.64 masing-masing untuk indeks profitabilitas petani. Pedagang desa, pedagng kecamatandan eksportir. Apabila di bandingkan keadaan pemasaran di kedau kabupaten tersebut, ternyata keadaan pemasaran di kabupaten Dairi secara relatif lebih efisien  di banding kabupaten Simalungun yang di tunjukan denagn bagian harga petani sebesar 46.22% dan koefisien korelasi harga 0.9034; sedangkan di kabupaten Simalungun bagian harga petani dan korelasi arganya masing-masing sebesar 32.40% dan 0,7928.</p>
ISSN:0215-0824
2527-4414